SECURITY ESDM PROVINSI SUL-SEL BAGAIKAN "ANJING HELDER'' USIR WARTAWAN.

Makassar, RN Sangat disayangkan Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merekrut ...

Makassar, RN

Sangat disayangkan Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merekrut tenaga keamanan (security) yang tidak beretika alias tidak terdidik "Helder".

Insident yang terjadi sekitar pukul 11.15 wita (24/6 2019), di halaman Kantor Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral  (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan menuai kontroversi kepada awak media.

Pasalnya Reskiawan seorang security Kantor ESDM menghalang-halangi dan melarang seorang awak media beserta rekannya masuk untuk suatu kepentingan urusan dan konfirmasi terkait izin pertambangan.

Menurut Reskiawan seorang security yang menuding bahwa awak media beserta rekan kalau datang tidak pernah melapor dan menuduh akan "appasimbung" (Mengacaukan).

"selama ini anda datang tidak pernah melapor dan tidak boleh masuk dan ini juga perintah pimpinan," katanya.

Selain itu security sempat memprovokator orang-orang dan rekan-rekan pegawai yang ada di Kantor ESDM bahwa ini orang awak media  yang datang dan membuat keributan sambil mengvidiokan seakan-akan benar awak media dan rekannya tersebut ingin membuat keributan.

Awak media Rosna yang ditemui mengatakan bahwa "saya bersama rekan pagi itu sekitar pukul 11.00 wita, datang di Kantor Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengkonfirmasi berkas pengurusan izin pertambangan".

Lanjut, "saya dan rekan yang baru tiba, tepat di pelataran parkir  baru turun dari kendaraan bermotor vlangsung didatangi dan disambut oleh seorang security dengan sikap yang sangat arogan dan sangat tidak beretika", jelas Rosna.

Lebih jauh Rosna, "Reskiawan, menuduh saya  ingin membuat keributan "appasimbung" dan saya dilarang masuk sambil memaki-maki serta memprofokator orang-orang dan pegawai yang ada di Kantor ESDM Provinsi Sul-sel". jelas rosna.

Memaki-maki, menuduh dirinya ingin membuat keributan dan mengvidiokan  akan membuat keributan serta berteriak-teriak akan melapor.

Andi Rusdi, Kabag. Umum Kantor Dinas ESDM, mengetahui hal tersebut memanggil dan mengajak awak media  untuk masuk ke ruangannya.

"sebenarnya ini tidak seharusnya terjadi, ya memang ada penertiban dari dinas di mana ada orang yang biasa datang, pedagang sering masuk di kantor saat jam dinas, disisi lain ada juga baiknya saat pegawai  membutuhkan barang jajakan tidak lagi harus membeli jauh", jelas Andi Rusdi, sambil memberikan no. Hp.koordinator Satpol - pp Kantor Dinas ESDM Provinsi Sul-sel".

Selanjutnya, Koordinator Security Indrawan yang ditemui di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa benar dia mendengar ada keributan di Kantor Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan.

"memang benar pak saya mendengar ada kejadian itu, salah satu anggotanya Reskiawan, belum lama bekerja dan belum sepenuhnya dibawa komando Satpol pp, jadi tetap saya akan melakukan upaya disiplin dan mengenai sanksi kita lihat nanti", tutur indrawan.

Awak media  yang mendapat perlakuan demikian tidak terima dan keberatan serta akan menempuh jalur hukum sesuai amanat UU. Pers No. 40 tahun 1999, dimana pada pasal 4 ayat 2 dan 3 tentang menghalang-halangi tugas pers dalam mencari dan memperoleh informasi.

Adapun ancaman hukuman 2 tahun penjara denda 500 juta dan hal tersebut sangat dikecam oleh beberapa awak media yang mengetahui hal tersebut serta YLBH MIM, Hadi Soetrisno, menegaskan bahwa "masih ada juga oknum yang tidak memahami profesi kerja wartawan dan hal ini tidak bisa biarkan harus ada upaya tindak lanjut oleh penegak hukum",  tegas Hadi.(rahmat)