Pembayaran HOK Di Kurangi Pembangunan SMPN 4 Saketi Tak Maksimal

Pandeglang,RN  Pembayaran Hari Orang Kerja (HOK) Pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Saketi tidak maksimal dan terkesan asal j...

Pandeglang,RN 
Pembayaran Hari Orang Kerja (HOK) Pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Saketi tidak maksimal dan terkesan asal jadi, hal itu di sebabkan akibat pembayarannya HOK (ongkos tenaga kerja) tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) menurut keterangan salah satu kepala tukang.

Amin(43) sebagai Kepala Tukang mengatakan pembangunan SMPN 4 Saketi yang di laksanakan saat ini pembayaran terhadap pekerja hanya akan diterima 32 juta rupiah.

Kegiatan pembangunan 2 (dua) Ruang Kelas baru SMP Negeri 4 Saketi yang dikerjakan secara Swakelola oleh panitia pembangunan di Sekolah dengan dana bantuan sebesar Rp. 293.668.750,- di biayai dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2018 dari ABPD Kabupaten Pandeglang,

"Kami menerima borongan yang di hargakan dari pihak sekolah hanya 32 juta rupiah untuk pembangunan dua ruangan ini sampai selesai," tandas Amin

Sementara Kepala Sekolah Menengah Pertama Negri 4 Pandeglang tidak memberikan keterangan yang jelas terkait HOK karena ketika hendak di hubungi melalui telepon genggam nya tidak pernah di angkat bahkan di Short Massage Service (SMS) tidak di respon

Pembayaran Hari Orang Kerja (HOK) diduga telah di kurangi oleh Kepala Sekolah sekitar 18 jutaan karena dalam pembayaran yang terjadi di sekolah lain nominal nya jauh berbeda, seperti apa yang di sampaikan Kepala Sekolah SMPN 2 Labuan yakni Taufik karena menurutnya pembayaran terhadap tenaga kerja (HOK)  di SMP N 4 Saketi tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) berbeda dengan pembayaran HOK di SMP N 2 Labuan, HOK nya dari 50 juta sampai 60 juta rupiah,

Taufik Kepala Sekolah SMPN 2 Labuan  mengatakan pembangunan SMPN 4 Saketi, pembayaran terhadap tenaga kerja nya sangat berbeda dengan sekolah nya (SMPN 2 Labuan,red) padahal jelas dalam rencana anggaran untuk pembangunan untuk tenaga harus di sesuaikan agar nanti pekerja itu bisa maksimal dalam melaksanakan pembangunan,

"Waduh gimana itu ko pembayaran nya sebesar itu bila di bandingkan dengan pembangunan di sekolah saya untuk pembayaran tenaga kerja sangat jauh berbeda (selisih) antara 32 juta dengan 50 juta tentu itu yang harus di perhatikan," ujarnya. (Hadi/iwan).