KPK Tetapkan Tersangka Baru Suap Revisi Alih Fungsi Hutan Provinsi Riau

Jakarta-RN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka baru terkait tindak pidana korupsi yang melibatkan dua tersangk...

Jakarta-RN

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka baru terkait tindak pidana korupsi yang melibatkan dua tersangka merupakan Beneficial Owner pemilik PT. Darmex atau pemilik PT. Duta Palma, Surya Darmadi dan Suheri Terta merupakan legal manager PT. Duta Palma Satu yang diduga tergabung dalam satu korporasi melakukan Suap pengajuan revisi alih fungsi lahan hutan di Riau kepada mantan Gubernur Riau dan Dinas Kehutanan Riau Tahun 2014.

Berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan yang di himpun dan di cermati dari semua bukti-bukti serta fakta-fakta yang di temukan terungkap bahwa Surya Darmadi selaku pemilik PT. Darmex Group atau PT Duta Palma dan Suheri Terta selaku legal Manager PT. Duta Palma di duga mempunyai peran penting sebagai pemberi hadiah ke sejumlah orang yang terkait dalam perkara suap kepada mantan Gubernur Riau, Annas Maamun dan jajaran nya.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan ” setelah hasil pemeriksaan yang berkembang di temukan bukti–bukti dan fakta-fakta di cermati KPK mempunyai kesimpulan tidak hanya pemerintah daerah saja yang melakukan tindak korupsi terungkap dugaan adanya keterlibatan Koorporasi selaku perusahaan pemilik area masih status hutan milik perkebunan PT Duta Palma Group terlibat secara langsung suap pengajuan revisi alih fungsi lahan hutan di Riau Tahun 2014.”

Dalam perkara ini Surya Darmadi di duga menawarkan hadiah sejumlah Rp 8miliar kepada mantan Gubernur Riau, Annas Maamun melalui Gulat untuk merubah perizinan areal perkebunan milik perusahaan PT. Duta Palma Group masuk dalam revisi SK menteri Kehutanan tentang perubahan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan.

Annas Maamun kemudian memerintahkan ke jajarannya di lingkungan Dinas Kehutanan Riau untuk memasukkan lahan atau kawasan perkebunan yang di ajukan Suheri Terta dan Surya Darmadi dalam peta lampiran surat Gurbernur Riau 17 september 2014.

Wakil ketua KPK, Laode Muhammad Syarif mengatakan ” peranan Surya Darmadi di duga sebagai Beneficial owner PT. Palma Satu yang tergabung dalam PT. Duta Palma Group dan merupakan Koorporasi selaku pemberi hadiah sejumlah uang Rp 3 miliar kepada mantan Gubernur Riau, Annas Maamun terkait Suap pengajuan revisi alih fungsi lahan hutan di Riau Tahun 2014 kepada kementerian kehutanan.”

Atas dugaan peranan langsung sebagai pemberi hadiah, pemilik PT. Darmex Group/PT. Duta Palma Surya Darmadi dan Suheri Terta merupakan legal manager PT. Duta Palma Group di sangka melanggar hukum tindak pidana korupsi pasal 5 ayat 1 huruf a atau huruf b atau pasal 13 undang-undang nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah undang-undang nomor 20 Tahun 2001 juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atau pasal 56 KUHP.

Atas dugaan peranan langsung Koorporasi pemberi hadiah di sangka melanggar hukum pasal 5 ayat 1 huruf a atau huruf b atau pasal 13 undang-undang nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi

Berdasarkan hasil laporan masyarakat di sekitar hutan Sumatera yang tidak pernah mendapatkan hasil manfaat Sumber daya alam dan status perijinan hutan yang masih tidak jelas dari Tahun 2013 pihak Komisi Pemberantasan Korupsi telah membuat kajian sampai saat ini untuk pencegahan indikasi kesempatan untuk melakukan upaya tindakan korupsi yang di lakukan oleh pemerintah daerah, Koorporasi maupun para penggarap lahan hutan Sumatera. (Rudi H)