Buol, RN polres buol diminta untuk segera menuntaskan kasus pencurian pada dinas kesehatan kabupaten buol yang terjadi pada 2017 yang ...
Buol, RN
polres buol diminta untuk segera menuntaskan kasus pencurian pada dinas kesehatan kabupaten buol yang terjadi pada 2017 yang lalu Kasus pencurian tersebut diduga terjadi pada hari sabtu malam tanggal 21 april 2017
Kasus pencurian tersebut berupa dana yang disediakan untuk pembayaran jasa tiga puskesmas yakni puskesmas kecamatan paleleh.puskesmas kecamatan bokat dan puskesmas kecamatan momunu.yang digabungkan dengan dana Uang Persediaan(UP) sehingga yang hilang totalnya Rp.206 Juta rupiah(dua ratus enam juta rupiah)
Menurut keterangan bendahara dinas kesehatan kabupaten buol Hartini Dotutinggi saat ditemui media ini diruang kerjanya jumat 30/11/2018,dana tersebut ditarik untuk digunakan untuk pembayaran jasa puskesmas ditiga kecamatan.kecamatan momunu.bokat.dan paleleh. yang baru saja ditarik dari keuangan dan setelah peristiwa itu bendahara pihak dinas langsung melaporkan ke polres buol guna meminta bantuan untuk mencari pelaku
"Iya dana itu untuk pembayaran jasa puskesmas kecamatan palele.puskesmas kecamatan bokat dan pusekesmas kecamatan momunu sekaligus disimpan dalam brankas dengan dana Uang persediaan kantor jadi totalnya 206 juta dan setelah itu kami melaporkan ke polres guna mencari pelaku"kata bendahara
Lebih lanjut kata bendahara sejak peristiwa itu ketika ada pemeriksan dari BPK dirinya memperilihatkan hasil pemeriksaan polres buol.bahkan dirinya diminta untuk mengembalikan dana sejumlah 62 juta sebagai pengganti dana yang hilang
"saya menyodorkan dan memperlihatkan hasil pemeriksaan peristiwa pembobolan brankas tersebut bahkan saya diminta untuk mengembalikan dana sekitar 62 juta.uang dari mana saya dapat.sementara saya tidak tahu persoalan"ungkap hartini
Pekan lalu dikonfirmasi kepihak polres buol melalui kasat reskrim mengatakan kepada media ini pekan lalu diruang kerjanya. belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga belum di SPDP kekejaksaan karena belum ada penetatapan tersangka akan tetapi tetap dalam proses
"Kami belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena saya baru menjabat disini.akan tetapi tetap akan ditindak lanjuti"kata kasat reskrim.
Ironisnya sampai saat ini pihak kepolisian polres buol belum berhasil mengungkap motif kasus pembobolan brnkas milik dinas kesehatan kabupaten buol.sementara semua saksi sudah dilakukan pemeriksaan.
Menanggapi hal tersebut ketua lembaga EK LMND Dhimansyur Lewa Mengatakan "Kasus Pembobolan Brangkas Dinas Kesehatan yg terjadi di Tahun 2017 Silam, Sampai Hari Ini Di Akhir Tahun 2018 Belum terungkap..Ini menjadi Salah Satu Pertanyaan Besar bagi Kami Khususnya Organisasi Kemahasiswaan Yaitu EKSEKUTIF KOTA LIGA MAHASISWA NASIONAL UNTUK DEMOKRASI (EK LMND BUOL)
Transparansi Informasi Dari Institute Yg berwenang dalam tindak kriminal (Perampokan) Sampai saat ini Belum mengeluarkan Rilis sejauh mana Proses pengembangan kasus tersebut bahkan Mengungkap siapa Motif dibalik perampokan brangkas dinas kesehatan..Padahal Malam Kejadian Terdapat beberapa petugas keamanan serta staf honorer yg berada di Lokasi tersebut seperti...Harusnya Kepolisian bertugas lebih Masif dan Serius dalam mengungkap Kasus ini sampai dengan selesai.sebab Ketika kasus-kasus seperti ini Tidak ditindak tegas maka Kejahatan -Kejahatan Lain pun akan Lahir Lagi"kata Dhimansyur Lewa
Ketua LMND An.Dhimansyur lewa Menyebutkan Bahwa"Kasus Ini Terjadi Karena Kelalaian Pegawai yg bertugas menangani brangkas di dinas kesehatan Dimana Yg seharusnya menjadi Rahasia Internal dalam dinas kesehatan Tdk seharusnya diketahui oleh orang lain selain pegawai Yg ada di Kantor tersebut..Keberadaan Brangkas Sifatnya sangat rahasia..
Pejabat pembina tertinggi kepegawaian dan seluruh instansi terkait kedisiplinan seharusnya memberi sangksi tegas Atas kelalain ini.
