Uang anggaran senilai Rp 80 juta untuk rehabilitasi di sdn rajapolah II di potong sebesar 20 persen dari nilai anggaran

Subang : RN  Tidak henti hentinya pemerintah membantu serta memberikan kepada masyarakat dari infraktuktur sampai pembangunan reabilitas...

Subang : RN 
Tidak henti hentinya pemerintah membantu serta memberikan kepada masyarakat dari infraktuktur sampai pembangunan reabilitasi sekolah beda hal nya yang terjadi di sdn rajapolah II bagai mana tidak kepala sekolah yang di sebut sebagai penerima manpaat justru telah melakukan tindakan yang tidak patut di contohi reabilitas sekolah di sdn rajapolah II di desa ciasem baru kecamatan ciasem kab, subang dengan nilai anggaran 80 jt justru sebesar 20 persen dari nilai anggaran eti iyanti.s.pd.mm.pd saat di kompirmasi awak media radar nusantara di tempat dia bekerja mengengatakan memang betul saya mendapoatkan rehab yang datanya dari aspirasi dengan nilai anggaran 80 jt melalui teman sepropesinya yaitu nano yang sekarang menjabat kepala sekolah di sdn rajapolah I diakuinya eti telah meberikan biaya oprasional sebesar dua puluh persen kepada seseorang yang telah membantu pendapatan rehab. Red. Lanjut eti mengatakan renopasi sekolah ini berdasarkan RAB yang ada ujarnya . hasil invesigasi media RN bahwa diduga kepala sekolah telah sengaja memberikan uang 20 persen kepada seseorang yg telah memberikan proyek tersebut dan kalao di uang kan 20 persen dari nilai anggaran 80 jt sekitar 16 jt yang telah hilang belum lagi potongan pajak ,PPN dan PPH 11,5 persen jadi berapa sisa anggaran yang di bangunkanya , apakah ini tidak mengurangi kwalitas bangunan yang seharus nya untuk memeberikan kenyamanaan pada saat belajar mengajar di eti dengan santai nya menyikapi kompirmasi media RN dengan santai, seolah olah sudah mengaju dengan benar, padahal ini pekerjaan sangat amburadul, coba lihat dengan seksama, apakah d benarkan baja ringan tersebut tidak menumpung ke batas coran yang d buat,?. Bahkan menempel ke samping coran yang membatasi pinggir tembok , menurut sumber kepala sekolah ingin kordinasi dengan kabupaten harus seperti apa bangunan yang salah ini menurut sumber , eti juga sudah mengakui dengan pemasangan baja ringan itu salah bahkan rencana mau di bongkar lagi.  pasal nya para tukang tidak di beri gambar bangunan yang akan di rehab nya  jadi pemasangan baja ringa asal tembak aja, nah begini jadi nya harus di bongkar lagi. Berarti dana menambah lagi dong dana nya , apa dengan uang anggaran harus di paksakan dengan apa adanya, apakah kwalitas akan menjamin baik?, Apakah uang di bagikan yang 20 persen di benarkan?, mohon kepada pihak terkait untuk turun tangan atau kroscek kwalitas bangunan tersebut agar tidak ada lagi sistem seperti ini.
( M.TOHIR,TIM )