Ingin Jadi PNS, Guru Honorer Asal Panimbang Tertipu Rp 60 juta

Pandeglang, Radar Nusantara Nasib naas dialami guru honorer asal Panimbang akibat tak sabar ingin jadi PNS kini menjadi korban janji ...

Pandeglang, Radar Nusantara

Nasib naas dialami guru honorer asal Panimbang akibat tak sabar ingin jadi PNS kini menjadi korban janji manis praktek percaloan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diduga dilakukan oleh salah satu oknum PNS di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Baca :
http://www.radarnusantara.com/2019/07/irwasda-polda-banten-buka-acara.html

Seorang guru honorer di SD Negeri asal Kecamatan Panimbang berinisial Shd (34) diduga jadi korban penipuan hingga mencapai puluhan juta dengan modus perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil.

Awalnya, guru honorer berinisial Shd, pria kelahiran Maret 1985 asal Kecamatan Panimbang ini memilih untuk berdiam diri sambil menunggu kepastian.

Namun karena tak kunjung ditemukan titik temu, akhirnya dirinya berani bersuara membeberkan kasus yang dialami karena upaya kekeluargaan yang ditempuh supaya uang mereka kembali, tak menuai hasil.

Korban baru sadar setelah 5 tahun lebih tak kunjung diangkat jadi PNS sehingga merasa dirinya menjadi korban penipuan diduga dilakukan oleh salah satu oknum ASN berinisial SLS warga Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

"SLS menjanjikan bisa menjadikan saya sebagai CPNS/PNS di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, namun hingga 5 tahun berlalu, saya tidak pernah mendapat panggilan menjadi Pegawai Negeri Sipil. Akibat merasa tertipu, saya berencana akan segera melaporkan masalah ini ke pihak yang berwajib," ujar SHD ke awak media radarnusantara.com didampingi Mahmud sahabat karib, dikediamannya di Cikedal Kamis (01/8/2019).

Menurutnya, Setelah beberapa kali komunikasi dan bertemu, akhirnya disepakati penyetoran uang diberikan secara tunai.

"Hal ini akibat janji manis SLS, lanjutnya, saya sudah menyerahkan uang sebesar Rp. 60 juta yang terdiri dari dua kwitansi (50 juta dan 10 juta) yang diserahkan secara tunai dihadapan 2 (dua) orang saksi dan dituangkan dalam surat pernyataan yang di tanda tangani diatas materai tepatnya diwilayah Desa Margasana Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, pada hari senin tanggal 24 Pebruari 2014 yang lalu, "jelasnya.

Baca juga :
https://www.radarnusantara.com/2019/07/tim-verifikasi-kec-patia-saya-dibohongi.html?m=1

Ditempat yang sama, Mahmud (48) saat dikonfirmasi mengatakan, "ini terjadi kemungkinan berawal dari ketidak-sabaran sahabat saya, karena sudah 14 tahun jadi guru honorer tetapi tak kunjung diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil,"ungkapnya.

"Akhirnya ketika ada informasi dari salah satu seorang guru honorer juga yang bekerja di SD Negeri di wilayah Kecamatan Sobang berinisial AS bisa mempertemukan dengan SLS salah satu Pegawai Pemerintahan di Kabupaten Pandeglang, yang menjanjikan SHD bisa menjadikan PNS tetapi harus menggunakan pelicin alias uang, akibat keinginannya untuk menjadi PNS sangat tinggi ditunjang dengan keuangan yang cukup dari orang tua nya   akhirnya dengan cara itu pun dia tempuh, " bebernya.

"Guru Honorer yang bertugas di salah satu SD Negeri di wilayah Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang berinisial AS itu kemungkinan adalah sebagai tangan kanan  SLS yang bertugas mencari guru honorer yang ingin menjadi PNS, sehingga tersambung ke guru honorer bernama SHD, Awalnya sudah saya tegur jangan mau mengikuti cara seperti itu, "imbuhnya.

Namun tanpa sepengetahuan saya, akibat pernah ketemu hingga saling tukar nomor ponsel dan mereka sering komunikasi, akhirnya Shd jadi korban janji manisnya sehingga mau menyerahkan uang sebesar Rp. 60 juta tapi sekarang tidak ada kejelasan sepertinya tertipu,"tandasnya. (Iwan RN).