Pontianak (Kalbar), RN Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melakukan apel Siaga Darurat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla),...
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melakukan apel Siaga Darurat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di Halaman Kantor Gubernur, Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, Selasa (23/7/19).
Apel siaga tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar H.Sutarmidji diikuti oleh personel satgas Karhutla, gabungan dari personel TNI-Polri, BPBD Kalbar dan Masyarakat. Hadir juga Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Herman Asaribab, Kasdam XII/Tpr Brigjen TNI Alfret Denny D Teujuh, Danrem 121/Abw, Kepala Kantor SAR Pontianak Herry Marantika, Kepala BPBD Kalbar C Lumano, para Dandim dan Kapolres se-Kalbar.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur secara tegas menyatakan bahwa tidak segan-segan mencabut izin perusahaan apabila ditemukan perusahaan tersebut membuka lahan dengan cara membakar. ""Saya tak segan mencabut semua perizinan apabila perusahaan membuka lahan dengan cara membakar lahan," kata Sutarmidji saat memimpin Apel Siaga di Halaman Kantor Gubernur tersebut.
Sementara itu ada beberapa rangkaian dalam apel siaga tersebut, diantaranya penyerahan Satgas Karhutla ditandai dengan pemasangan tanda pemberlakuan operasi oleh Gubernur Kalimantan Barat kepada perwakilan Satgas. Dimana Operasi penanganan Karhutla di wilayah Kalbar akan dilaksanakan mulai hari ini, Selasa,23 Juli 2019 sampai 31 Oktober 2019 mendatang.
Dalam acara tersebut Pangdam XII/Tpr bersama Kapolda Kalbar, Danrem 121/Abw, Danlantamal XII/Pontianak serta pejabat yang lainnya mendampingi Gubernur Kalbar melaksanakan pemeriksaan personel apel dan perlengkapan pemadam kebakaran. Selain itu Pangdam XII/Tpr juga turut mendampingi Gubernur Kalbar saat memberikan secara simbolis dukungan anggaran siap pakai kepada Satgas Gabungan Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Karhutla Provinsi Kalimantan Barat.
Sedangkan Kasdam XII/Tpr, Brigadir Jenderal TNI Alfred Denny D. Tuejeh mewakili Pangdam XII/Tpr saat memberikan pembekalan kepada Satgas Gabungan Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Karhutla menyampaikan, alam yang saat ini kita tempati bukan hanya untuk kita yang hidup saat ini akan tetapi juga untuk generasi mendatang.
"Jadi apa yang kita lakukan saat ini bukan hanya untun memelihara alam adalah juga untuk kehidupan yang akan datang," pesan Kasdam XII/Tpr.
Kasdam XII/Tpr dalam kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi atas pemberian dukungan anggaran kepada Satgas Gabungan Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Karhutla.
"Dengan adanya dukungan anggaran yang cukup, saya harapkan akan meningkatkan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama ini, seperti sosialisasi, patroli dan penindakan sehingga kita benar-benar memberikan kontribusi untuk pencegahan Karhutla di Kalbar,"tegas Kasdam
Terpisah Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos mengatakan, dalam hal ini BNPB menyerahkan sebanyak 1512 personel dengan rincian TNI 1000 orang, Polri 205 orang, BPBD 102 orang dan Masyarakat sebanyak 205 orang.
Disampaikan juga oleh Kapendam XII/Tpr, adapun tugas utama dari Satgas adalah untuk mensosialisasikan tentang Pencegahan Karhutla kepada masyarakat Kalbar.
"Namun apabila terjadi Karhutla, Satgas Karhutla akan bersama dengan unsur TNI dan masyarakat sekitar melaksanakan pemadaman api. Selama tergabung dalam Satgas Karhutla, mereka akan tinggal di rumah penduduk, tiap desa akan ditempatkan 14 personel gabungan,"pungkas Kapendam XII/Tpr. (Adrian).
Apel siaga tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar H.Sutarmidji diikuti oleh personel satgas Karhutla, gabungan dari personel TNI-Polri, BPBD Kalbar dan Masyarakat. Hadir juga Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Herman Asaribab, Kasdam XII/Tpr Brigjen TNI Alfret Denny D Teujuh, Danrem 121/Abw, Kepala Kantor SAR Pontianak Herry Marantika, Kepala BPBD Kalbar C Lumano, para Dandim dan Kapolres se-Kalbar.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur secara tegas menyatakan bahwa tidak segan-segan mencabut izin perusahaan apabila ditemukan perusahaan tersebut membuka lahan dengan cara membakar. ""Saya tak segan mencabut semua perizinan apabila perusahaan membuka lahan dengan cara membakar lahan," kata Sutarmidji saat memimpin Apel Siaga di Halaman Kantor Gubernur tersebut.
Sementara itu ada beberapa rangkaian dalam apel siaga tersebut, diantaranya penyerahan Satgas Karhutla ditandai dengan pemasangan tanda pemberlakuan operasi oleh Gubernur Kalimantan Barat kepada perwakilan Satgas. Dimana Operasi penanganan Karhutla di wilayah Kalbar akan dilaksanakan mulai hari ini, Selasa,23 Juli 2019 sampai 31 Oktober 2019 mendatang.
Dalam acara tersebut Pangdam XII/Tpr bersama Kapolda Kalbar, Danrem 121/Abw, Danlantamal XII/Pontianak serta pejabat yang lainnya mendampingi Gubernur Kalbar melaksanakan pemeriksaan personel apel dan perlengkapan pemadam kebakaran. Selain itu Pangdam XII/Tpr juga turut mendampingi Gubernur Kalbar saat memberikan secara simbolis dukungan anggaran siap pakai kepada Satgas Gabungan Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Karhutla Provinsi Kalimantan Barat.
Sedangkan Kasdam XII/Tpr, Brigadir Jenderal TNI Alfred Denny D. Tuejeh mewakili Pangdam XII/Tpr saat memberikan pembekalan kepada Satgas Gabungan Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Karhutla menyampaikan, alam yang saat ini kita tempati bukan hanya untuk kita yang hidup saat ini akan tetapi juga untuk generasi mendatang.
"Jadi apa yang kita lakukan saat ini bukan hanya untun memelihara alam adalah juga untuk kehidupan yang akan datang," pesan Kasdam XII/Tpr.
Kasdam XII/Tpr dalam kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi atas pemberian dukungan anggaran kepada Satgas Gabungan Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Karhutla.
"Dengan adanya dukungan anggaran yang cukup, saya harapkan akan meningkatkan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama ini, seperti sosialisasi, patroli dan penindakan sehingga kita benar-benar memberikan kontribusi untuk pencegahan Karhutla di Kalbar,"tegas Kasdam
Terpisah Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos mengatakan, dalam hal ini BNPB menyerahkan sebanyak 1512 personel dengan rincian TNI 1000 orang, Polri 205 orang, BPBD 102 orang dan Masyarakat sebanyak 205 orang.
Disampaikan juga oleh Kapendam XII/Tpr, adapun tugas utama dari Satgas adalah untuk mensosialisasikan tentang Pencegahan Karhutla kepada masyarakat Kalbar.
"Namun apabila terjadi Karhutla, Satgas Karhutla akan bersama dengan unsur TNI dan masyarakat sekitar melaksanakan pemadaman api. Selama tergabung dalam Satgas Karhutla, mereka akan tinggal di rumah penduduk, tiap desa akan ditempatkan 14 personel gabungan,"pungkas Kapendam XII/Tpr. (Adrian).
COMMENTS