Kesra Desa Jatimulya Kec Cidahu Kuningan Di Duga Ada Niatan Menggelapkan Dana PMT

Kuningan, RN Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan,dimulai sejak janin,hingga menjadi bayi,anak,dewasa sampai usia lanj...

Kuningan, RN

Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan,dimulai sejak janin,hingga menjadi bayi,anak,dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dalam bentuk kurang energy protein,kurang vitamin A,anemia dan gangguan akibat kurang yodium dan gizi lebih berkaitan dengan timbulnya penyakit degenerative seperti diabetes mellitus,jantung,hipertensi,dll. Masalah gizi kurang merupakan salah satu paktor penyebab kematian bayi. Keadaan tersebut secara langsung di sebabkan oleh asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita,pemerintah mengembangkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
      

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di lakukan ketika desa menggelar kegiatan posyandu rutin sebulan sekali,dengan mengalokasikan dana yang sudah tertuang di RAPBDes. Berawal ada masukan berita ke biro radarnusantara bahwa kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Jatimulya Kecamatan Cidahu tidak di laksanakan selama enam bulan berturut turut tapi anggaran untuk kegiatan PMT tersebut di cairkan,team radarnusantara mencoba mengklarifikasi dan comfirmasi kebenaran berita tersebut ke kesra Abdul Mukti sebagai ketua Team Pelaksana Kegiatan (TPK) Bidang Pemberdayaan. Ketika di temui di balai  desa Kesra Abdul Mukti membenarkan bahwa PMT tidak di berikan karena anggaran dari pemerintah telat dan tidak ada dana talangan untuk melaksanakan kegiatan PMT tersebut,tapi bukan enam bulan hanya tiga bulan saja maret,april dan mei,karena kegiatan PMT di desa jatimulya hanya sepuluh bulan saja,ketika team radarnusantara menanyakan kenapa hanya sepuluh bulan? Kesara Abdul Mukti menjawab dalam APBDesnya juga hanya sepuluh bulan,team radarnusantara agak kebingungan karena setelah sharing ke desa desa yang lain PMT di berikan setahun penuh yakni duabelas bulan dan selama anggaran dari pemerintahnya telat tapi pemerintahan desa berusaha untuk melaksanakan kegiatan PMT tersebut dengan cara apapun,dengan dana talangan ataupun ngutang ke warung,karena ini sangat penting menyangkut hajat masyarakat yang mempunyai balita,nanti setelah anggaran di cairkan bisa untuk membayar dana talangan itu.
       

Kegiatan posyandu di desa jatimulya terbagi di tiga titik kegiatan : soka1 di dusun manis, soka2 di dusun pahing, soka3 di dusun puhun,dengan jumlah balita 320 (bayi 35,dan ibu hamil 36 orang) dengan jumlah Kader PKK dan Posyandu 20 orang. Setiap PMT yang di berikan senilai 6000 rupiah. Ketika team radarnusantara bertanya berapa anggaran untuk kegiatan PMT setiap bulannya Kesra Abdul Mukti menjawab lupa lagi semua ada dalam APBDes. Menurut sumber berita yang masuk anggaran untuk kegiatan Pemberian Makanan Tambahan ini per bulannya 1,5juta di bagi tiga titik kegiatan posyandu,jadi satu titik kegiatan PMT 500ribu rupiah.
      

Ketika team radarnusantara mempertanyakan anggaran yang sudah di cairkan tapi kegiatan PMT nya sudah lewat dan ga di berikan Kesra Abdul Mukti menjawab uangnya masih ada di pegang di simpan untuk kegiatan PMT tahun 2020 nanti bilamana anggaran telat bisa di gunakan untuk dana talangan,dan atau untuk di perubahan anggaran nanti bulan oktober,saat memberikan keterangan Kesra Abdul Mukti di dampingi oleh Sekmat Musa yang kebetulan menjadi PJS di desa jatimulya. Dalam aturan anggaran itu ga ada yang boleh mengendap semua harus terserap habis sesuai dengan RAPBDes dan sesuai dengan SPP (Surat Pengajuan Pencairan) yang di rekomendasi pihak kecamatan. Dan apa sih yang di maksud dengan Perubahan Anggaran,kegiatan ini sudah terlewat dan anggaran tersebut sudah di cairkan,perubahan anggaran seperti apa lagi, yang jelas ini di duga bisa terjadi  mall administrasi atau SPJ fiktip.
      

Sampai berita ini di turunkan team radarnusantara belum bertemu dengan Rusmiadi Ap.,S.SOS.,M.Si selaku Camat di Kecamatan Cidahu untuk di klarifikasi terkait ada temuan salah satu aparatur pemerintahan desa binaannya yang di duga akan menyalah gunakan dan menyelewengkan anggaran untuk kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di desanya.
(Dadan.S/ Team)