Karena kejadian tersebut negara mengalami kerugian besar yg berdampak pada masyarakat..tentu saja berdampak pada masyarakat,dimana Anggaran yg seharusnya diperuntukan untuk pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tapi lenyap seketika dirampok dan kasusnya tak terselesaikan"tandasnya
Dhimansyur Lewa meminta kepada Seluruh Institute Yg terkait baik dari kepolisian Maupun Inspektorat serta Sekretaris daerah agar segera menyelesaikan Kasus ini. ***rahmat
Kasus pencurian tersebut berupa dana yang disediakan untuk pembayaran jasa tiga puskesmas yakni puskesmas kecamatan paleleh.puskesmas kecamatan bokat dan puskesmas kecamatan momunu.yang digabungkan dengan dana Uang Persediaan(UP) sehingga yang hilang totalnya Rp.206 Juta rupiah(dua ratus enam juta rupiah)
Menurut keterangan bendahara dinas kesehatan kabupaten buol Hartini Dotutinggi saat ditemui media ini diruang kerjanya jumat 30/11/2018,dana tersebut ditarik untuk digunakan untuk pembayaran jasa puskesmas ditiga kecamatan.kecamatan momunu.bokat.dan paleleh. yang baru saja ditarik dari keuangan dan setelah peristiwa itu bendahara pihak dinas langsung melaporkan ke polres buol guna meminta bantuan untuk mencari pelaku
"Iya dana itu untuk pembayaran jasa puskesmas kecamatan palele.puskesmas kecamatan bokat dan pusekesmas kecamatan momunu sekaligus disimpan dalam brankas dengan dana Uang persediaan kantor jadi totalnya 206 juta dan setelah itu kami melaporkan ke polres guna mencari pelaku"kata bendahara
Lebih lanjut kata bendahara sejak peristiwa itu ketika ada pemeriksan dari BPK dirinya memperilihatkan hasil pemeriksaan polres buol.bahkan dirinya diminta untuk mengembalikan dana sejumlah 62 juta sebagai pengganti dana yang hilang
"saya menyodorkan dan memperlihatkan hasil pemeriksaan peristiwa pembobolan brankas tersebut bahkan saya diminta untuk mengembalikan dana sekitar 62 juta.uang dari mana saya dapat.sementara saya tidak tahu persoalan"ungkap hartini
Pekan lalu dikonfirmasi kepihak polres buol melalui kasat reskrim mengatakan kepada media ini pekan lalu diruang kerjanya. belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga belum di SPDP kekejaksaan karena belum ada penetatapan tersangka akan tetapi tetap dalam proses
"Kami belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena saya baru menjabat disini.akan tetapi tetap akan ditindak lanjuti"kata kasat reskrim.
Ironisnya sampai saat ini pihak kepolisian polres buol belum berhasil mengungkap motif kasus pembobolan brnkas milik dinas kesehatan kabupaten buol.sementara semua saksi sudah dilakukan pemeriksaan.
Menanggapi hal tersebut ketua lembaga EK LMND Dhimansyur Lewa Mengatakan "Kasus Pembobolan Brangkas Dinas Kesehatan yg terjadi di Tahun 2017 Silam, Sampai Hari Ini Di Akhir Tahun 2018 Belum terungkap..Ini menjadi Salah Satu Pertanyaan Besar bagi Kami Khususnya Organisasi Kemahasiswaan Yaitu EKSEKUTIF KOTA LIGA MAHASISWA NASIONAL UNTUK DEMOKRASI (EK LMND BUOL)
Transparansi Informasi Dari Institute Yg berwenang dalam tindak kriminal (Perampokan) Sampai saat ini Belum mengeluarkan Rilis sejauh mana Proses pengembangan kasus tersebut bahkan Mengungkap siapa Motif dibalik perampokan brangkas dinas kesehatan..Padahal Malam Kejadian Terdapat beberapa petugas keamanan serta staf honorer yg berada di Lokasi tersebut seperti...Harusnya Kepolisian bertugas lebih Masif dan Serius dalam mengungkap Kasus ini sampai dengan selesai.sebab Ketika kasus-kasus seperti ini Tidak ditindak tegas maka Kejahatan -Kejahatan Lain pun akan Lahir Lagi"kata Dhimansyur Lewa
Ketua LMND An.Dhimansyur lewa Menyebutkan Bahwa"Kasus Ini Terjadi Karena Kelalaian Pegawai yg bertugas menangani brangkas di dinas kesehatan Dimana Yg seharusnya menjadi Rahasia Internal dalam dinas kesehatan Tdk seharusnya diketahui oleh orang lain selain pegawai Yg ada di Kantor tersebut..Keberadaan Brangkas Sifatnya sangat rahasia..
Pejabat pembina tertinggi kepegawaian dan seluruh instansi terkait kedisiplinan seharusnya memberi sangksi tegas Atas kelalain ini.
Karena kejadian tersebut negara mengalami kerugian besar yg berdampak pada masyarakat..tentu saja berdampak pada masyarakat,dimana Anggaran yg seharusnya diperuntukan untuk pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tapi lenyap seketika dirampok dan kasusnya tak terselesaikan"tandasnya
Dhimansyur Lewa meminta kepada Seluruh Institute Yg terkait baik dari kepolisian Maupun Inspektorat serta Sekretaris daerah agar segera menyelesaikan Kasus ini. ***rahmat
COMMENTS