8 Tuntutan "May Day" di Ketapang

Pontianak (Kalbar)-RN  Ratusan massa buruh dan mahasiswa menyampaikan 8 tuntutan di Gedung DPRD, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan ...

Pontianak (Kalbar)-RN 

Ratusan massa buruh dan mahasiswa menyampaikan 8 tuntutan di Gedung DPRD, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (1/5/2019).

Massa yang terdiri dari Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Serikat Buruh Serikat Pekerja Ketapang (SBSPK), Serikat Pekerja Perkayuan dan Kehutanan Indonesia (SP- KAHUTINDO) serta dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) AMKI dan Poltek Ketapang terlebih dulu melakukan long march dari Lapangan Sepakat sebelum tiba di halaman gedung DPRD Ketapang, sekitar pukul 10.10 WIB.

Adapun 8 (delapan) tuntutan yang disampaikan para buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh atau yang dikenal dengan May Day, disampaikan Ketua Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Ketapang, Lusminto Dewa, yaitu :

1. Meminta pemerintah untuk mengawasi pelaksanaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan agar dapat dirasakan secara menyeluruh bagi tenaga kerja di setiap perusahaan

2. Meminta pemerintah menambah tenaga mediator yang ada di Dinas Tenega Kerja agar kasus ketenagakerjaan dapat cepat diselesaikan tidak berlarut-larut dengan alasan kekurangan tenaga mediator

3. Pemerintah wajib mengawasi pelaksanaan tentang pembayaran upah terhadap pekerja, minimal sesuai dengan UMK, UMSK Kabupaten Ketapang

4. Meminta pemerintah agar mengembalikan fungsi kepengawasan ketenagakerjaan ke-Kabupaten

5. Meminta pelaksanaan sistem penerapan PKWT yang benar dan sesuai aturan

6. Meminta pengawasan pembayaran THR harus sesuai dengan aturan yang telah dibuat pemerintah

7. Meminta Pemda agar mendesak perusahaan agar menegaskan perusahaan untuk memberikan alat pelindung diri kepada pekerja

8. Meminta pemerintah dan penguasa untuk menjamin hak dan kesejahteraan putra-putri daerah untuk dapat bekerja dengan mudah di perusahaan di daerah asal sesuai dengan keahlian masing-masing.

Dari delapan tuntutan yang disampaikan, Lusminto Dewa berharap tuntutan tersebut ditindaklanjuti oleh DPRD dan Pemda kepada Perusahaan yang ada di Ketapang. “tuntutan kami ini jangan hanya didengar, tapi tidak ditindaklanjuti. Jika tidak ditindaklanjuti maka kami akan bergerak melakukan aksi yang besar, mengingat buruh merupakan satu di antara pondasi perekonomian dan pembangunan daerah,” tegasnya. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Ketapang, Jamhuri Amir, yang hadir menyambut kedatangan massa buruh bersama dengan mahasiswa mengapresiasi langkah para buruh dalam menyampaikan aspirasinya secara tertib dan aman.

“Saya paham masih banyak sikap diskriminatif yang dirasakan buruh. Untuk itu saya secara pribadi maupun lembaga mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di Ketapang, agar berlaku adil kepada seluruh buruh,” katanya.

Lebih lanjut Jamhuri Amir, berharap kepada Perusahaan untuk memenuhi hak-hak buruh sesuai dengan kewajiban buruh yang telah dilakukan, baik hak BPJS, hak cuti, hak THR (Tunjangan Hari Raya) dan mengingatkan perusahaan agar tidak hanya semata-mata memikirkan keuntungan perusahaan.

“Kami akan sampaikan tuntutan ini, tapi tentu kebijakan ada di Bupati selaku eksekutor dan kita minta Bupati bisa tegas. Kita akan agendakan untuk pembahasan persoalan buruh dengan mengundang serikat buruh dan juga pemda,” pungkasnya.

Pantauan dilapangan, tampak aparat keamanan Kepolisian dan TNI siaga di Gedung DPRD Ketapang untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan. Namun orasi massa buruh dan Mahasiswa yang menyampaikan 8 tuntutan tersebut berjalan aman dan kondusif. (Adrian).