Menuntut Ganti Rugi, Sejumlah Fasilitas Umum Milik Pemerintah Daerah Seruyan Dipasangi Spanduk Oleh Ahli Waris

Seruyan, RN Karena hanya terus diberikan janji-janji palsu oleh Pemerintah Daerah Seruyan yang akan membayarkan ganti rugi atas hak mer...

Seruyan, RN
Karena hanya terus diberikan janji-janji palsu oleh Pemerintah Daerah Seruyan yang akan membayarkan ganti rugi atas hak mereka, sejumlah fasilitas umum milik Pemerintah Daerah Seruyan dipasangi spanduk menuntut ganti rugi oleh para ahli waris dari Samsudin Bin Dalam pada Senin (16/07/2018).

Aksi yang berjalan cukup cepat tersebut, sempat menarik perhatian warga yang sedang melintasi jalan Ahmad Yani. Adapun sejumlah fasilitas umum yang dipasangi spanduk oleh ahli waris diantaranya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Seruyan, Lapangan Gagah Lulus, Kantor Pos Seruyan, dan SMP Negeri 1 Kuala Pembuang. Namun karna dikhawatirkan akan mengganggu mental dan konsentrasi siswa maupun guru yang sedang melakukan aktivitas belajar mengajar, akhirnya untuk spanduk yang dipasang dipagar sekolah tersebut dilepas kembali.



Ahli waris berharap pemerintah daerah dapat merealisasikan putusan PN Sampit tanggal 2 Maret 1985 nomor : 42/Pdt.G/1984/PN.Spt yang sudah berkekuatan hukum tetap dan dikuatkan kembali oleh putusan PTUN Palangka Raya tanggal 16 Pebruari 2009 nomor : 10/G/2008/PTUN.PLK yang memenangkan ahli waris.

Kuasa Hukum ahli waris Bambang Nugroho mengatakan, selama ini pihaknya hanya terus dijanjikan janji-janji palsu oleh Pemerintah Daerah sejak Bupati Pertama menjabat, Darwan Ali.



“Kasus ini muncul saat pemerintah kabupaten pemekaran Seruyan meminjam pakai kawasan kebun kelapa milik keluarga Samsudin seluas kurang lebih 50.400 depa atau sekitar 75.600 m2 yang diatas tanah tersebut didirikan sejumlah fasilitas umum, perkantoran, sekolah, dll hingga saat ini", terang Bambang.

Selaku kuasa ahli waris, ia berharap adanya kejelasan dari pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Seruyan terkait pembayaran ganti rugi yang selama ini diharapkan oleh ahli waris karena merasa dirugikan.

“Sudah tanah dipinjamkan, kebun kelapa keluarga ditebangi. Terus anak cucu kami mau makan apa?", ucap Syahpari dan Maman secara bersamaan. Syahpari dan Maman adalah ahli waris yang masih hidup dari 6 bersaudara keturunan Samsudin.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan yang dikeluarkan dari Pemerintah Daerah Seruyan karena memang Kabupaten Seruyan baru saja melakukan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah yang dimenangkan oleh pasangan yang wakil bupati terpilih adalah anak dari mantan bupati seruyan pertama.(Mus)