Pelebaran Jln Subrantas di sinyalir jadi Ajang Pungli Oknum Kontraktor.

RN- Pknbaru Riau : Tingkah laku oknum Kontraktor yang satu ini cukup meresahkan Masyarakat, pasalnya oknuum kontraktor  yang mengerjakan ...

RN- Pknbaru Riau: Tingkah laku oknum Kontraktor yang satu ini cukup meresahkan Masyarakat, pasalnya oknuum kontraktor  yang mengerjakan  pelebaran jalan Nasional tepatnya jln subrantas yang di kerjakan oleh pihak kedua ( Rekanan ) PT MAM, dengan modus penambahan jembatan oknum kontraktor  meminta biaya kepada Masyrakat yang cukup Pantastis,Ucok meminta biaya tambahan 2 Juta rupiah per 1 meternya kepada warga yang hendak menambah pelebaran jembatan, sementara itu ukuran jembatan sudah ditentukan Speaknya oleh pihak ( PJN ) Perawatan Jalan Nasional hanya 2 meter di setiap depan rumah warga kecuali untuk jalam utama di jatah 5 meter.
Dugaan Pungli yang dilakukan oknum kontraktor tepatnya di simpang Panam kelurahan tuah Madani Kec Tampan Kota Pknbaru Riau, selain pungli Proyek tersebut sangat tertutup terhadap informasi, disepanjang proyek  tersebut tidak terlihat Papan pengumuman pelaksanaannya, terkesan seperti Proyek Siluman saja,
Oknum kontraktor yang diduga melakukan Pungli namanya lengkapnya tidak diketahui oleh warga, namun kesehariannya pangilannya  Ucok kata warga yang jadi korban dugaan pungli , seperti yang diceritakan salah seorang warga Simpang Panam yang menolak namanya ditulis, menurut warga , ucok meminta penambahan biaya 2 Juta rupiah per 1 meternya, sementara jatah dari PU hanya 2  meter,karena jembatan yang dibangun di depan Rumah saya 8  meter terpaksa saya menambah 8 Juta Rupiah kepada bang ucok ungkap warga ke RN. 
Setiap rumah yang kena dampak pelebaran jalan  di jatah jembatan hanya  2 meter, tidak boleh lebih ucap PPTK yang akrap di pangil bang sihaan,selain PPTK bang sihaan juga menjabat sebagai kepala tata usaha ( KTU ) Perawatan Jln Nasiuonal ( PJN ) dari kementerian PUPR,  Sebenarnya tidak dibolehkan pihak kontraktor menambah jatah untuk warga dari 2 neter dijadikan 6 meter,apabila hal ini terjadi tentunya jadi temuan oleh Badan pemeriksaan keuangan Rebublik Indonesia ( BPK RI ) siapa yang bertangung jawab katannya menjawab pertanyaan wartawan, di ruangan kerjanya, ( 28/Sep/2018)
Namun sayangnya sampai saat ini belum ada tindakan tegas yang  dilakukan Bpk Sihaan, terkesan dibiarkan praktek pungli tersebut padahal ia mengatakan dihadapan RN akan memangil pihak Kontraktor, masyrakan yang menolak membayar uamg pumgli untuk penambahan jembatan tersebut sampai saat ini tidak dikerjakan oleh pihak kontraktor, ketika  konfirmasi melalui pesan singkat  dengan nada menolak tanyakan langsung pada kontraktornya bang, ungkap bg sihaan. 
Sementara itu bapak sianturi yang mengaku sebagai mandor Proyek  pelebaran jalan  Subrantas menjelaskan dihadapan wartawan Rabu (19/9/18) ia mengatakan  untuk jembatan sudah di jatah 2 meter dari pemerintah,( PU )  Ketika disingung  pungutan tersebut ia membantah,ga benar tu pak, kalau ada masyarakat yang membayar  tolong sebutkan siapa orangnya ujarnya. . 
.Menangapi hal tersebut RN  menghubung seluler  08526410XXXX  Bpk Made sebagai pengawas Pekerjaan Perawatan Jln Nasional ( PJN dari kementeriaan  (PUPR )  yang bertangung jawab terhadap Proyek tersebut minggu, 23/9/18)  wah saya tidak tau ni, tentang kegiatan oknum proyak yang diduga melakukan pungli terhadap masyrakat,namun saya pernah dengar,ujarnya, 
Lanjut Made” saya akan telfon oknum kontraktor  untuk memsatikan dugaan pungli tersebut, inikan tidak boleh terjadi tegasnya, , ia pun membantah tentang jatah jembatan 2 meter yang di bangun didepan rumah warga yang terkena dampak proyek pelebaran jalan tersebut, semua masyarakat yang terkena dampak proyek  terbut di bangun jembatan 5 meter,terkait dugaan uang pungli yang sudah di terima oknum Kontraktor,kalau terbukti kita suruh kembalikan tegasnya ( Tim RN)