Proyek Pembangunan Rehabilitasi Pustu Ciwet Diduga Gunakan Pasir Pantai

Pandeglang, Radar Nusantara Proyek pembangunan rehabilitasi gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) Cikiruh Wetan Puskesmas Cikeusik, yang ...

Pandeglang, Radar Nusantara
Proyek pembangunan rehabilitasi gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) Cikiruh Wetan Puskesmas Cikeusik, yang berada tepat di Jalan Raya Cikeusik - Binuangeun Desa Cikiruh Wetan Kec.Cikeusik Kab.Pandeglang Prov.Banten, diduga gunakan pasir pantai atau disebut pula pasir laut.

Hal tersebut dikatakan Ako (45) warga Kp. Hunibera RT 03/03 Desa Cikiruh Wetan Kecamatan Cikeusik ke media ini, dirinya menuturkan bahwa proyek yang didanai dari APBD Kabupaten Pandeglang senilai Rp. 173.170.000,-  bangunan tersebut dibangun diatas lahan tanah milik Pemkab seluas 315 M2 dengan pelaksana CV. Panenjoan Indah yang beralamat di Pandeglang, "Jelasnya saat dikonfirmasi dilokasi proyek pembangunan Pustu Ciwet, Jumat (30/8/2019).

Ako menduga, bahwa pembangunan Pustu Ciwet tersebut menggunakan pasir laut dari blok Coneang Desa Cikiruh Wetan. 

"Pasir yang digunakan untuk pembangunan Pustu Ciwet itu persis sama dengan pasir di blok Coneang Kampung Babakan Bandung Desa Cikiruh Wetan, tak jauh dari tempat kediaman saya, "terangnya.

Menurut Aktivis dari Lembaga Gerakan Hak Asasi Manusia Nusantara (Gerahamtara), Ako, jika itu benar menggunakan pasir pantai, dikhawatirkan usia bangunan tidak bisa bertahan lama karena pasir pantai memiliki kandungan garam yang tinggi, yang mengakibatkan dinding akan bermasalah.

Dijelaskan Ako, Garam yang terkandung di dalam pasir pantai juga membuat tulangan besi struktur rumah menjadi korosi dan berkarat, Bahkan dalam rentang waktu tertentu bisa membahayakan orang-orang yang berada dilokasi bangunan tersebut.

Begitu pula dengan plesteran dan cat. Efek noda bercak seperti gelembung udara juga  akan muncul di sebagian dinding bangunan. Selain itu, cat pun tidak akan menempel dengan sempurna di dinding,"paparnya.

Ditempat yang sama, Doni Pekerja bangunan mengaku warga Kp. Kalumpang Ds. Ranca Tereup Kec. Labuan mengatakan, pembangunan pustu ini sudah berjalan sekitar 10 hari, adapun soal penggunaan pasir pantai itu memang benar katanya tapi lebih jelas silahkan ke Widi saja, "tuturnya.

Sementara, Widi mengaku sebagai pelaksana dari CV Panenjoan Indah mengatakan bahwa bangunan Pustu Ciwet  ini sudah direhab dua kali, tetapi bagian atasnya selalu menggunakan bahan-bahan dari kayu kalau kali ini akan dipasang menggunakan rangka baja,"ungkapnya.

Sedangkan pagarnya masih kokoh dan tinggal ngecat saja, lanjutnya, dalam RAB-nya bangunan ini yaitu meninggikan badan bangunan, penggantian kusen kusen akan dipasang aluminium dan bagian atasnya akan diganti dengan rangka baja .

Dikatakannya, Untuk bagian bawah seperti lantai keramik tidak diganti kecuali ada yang cacat baru diganti, itupun sudah diketahui oleh orang dinasnya sudah ke sini yaitu Pak Kabid nya namun saya lupa namanya bahkan jumlahnya pun sudah dihitung dan untuk pekerja bangunan Ada 5 orang, jika tidak ada halangan maka pekerjaan ini diperkirakan 10 hari lagi selesai.

Namun saat disinggung soal penggunaan pasir dalam pembangunan proyek tersebut dirinya menerangkan bahwa pasir itu adalah pasir dari Jalupang tapi yang KW, "pungkasnya. **( Iwan RN).