DI DUGA OKNUM NOTARIS DAN ADVOKAT KONSPIRASI UNTUK KABURKAN FAKTA HUKUM

Kudus,RN  Berawal dari pengakuan bapak Moch Anis (30/8) kepada team RN.Atas berlarut larutnya permasalahan hukum terkait sengketa tanah ...

Kudus,RN 
Berawal dari pengakuan bapak Moch Anis (30/8) kepada team RN.Atas berlarut larutnya permasalahan hukum terkait sengketa tanah seluas kurang lebih 1.810 meterpersegi.di jalan Pramuka Desa wergu wetan.

Dari pengakuan bapak Moch Anis,dulu tanggal 5 Juli 1967 Notaris RM Poerbo Koesoemo Kudus   telah dibuat surat wasiat dari H Ali Mahmudi kepada Mas'amah sebagai istri kedua dan dua orang anak masing masing Moch Anis dan Siti Nikmah.

Kemudian tiba tiba pada tahun 1991 muncul sertifikat Hak milik nomer 396 atas nama Agus Setyadi alias Goei Ing Hway yang beli dari
Suherming dari H Ali Mahmudi yang tidak jelas.

Menurut bapak Moch Anis dalam tanggal 21 Februari 1991 muncul nya sertifikat iNo .396 aras nama Ali Mahmudi alias Manasri tanggal 29 Februari 1991 jadi ke Suherming terus tanggal 21 Mei 1991 berubah ke Agus Setyadi.Padahal tanah tersebut masih leter C.berdasarkan surat keterangan dari Desa Nomer : 045.2/351/27.07.04 pada tanggal 01 April 2016 atas permintaan saya mas yang intinya obyek tersebut masih atas nama saya ,Padahal Ayah saya meninggal Tahun 1979 apa ini gak ajaib mas.

Saya berharap masih ada keadilan di dunia ini mas ,karena saya sendiri juga heran mas walaupun fakta hukumnya begitu tapi saya tetap kalah di Pengadilan Negeri  Kudus.

Kami tetap berjuang mas karena hak sekaligus wasiat walaupun Pengacara saya sendiri Jamal Abid,SH mengkianati saya saat saya mau banding,dia menahan alasannya kita menang,Dan yang bikin aneh munculnya akte banding ganda dengan tanggal dan nomer surat yang sama.di mana satu memenangkan penggugat tapi yang satunya memenangkan Tergugat.

Permasalahan ini saya sudah kami laporkan ke Polda Jawa Tengah tapi saya berharap kepada  team media khususnya Media RN yang telah peduli mengklarifikasi kepada,saya berharap media ini menjadi benteng terakhir penegakan Hukum"ungkap pak Moch Anis mengakhiri pembicaraan... (mkl/team1)