Kapolres Lima Puluh Kota Dilaporkan Ke Kapolri, Diduga Beking Oknum Perampas Lahan dan Alat Pemecah Batu

0 radar nusantara Sabtu, 13 April 2019 Edit this post

Sumbar-Radar Nusantara Moto yang diluncurkan Kapolri Jenderal Polisi Prof.Drs H. Muhammad Tito Karnavian.M.A Ph.D untuk jajaran kepol...

Sumbar-Radar Nusantara

Moto yang diluncurkan Kapolri Jenderal Polisi Prof.Drs H. Muhammad Tito Karnavian.M.A Ph.D untuk jajaran kepolisian diseluruh indonesia sangat membangakan Rakyat dari sabang sampai Merauke, yaitu Melindungi Mengayomi dan Melayani sepenuh hati, namun sayangnya moto tersebut sepertinya tidak berlaku di wilayah Hukum Polres Lima Puluh Kota,Pasalnya Kapolres lima puluh kota AKBP Haris Hadis SIK.M.M.Tr diduga terlibat membeking oknum perampasan lahan milik H.Ardian Simbolon SH.

Kapolres Lima puluh kota dilaporkan H Ardian Simbolon SH secara tertulis ke Kapolri karena diduga membeking oknum perampas lahan dan alat pemecah batu, Ir. Hendra Ng Dkk menguasai secara paksa lahan milik pelapor yang berada di Jorong Buyun Nagari Tanjung Pauh Kec Pangkalan Koto Baru Kab Lima Puluh Kota ( Sumbar ) lahan milik pelapor luas 30,000,000. Meter persegi, selain diusir secara paksa diatas lahannya, alat Produksi batu split milik pelapor juga di kuasainya secara paksa diantaranya 1- unit Cruser –Stone.alat pemecah batu,2- Wheal Laoder 3- Genset 500 KVA 2 unit semua alat tersebut milik pelapor yang bernilai lebih kurang 10 Miliyar Rupiah.

Dugaan perampasan lahan tersebut diduga kuat dirustui secara di belakang layar oleh Kapolres , Pasalnya Kapolres memerintahkan angotanya untuk mengamankan pekerja di areal yang sedang bermasalah berdasarkan Surat perintah tugas No, 29/II/2019 yang ditujukan kepada Kapolsek Pangkalan Baru secara tertulis pada hari Kamis 21 Februari 2019.Surat Perintah tugas yang di keluarkan Kapolres memerintahkan 1- Aipda BL Siregar Babinkabtimmas daerah tersebut dan Bripda Rendy Ariya Prananda angota Reskrim Polsek Pangkalan, kedua angota polisi tersebut diperintahkan kapolres melalui kapolsek pangkalan untuk menjaga dan pengamanan Cruser yang sedang di gunakan untuk bekerja oleh orang suruhan Ir Hendra NG sedangkan lahan dan alat produksi pemecah batu tersebut semuanya milik pelapor.

Sikap kapolres memerintahkan angotanya sebagai pengaman di areal perusahan jelas tidak Profesional sebagai pimpinan Polri didaerah tersebut, terkesan terjadi pembiaran, pelaku perampasan bekerja diatas lahan pelapor selaku pemilik usaha Produksi Batu split yang sudah memiliki izin dari pemerintah setempat ( Gubernur ) Sumbar,dengan semena-mena pelapor di usir secara paksa dari areal perusahan miliknya sendiri, seharusnya Kapolres Netral didalam menjalankan tugas sebagai Abdi Negara yang digaji dari uang Rakyat sedangkan Pihak lawan di biarkan memproduksi batu Split mengunakan alat dan dikawal oleh oknum polsi, sehinga pelapor mengalami kerugian miliyaran rupiah,atas dasar inilah Kapolres di laporkan Ke Kapolri.

H. Erwan Ardian Simbolon SH melaporkan secara tertulis oknum-oknum dan kapolres yang diduga terlibat membeking pelaku perampasan kepada Kapolri di Jakarta 8 April 2019, pelapor berharap Kapolri dan jajarannya menindak oknum-oknum yang diduga sebagai pembeking perampasan serta mencopot Kapolres lima puluh kota, karena sikapnya sebagai Abdi negara terkesan melindungi pelaku perampasan,hal ini sudah dilaporkan ke Polda Sumbar tetapi belum di terima oleh pihak Reskrim polda Sumbar dengan alasan surat tanah pelapor belum sertifikat.

Permasalahan ini awalnya terkait kerja sama usaha produksi batu split antara pelapor H. Ardian Simbolon dengan Ir Hendra, namun pihak Ir Hendar Ng tak kunjung menepati janjinya sampai 2 Januari 2019 berakhir sudah perjanjian tersebut,kemudian pada tangal 20 Fepruari 2019 mereka memasuki lahan perusahan pelapor secara paksa merusak pintu masuk dan menduplikat kunci, kemudian alat milik pelapor di operasikan kembali tanpa izin dari pelapor kegiatan mereka merampas hak pelapor di kawal oleh oknum kanit intel polsek pangkalan Brigadir Wawan , dengan alasan mengusir pemilik lahan menjalankan tugas, pelapor di usir dari lokasi usahannya sendiri setiap di pertanyakan alasnnya mengusir pelapor ini perintah Kapolres, sampai berita ini dilasir Pihak Polda Sumbar dan pihak lainya belum dapat di Kanfirmasi. ( M Sikumbang )