Berkas Korban Penganiayaan Hilang Dipolsek Bukit Raya.5 Orang Angota Polri Jalani Sidang Kode Etik.

RN-Pknbaru  Riau , Lima  orang angota Polri yang bertugas di jajaran Polresta Pekanbaru Riau   diduga terlibat  hilangnya  berkas perkara...

RN-Pknbaru  Riau , Lima  orang angota Polri yang bertugas di jajaran Polresta Pekanbaru Riau   diduga terlibat  hilangnya  berkas perkara penganiayaan LP 1180/K/XII/2007 di Polsek Bukit Raya pada tahun 2007. Akhirnya disidangkan di  Polresta Pekanbaru senen 12 Nov  2018 jam 13,30 Wib Sebelumnya sidang kode Etik ini sempat  tertunda karena Pimpinan sidang AKBP Edi Sumardy  berhalangan hadir. 
 Sidang Etik ini di pimpin AKBP Edy Sumardiy P. SIK, Waka Polreta Pekanbaru,didampingi  angota sidang   Kompol Jasman Kabag Sumda  beserta  perwira lainnya sidang  terbuka  untuk umum  sedangkan” Iptu Jhon Efri kasi paminal Polresta Pekanbaru bertindak sebagai penuntut,   Bripka Jaka Sukma” Aiptu Rahmat Saupani” Aiptu Usber Sormin”Aiptu Alwin Hamidi” dan Aiptu AM Sianturi  diduga telah melangar kode Etik Propesi Polri,  kelimanya  merupakan  angota Reskrim Polsk Bukit Raya yang menangani perkara penganiayaan nazirwan pada tahun 2007.
Nazirwan” sebagai saksi pelapor  dihadirkan dihadapan sidang didampingi  dua orang saksi, Brigadir Zulfikar” dan Brigadir Lubis”  kedua nya adalah  angota  Sentral pelayanan Kepolisian  Terpadu ( SPKT )  di Polsek Bukit Raya, pada tahun 2007 silam.Agenda  sidang dimulai mendengar  keterangan saksi  pelapor .
Nazirwan Saksi pelapor  mengatakan  , disaat perkaranya ditangani Tim Jaka Dkk,  dia pernah  dimintai uang oleh Jaka Sukma Rp 2 Juta dengan alasan untuk  memperlancar penyidikan, karena saya orang yang tidak mengerti Hukum ,uang tersebut saya serahkan langsung kepadanya,  tetapi tidak pakai tanda terima (Kwitansi ) ujar nazirwan menjawab pertanyaan angota sidang, Nazirwan mengaku sering memberi uang kepada Jaka  melalui perantara pengcara,menurut pendamping  Jaka Sukma Dkk, Bpk nazirwan menyerahkan uang kepada Jaka tidak pakai Kwitansi. Secara hukum tidak bisa di buktikan kata pendamping Jaka,  pendamping Jaka  adalah  angota Polri aktif  di lingkunga Polresta Pekanbaru. 
Nazirwan juga menjelaskan dihadapan sidang, setiap di pertanyakan perkembangan perkaransaya ini   dia  ( Jaka Sukma  Dkk red)  slalu mengatakan  berkas bang iwan di tolak Jaksa,  harus di lengkapi ungkap nazirwan,  namun sampai saat ini saya belum pernah menerima SP2HP dari pihak Polsek Bukit Raya jawab  jelas nazirwan menjawab pertanyaan  ketua sidang.
 pak,!  saya  pernah dituding  pemakai  dan bandar Narkoba,bahkan kamar tempat tidur  saya  pernah dimasukan ganja melalui jendela oleh  orang tak dikenal,diduga orang suruhan pelaku penganiayaan M. Yunus, kemudian kata nazirwan” beberapa orang  diantara kelima angota Polri tersebut juga pernah mengatakan hal yang sama terhadap saya,  karena saya takut di Jebak akhirnya saya merantau  ke Jokja pada tahun 2008,tetapi perkara ini tetap saya pantau ujar nazirwan dengan tersedu- sedu menangis di ruangan sidang. 
