Warga Patia Kecewa, Jadi Peserta JKN KIS Masih Dipungut Biaya

Pandeglang, Radar Nusantara Madhali merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang terdaftar dengan no...

Pandeglang, Radar Nusantara
Madhali merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang terdaftar dengan nomor kartu 0001050676029, pria kelahiran 01 januari 1936, adalah warga Kampung Karang Tengah Rt 06 Rw 02 Desa Idaman Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Diakui Ade anak dari Madhali, menjadi peserta JKN-KIS merupakan suatu keuntungan, karena keluarganya tidak memiliki jaminan kesehatan lagi selain JKN-KIS.

“Pastinya dengan adanya Program JKN-KIS ini kami sekeluarga sangat terbantu. Jika berobat, tidak perlu bawa uang lagi, cukup bawa ongkos saja karena semua sudah ditanggung BPJS Kesehatan” ucap Ade melalui telepon genggamnya, minggu (28/7/2019).

Baca :
https://www.radarnusantara.com/2019/07/peduli-nenek-sarah-kepala-puskesmas.html?m=1

Melanjutkan pembicaraannya, Ade menyampaikan bahwa mereka sekeluarga tergolong jarang menggunakan kartu JKN-KIS. Namun demikian, Ade mengaku sempat kecewa dan kaget saat diminta uang dengan alasan untuk membayar biaya administrasi sebesar Rp. 150.000,- di Puskesmas Patia.

Ade Bin Madhali mengatakan, pada saat saya konfirmasi ke salah satu perawat di Puskesmas Patia,"Pak Ade disini tidak ada layanan rawat inap kalau hanya sementara nunggu hasil konsultasi enggak apa-apa, "katanya begitu, "tuturnya, menirukan ucapan Bidan Puskesmas Patia.

"Cuma nanti jika lewat dari 12 jam kena umum, kata saya, iya sudah engga apa apa nunggu hasil konfirmasi saja, dan pada jam 13.00 masuk ruangan dan selang beberapa jam akhirnya keluar lagi jam 15.30 wib seusai menerima surat rujukkan, "imbuhnya.

Namun pada saat mau meninggalkan Puskesmas Patia hendak berangkat ke RSU Pandeglang, saat itulah saya diminta uang sebesar Rp. 150.000,- oleh salah satu perawat dengan alasan untuk biaya administrasi.

Meski penuh dengan perasaan kecewa, Akhinya dengan tidak banyak komentar
saya bayar sesuai permintaan walaupun ada sedikit heran, bukti kwitansi pelayanan kesehatan yang diberikan tanpa nama puskesmas dan distempel oleh Pemkab Pandeglang Badan Pengelolaan Keuangan Daerah bukan stempel Puskesmas Patia, "kata keluarga pasien, Ade kepada awak media radarnusantara.com.

"Bapak saya sakit dibagian tenggorokan awalnya kena tulang, khawatir infeksi makanya dibawa berobat ke RSU Berkah Pandeglang dengan menggunakan mobil milik tetangga, alhamdulillah di RSU Berkah Pandeglang sedikitpun tidak dipungut biaya bahkan kata dokter berobat ke RS Cipto Jakarta pun tetap gratis dengan menggunakan JKN KIS, "tandasnya.

Terpisah, Hj Tien Sulaisiah sebagai Kepala Puskesmas Kecamatan Patia mengatakan sebaiknya datang aja pa ke PKM untuk konfirmasi yah..takut aduan sebelah pihak aja sama diskomunikasi,"paparnya melalui whatsapp-nya, minggu (28/7/2019) pukul 15.08 Wib.

Selanjutnya, Ia juga menyampaikan bahwa Pak.... nanti ada tim pengaduan masyarakat yang mau konformasi ke bapak yah," imbuhnya Tien Sulaisiah.

Terpisah, Bidan Yati melalui Bidan Lilis mengatakan Bapak bisa cek di kantor BPJS atas nama tersebut di input gak di Pkm Patia... Kalau emang di kantor BPJS ada berarti kita benar narip pasien BPJS... Posisi pasien emang punya kartu BPJS tapi di PKM Patia bukan Pkm perawatan... Yang mau di rawat di Pkm Patia pasti umum pak... Kalau mau pake BPJS kita rujuk k PKM Satelit, "jelasnya melalui WhatsApp, Minggu (28/7/2019).

Baca juga :
http://www.radarnusantara.com/2019/07/resahkan-warga-pria-asal-karang-bolong.html

Lilis menambahkan, Kita paling observasi 12 jam aja gak bisa rawat inap karena Pkm Patia bukan pasien rawat inap.

Saat ditanya kenapa kwitansi pelayanan kesehatan tidak menggunakan nama Puskesmas Patia serta menggunakan stempel dinas lain, Lilis menjelaskan bahwa Semua tindakan di Puskesmas harus setor ke Pemda jadi kita kwitansi sama stempel juga dari dinas... Dan Itu bukan dinas lain pak... Tapi Bapeda kita di kasih stempel itu dari dinas," tandasnya. **(Iwan RN).