Sarolangun, RadarNusantara Bupati Sarolangun H.Cek Endra Pimpin Apel Siaga Karhutla diGedung Elpeteki kab Sarolangun Rabu, 28/08/2019. Ke...
Bupati Sarolangun H.Cek Endra Pimpin Apel Siaga Karhutla diGedung Elpeteki kab Sarolangun Rabu, 28/08/2019.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2015 silam, telah membuat kerugian besar bagi Indonesia, baik disektor kesehatan, sektor perhubungan, maupun sektor hubungan antar internasional yang telah membuat cuaca menjadi berkabut.
Tentunya pada tahun 2019 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun bersama jajaran TNI dan Polri berkomitmen bersama-sama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,
hal tersebut disampaikan oleh Bupati Sarolangun saat diwawancarai usai menjadi inspektur upacara dalam rangka penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sarolangun, Rabu 28/08/2019. digedung Elpeteki kab sarolangun.
Hadir dalam kegiatan upacara penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2019, Kapolres, Komandan Kodim 0420/SARKO,dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ssarolangun.
Dalam sambutannya Bupati Sarolangun H.Cek Endra menyampaikan,"kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sarolangun sendiri, telah menyebabkan kerugian materil yang cukup besar, kerusakan ekosistem, dan terganggunya kegiatan perekonomian di daerah Sarolangun
bahkan dampaknya dirasakan oleh provinsi lain, “Saya yakin, dampak karhutla yang terjadi setiap tahun ini telah dirasakan langsung oleh sebagian besar kita yang hadir di sini,” kata Bupati.,
Ce ketika diwawancarai, bahwa pelaksanaan apel siaga kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2019 merupakan salah satu langkah untuk mengoptimalisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Saat ini kita lebih baik mencegah agar untuk tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan, kalaulah sampai terjadi kebakaran akan sulit untuk dipadamkan maka dari itu kita sudah disiapkan beberapa unit armada untuk memadamkan api walaupin masih kekurangan armadai,” ujarnya Cek Endra.
“Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun yang mengacu kepada Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup bahwa Pemerintah sudah berupaya agar masyarakat bisa mencari pilihan lain selain membakar hutan dan lahan, seperti cetak sawah, upaya budidaya tanaman sahang, karet unggul, cabe, sehingga luasan berladang dengan cara membakar itu akan menjadi kecil volumenya,” ungkapnya.
“Kearifan lokal tetap kita jaga, syaratnya untuk membakar hutan dan lahan harus melakukan pelaporan kepada aparat keamanan yang ada diwilayah kita, kemudian kalau membakar kita harus menjaga api tersebut agar tidak menyebar ke wilayah hutan yang lain, kemudian kalaulah lahan itu satu hektar kita bakar seperempat hektar dibakar secara bergiliran, dan jangan lupa buat sekat atau penahan api agar tidak menyebar ke luasan hutan yang lain,” Imbuh Bupati.
Sementara Dndim 0420/SARKO mengatakan bahwa pihaknya akan terjun langsung terlibat dalam pengecekan kebakaran hutan dan lahan.
“Kami dari KODIM 0420/SARKO siapkan personil, pada hari ini merupakan salah satu langkah untuk kita bersama-sama penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” tegas DANDIM.
Dandim menambahkan, berdasarkan data satelit, untuk wilayah Kabupaten Sarolangun satu bulan terakhir bahwa ada titik hotspot api yang terjadi di wilayah beberapa Kecamatan, hotspot yang ada itu bukan dari kawasan perkebunan.
“Maka dari itu mari kia bersama-sama saling bersinergi untuk memerangi dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan untuk di Kabupaten Sarolangun” pungkasnya.#af.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2015 silam, telah membuat kerugian besar bagi Indonesia, baik disektor kesehatan, sektor perhubungan, maupun sektor hubungan antar internasional yang telah membuat cuaca menjadi berkabut.
Tentunya pada tahun 2019 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun bersama jajaran TNI dan Polri berkomitmen bersama-sama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,
hal tersebut disampaikan oleh Bupati Sarolangun saat diwawancarai usai menjadi inspektur upacara dalam rangka penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sarolangun, Rabu 28/08/2019. digedung Elpeteki kab sarolangun.
Hadir dalam kegiatan upacara penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2019, Kapolres, Komandan Kodim 0420/SARKO,dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ssarolangun.
Dalam sambutannya Bupati Sarolangun H.Cek Endra menyampaikan,"kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sarolangun sendiri, telah menyebabkan kerugian materil yang cukup besar, kerusakan ekosistem, dan terganggunya kegiatan perekonomian di daerah Sarolangun
bahkan dampaknya dirasakan oleh provinsi lain, “Saya yakin, dampak karhutla yang terjadi setiap tahun ini telah dirasakan langsung oleh sebagian besar kita yang hadir di sini,” kata Bupati.,
Ce ketika diwawancarai, bahwa pelaksanaan apel siaga kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2019 merupakan salah satu langkah untuk mengoptimalisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Saat ini kita lebih baik mencegah agar untuk tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan, kalaulah sampai terjadi kebakaran akan sulit untuk dipadamkan maka dari itu kita sudah disiapkan beberapa unit armada untuk memadamkan api walaupin masih kekurangan armadai,” ujarnya Cek Endra.
“Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun yang mengacu kepada Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup bahwa Pemerintah sudah berupaya agar masyarakat bisa mencari pilihan lain selain membakar hutan dan lahan, seperti cetak sawah, upaya budidaya tanaman sahang, karet unggul, cabe, sehingga luasan berladang dengan cara membakar itu akan menjadi kecil volumenya,” ungkapnya.
“Kearifan lokal tetap kita jaga, syaratnya untuk membakar hutan dan lahan harus melakukan pelaporan kepada aparat keamanan yang ada diwilayah kita, kemudian kalau membakar kita harus menjaga api tersebut agar tidak menyebar ke wilayah hutan yang lain, kemudian kalaulah lahan itu satu hektar kita bakar seperempat hektar dibakar secara bergiliran, dan jangan lupa buat sekat atau penahan api agar tidak menyebar ke luasan hutan yang lain,” Imbuh Bupati.
Sementara Dndim 0420/SARKO mengatakan bahwa pihaknya akan terjun langsung terlibat dalam pengecekan kebakaran hutan dan lahan.
“Kami dari KODIM 0420/SARKO siapkan personil, pada hari ini merupakan salah satu langkah untuk kita bersama-sama penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” tegas DANDIM.
Dandim menambahkan, berdasarkan data satelit, untuk wilayah Kabupaten Sarolangun satu bulan terakhir bahwa ada titik hotspot api yang terjadi di wilayah beberapa Kecamatan, hotspot yang ada itu bukan dari kawasan perkebunan.
“Maka dari itu mari kia bersama-sama saling bersinergi untuk memerangi dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan untuk di Kabupaten Sarolangun” pungkasnya.#af.


COMMENTS