Nazirwan korban penganiayaan adalah  seorang petani  Pohon Gaharu,  dengan berlinang air mata dia mengaku sudah menghabiskan biaya yang sangat besar  untuk  mengurus perkara ini, berkisar  Rp  1 Miliar dari tahun 2007 sampai saat ini , dia juga mengatakan bahwa pelaku penganiayaan ( M Yunus Kakak Kandungnya)   sampai saat ini masih sering mengancamnya, hinga dia  merasa tidak nyaman didalam menjalankan aktivitas sehari-hari kata  nazirwan menjawab pertanyaan angota  sidang.
Hasil Pantauan Tim RN di persidangan, kelima angota Polri yang menjalani sidang Etik tersebut banyak menjawab tidak tau pertanyaan ketua sidang,  terkait berkas perkara  penganiayaan Sdr Nazirwan yang telah hilang, yang ada hanya catatan No Lp laporan nazirwan di buku Jurnal yang  dijadikan bukti dipersidangan, sedangkan catataan  lainya hilang,padahal  kata nazirwan berkas perkaranya di tolak Pihak kejaksaan, tentunya ada surat bukti penolakan, dan apa petunjuk Jaksa,?
Menurut salah seorang angota sidang perkara ini tidak di Proses, apa yang ditunggu Nazirwan, siapa yang bertanggung jawab,  kata angota sidang terhadap kelima angota Polri tersebut,! Akhirnya memasuki  Pukul 17 Wib sidang di Skor oleh ketua sidang Edi Sumardy, sidang etik ini belum ada keputusannya,  untuk agenda sidang lanjutan  belum di ketahui kapan diagendakan . 
Usai sidang nazirwan menjelaska kepada awak media, Perkara ini mencuat berkisar tahun 2015, awalnya nazirwan membuat surat pengaduan Masyarakat ( ( DUMAS ) ke Polda Riau dan Polresta Pekanbaru agar perkaranya  ditindaklanjuti.usai pengaduannya di tangapi oleh Paminal Polresta Pekanbaru, pada tahun 2017 Brigadir Jaka Sukma datang kerumah saya  di Jln Kratama  dihadapan istri saya yang berbadab dua,  Jaka mengatakan kasusmu  ini tidak akan naik wan,!  karena kami bnayak terlibat,  ada 16 orang kata nazirwan  menirukan ucapan Jaka.di hadapan RN 
 Tak terima berkas perkaranya hilang begitu saja Nazirwan” mebuat Laporan  ke  Devisi Hubungan Masyrakat di Markas Besar Polri di  Jln Trunojoyo 3 Kebayoran Baru Jakarta Pusat  17 September 2018.pengaduan yang dibuat nazirwan  agar perkara  ditindaklanjuti, serta menindak oknum Polri yang telah menghilangkan berkas perkaranya itu 
Kemudian beberap hari kemudian nazirwan menerima surat balasan  pengaduan dari Pihak Mabes Polri.yang berbunyi   bahwa  Meminta Polri  menyelesaikan/ menuntaskan perkara pengadu Sdr Nazirwan., berkaitan dengan hal tersebut diatas mohon kiranya Jenderal berkenan memberikan arahan petunjuk guna menindaklanjuti  pengaduan Sdr Nazirwan” surat tersebut di tanda tangani oleh Drs F.F,J. Mirah Brigadir Jenderal Polisi.ditujukan kepada Polda Riau.
 Menurut keterngan Nazirwan dia pernah membaca surat  rangkuman perkara  penganiayaannya itu,  bahwa MHD Yunus sudah ditetapkan tersangka, namun sampai saat ini belum pernah ditahan oleh pihak Polsek Bukit Raya,bahkan dua orang saksi yang melihat kejadian penganiayaan itu  , Zaiumri” dan  Agus Winarto”keduanya  telah di  pemeriksa,termasuk  Tersangka pelaku penganiayaan MHD Yunus  juga sudah di  periksa,saya sendiri selaku korban penganiayaan sudah divisum di rmah sakit Bhayangkar dengan jahitan 2 diatas kepala saya akibat di pukul oleh pelaku  dengan Rantai Chinsauw. tutup Nazirwan. (Tim RN)