HMI Badko Jabar : Menjaga dan Merawat Persatuan Menuju Indonesia Damai

Bandung, Radar Nusantara Diskusi panel bertajuk "Komitmen Mahasiswa dalam Menjaga dan Merawat Persatuan Menuju Indonesia Damai"...

Bandung, Radar Nusantara
Diskusi panel bertajuk "Komitmen Mahasiswa dalam Menjaga dan Merawat Persatuan Menuju Indonesia Damai". Demikian agenda yang diselenggarakan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Barat di Cudeto Cafe Resto Jl. Cikutra No 187 Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler - Kota Bandung, jumat (28/6/2019)

Telah hadir pada agenda tersebut dari kalangan akademisi, praktisi, peneliti dan aktivis. Diantaranya Dosen Ahli Ilmu Pemerintahan UNPAD Antik Bintari, Ketua Ilmu Kajian Statistik UNPAD Denden Deni Hendri, Wakil Mentri KM UGM Idil Akbar, Komisioner Bawaslu Cimahi Ahmad Hidayat, Ketua KNPI Jawa Barat Budi Miftahudin, Dosen Ahli Pengamat Media Dudi Rustandi, Dosen Ahli Ilmu Politik UIN SGD Bandung Asep Syahid serta para mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi Cipayung Jawa Barat.

Pada kontestasi pemilu 2019 yang telah usai ada sebuah konflik nilai yang pernah terjadi pada pemilu 2014. "Konflik nilai di pemilu itu ialah konflik kiri dan kanan. Demokrasi konstitusional jangan terlalu khawatir dengan konflik nilai tersebut karena akan selesai dan meredam dengan sendirinya," kata Deden selalu Ketua Ilmu Kajian Statistik UNPAD.

Hal senada diucapkan antik, menurutnya, dalam konflik nilai seiringan dengan konflik kepentingan biasanya akan muncul konflik baru, jika yang diinginkan damai ialah harus dengan statemen yang tidak memprovokasi. Ia pun menyampaikan bahwa dari segi gerakan mahasiswa hari ini tidak ada, "dilihat dari kegiatan diskusi berkurang, literasi rendah, dalam politik pula peran mahasiswa pemberi informasi baik kepada masyarakat dari sumber yang benar sebagai gerakan sosial itu kurang untuk mahasiswa saat ini," ucapnya.

Berbeda dengan tanggapan Ketua KNPI Jabar, Budi, dalam melihat konflik yang terjadi saat ini dianggapnya sebagai hal yang biasa saja, malah konflik harus dijadikan suatu hal untuk pendewasaan, tidak ada pecah belah melainkan keberpihakan yang berbeda, "akan selesai hal tersebut jika kepentingan rakyat, kepentingan elit terpenuhi dan mahasiswa bangun," ujarnya.

Dari segi gerakan mahasiswa, Asep memaparkan bahwa kekuatan mahasiswa akan terhitung jika gerakan mahasiswa solid, Masyarakat harus mempercayai gerakan mahasiswa, namun mahasiswa saat ini idealisme dan krativitasnya dipertanyakan. Kemudian menurut Dudi Iskandar konflik diperkuat oleh media politik yang begitu pulgar. Sehingga dalam kesempatan yang sama Ahmada hidayat mengingatkan mahasiswa agar merawat idealisme dengan literasi yang baik.

Ketua Umum BADKO HMI Jabar, Khoirul Anam dalam kesempatnnya menghimbau, agar rekonsiliasi pasca momentum politik segera di lakukan oleh elite politik dan tokoh bangsa demi kepentingan bangsa dan negara, keputusan MK sikapi dengan bijak. Indonesia banyak hal yang perlu diperisiapkan, salah satunya menyiapkan SDM mengahadapi bonus demografi di jawa barat tahun 2020-2030", imbuhnya.

"Sebagai mahasiswa kita berkomitmen menjaga persatuan menciptakan indonesia damai, untuk membangun indonesia kedepan." Tutupnya. (Roby Gobriz/Jonas).