Bupati Kapuas Hulu Minta Kratom di Teruskan, Negara Lain Melarang

Pontianak (Kalbar), RN. Bupati Kapuas Hulu meminta agar usaha purik atau kratom tetap diteruskan, karena sudah menjadi mata pencaharian ...

Kodam XII/TPR Gelar Pencanangan Satgas Desa Tangkal Covid-19 di 213 Titik

Antisipasi Longsor, Satgas Pamtas Yonif 642 Bersama Warga Bangun Tanggul

Danpuspomad Ungkap Penyebab Dua Prajurit Kodim 0304/Agam Dikeroyok Klub Moge

Pontianak (Kalbar), RN.
Bupati Kapuas Hulu meminta agar usaha purik atau kratom tetap diteruskan, karena sudah menjadi mata pencaharian masyarakat khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

" Kita minta kratom diteruskanlah, jika pun ada larangan harus di beritahukan jauh hari, karena masyarakat sudah banyak menanam, saya juga tidak mau masyarakat berurusan dengan hukum," kata A.M.Nasir, SH, kepada wartawan, Selasa (5/3/2019).

Menurut Bupati, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan sejumlah Kementerian terkait, baik itu yang menyangkut jenis dan jumlah ekspor - impor.

" Sampai saat ini larangan secara tegas untuk kratom tidak ada dan itu sudah kami bahas," jelasnya. Kratom memang sudah di uji di laboratorium BPOM dan itu hanya larangan untuk racikan obat tradisional, apabila ada perubahan aturan pihaknya minta secepatnya di sampaikan ke daerah.

Bupati Kapuas Hulu meminta masyarakat tetap tenang dan tetap berusaha sebelum adanya larangan resmi terkait kratom.
Selain persoalan kratom, Nasir juga mengaku memperjuangkan komoditas unggulan Kapuas Hulu kepada kementerian yaitu tengkawang dan karet.

"Saya minta peraturan Kementerian Perdagangan no 44 tahun 2012 terkait larangan ekspor tengkawang itu di cabut, agar harga Tengkawang kembali normal," ucap Nasir.
Dikatakan Nasir, disaat harga karet dan tengkawang tidak tinggi, masyarakat Kapuas Hulu saat ini mengantungkan perekonomian dengan daun kratom, "pungkasnya.

Sementara beberapa warga yang pekerja purik atau kratom, meminta para pembeli tidak bermain harga dengan masyarakat. Saat ini harga bervariasi mulai dari Rp28 ribu- Rp30 ribu/kg untuk daun kratom kering (remahan), sedangkan kratom basah seharga Rp7 ribu/kg. Terkait adanya isu - isu larangan, dirinya meminta agar ada kejelasan aturan yang jelas, "singkat warga.

Sementara itu, terkait purik atau kratom sudah dilarangan keras karena purik atau kratom itu memiliki kandungan narkoba jenis satu dan memasukkan dalam UU Narkoba. Larangan tersebut diantaranya Negara Malaysia, Australia, Myanmar, Denmark, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, dan  Swedia.

Sedangkan di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat purik atau kratom di kebun warga dan bahkan sudah ada pabriknya. Dan dari sumber yang dapat dipercaya penjualan Purik atau Kratom tersebut dijual kebeberapa Negara, diantaranya Amerika, Cina, Kanada, dan Hongkong. Dengan harga jual minimal 700 ribu perkilogram., (Adrian).

Area lampiran