Karya Bakti dan Bakti Sosial dalam Rangka HUT TNI Ke-74 Tahun 2019 di Bantaran Sungai Citarum Bandung

Kab. Bandung, RN Karya Bakti dan Baksi Sosial dalam rangka HUT Ke-74 TNI, bertema “TNI Profesional Kebanggaan Rakyat”, bertempat di Sekto...

Kab. Bandung, RN

Karya Bakti dan Baksi Sosial dalam rangka HUT Ke-74 TNI, bertema “TNI Profesional Kebanggaan Rakyat”, bertempat di Sektor 7, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/9/2019)

Kegiatan tersebut diisi  Karya Bakti dan Bakti Sosial, meliputi bakti sosial berupa pelayanan kepada masyarakat, seperti kesehatan, khitanan masal, operasi katarak dan membantu pada pembangun rumah warga di sekitar pinggir Sungai Citarum sebanyak 20 unit.

Dukungan suksesnya Program Citarum Harum dengan penanganannya hingga saat ini sudah ditaman sebanyak 8718 pohon di sepanjang aliran Sungai Citarum, meliputi Andir, Rancamanyar dan Katapang yang masuk  sektor 7 dari  keseluruhan sektor penanganan Sungai Citarum.

Selain 50.000 liter air/ hari dan 8000 liter air minum yang bersumber dari Sungai Citarum diproduksi oleh PT Mitra Citarum Harum yang merupakan produksi anak bangsa dengan lokasi  di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang.

TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menyampaikan, berterimakasih kepada anggota TNI serta masyarakat atas kerja kerasnya selama ini dalam menjalankan Program Citarum Harum. Melalui Karya Bakti dan Bakti Sosial adalah bukti menjaga kemanunggalan TNI bersama masyarakat.

“Pada era industri 4.0, yang merupakan era globalisasi  penuh persaingan, menuntut ilmu teknologi dan inovasi yang berkualitas, salah satunya bidang lingkungan,” ungkap Hadi.

Hadi Tjahjanto menambahkan, Sungai Citarum  ke depan harus menjadi destinasi wisata, selain menjadi Home Stay sehingga mendorong  peningkatan ekonomi masyarakat. TNI akan selalu siap membantu permasalahan yang ada di tengah – tengah masyarakat.

Sementara Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan, merupakan tugas pemerintah yang harus dilakukan dalam menangani Sungai Citarum, bersama – sama TNI yang diberi kewenangan. Selain sesuai Kepres yang dikeluarkan sebagai landasan tugas yang harus dilaksanakan sejak program Citarum Harum digulirkan.

Ridwan Kamil mengatakan, 5 – 6 tahun harus bisa mengubah wajah Sungai Citarum dengan menyelesaikan segala permasalahannya.

“Sungai Citarum dulu dijuluki sungai terkotor di dunia tetapi optimis bersama TNI, Polri dan masyarakat, bisa mengubah Sungai Citarum dengan airnya yang layak dipergunakan oleh masyarakat,” tandasnya.

Hingga saat ini, Citarum sudah terlihat perubahannya, dan itu dibuktikan tidak terlihatnya rumah-rumah liar di sepanjang pinggir Sungai Citarum. Selain itu sampah juga sudah tidak begitu tampak.

Sejak ditangani TNI, menurut pengamatannya, seolah perusahaan yang sering membuang limbah pabrik takut dan lebih tertib.

“Ke depan Sungai Citarum harus terlihat dengan wajah menawan dan kegiatan HUT TNI ini adalah sebuah wajah Indonesia yang sebenarnya sebab wajah khas warga Jawa Barat penuh  kreatifitas. TNI dengan kemunggalannya bersama rakyat mendapat tempat,” tutup Kang Emil. 

(Iding M)