CIMAHI, RN Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Cimahi menyebutkan, program Operasi Sisir (Opsir) menjadi salah satu cara am...
CIMAHI, RN
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Cimahi menyebutkan, program Operasi Sisir (Opsir) menjadi salah satu cara ampuh untuk membangun kedasaran masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Seperti diketahui, Bappenda Kota Cimahi rutin melakukan Opsir. Dalam setahun, program jemput bola pembayaran pajak ke setiap kelurahan itu dilaksanakan selama empat kali. Terbaru, operasi sisir dilaksanakan pada 5-20 Agustus lalu.
Kepala Bidang Penerimaan dan Pengendalian Pendapatan pada Bappenda Kota Cimahi, Lia Yuliati mengatakan, operasi sisir merupakan salah satu langkah dari pihaknya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk pelayanan pembayaran PBB.
"Opsir terbilang ampuh, semakin mendekatkan layanan kepada masyarakat. Terutama untuk masyarakat yang termasuk pembayaran buku satu. Misalkan dibawah Rp 100 ribu," ujarnya.
Sampai saat ini, terang Lia, pihaknya sudab tiga kali melaksanakan Opsir OBB. Pada pelaksanaan Opsir pertama, ada 1.992 Wajib Pajak yang melakukan pembayaran, dengan nominal keseluruhan mencapai Rp 136 juta lebih. Kemudian Opsir kedua WP yang melakukan pembayaran mencapai 1.463 dengan jumlah nominal Rp 188 juta lebih.
Selanjutnya pada Opsir ketiga, ada 8.700 WP yang melakukan pembayaran. Nominal uang yang terkumpulnya Rp 113 juta lebih. Opsir ketiga mengalami penurunan sebab puncak pembayaran terbesar, jelas Lia, terjadi pada Ospir pertama dan kedua atau setelah Surat Pemberitahuan Piutang Pajak (SPPT) diterbitkan.
"Jadi total sudah 3 (tiga) putaran Opsir ini dan sudah terkumpul 3.525 wajip pajak dengan nila Rp 437 juta lebih. Opsir tetakhir kemungkinan nanti pas mau jatuh tempo pembayaran PBB," ungakapnya.
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, lanjut Lia, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak sendiri sudah cukup bangun. Selain terlihat pada kegiatan Opsir, kesadaran itu terlihat aktifitas permintaan masyarakat agar Bappenda mengakomidir pelayanan langsung ke wilayah.
Ia mencontohkan, ada para WP PBB di wilayah tertentu di Kota Cimahi yang ingin melaksanakan pembayaran secara bersamaan dengan dikoordinir oleh RW setempat. Kemudian usulan itu disampaikan kepada pihak kelurahan dan ditembuskan kepada Bappenda Kota Cimahi.
"Nanti kami langsung dilayani di tempat sesuai waktu yang sudah disepakati," ucapnya.
Sampai akhir Juli lalu, ungkap Lia, capaian realisasi PBB di Kota Cimahi baru mencapai Rp 11,5 miliar atau sekitar 13,10 persen dari yang ditargetkan yakni Rp 52 miliar. Dengan waktu yang tersisa, pihaknya optimis target itu akan tercapai.
"Insya Alloh terkejar target. Biasanya banyak yang bayar itu pas mau mendekati jatuh tempo," tegasnya.
R. Harry KP.
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Cimahi menyebutkan, program Operasi Sisir (Opsir) menjadi salah satu cara ampuh untuk membangun kedasaran masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Seperti diketahui, Bappenda Kota Cimahi rutin melakukan Opsir. Dalam setahun, program jemput bola pembayaran pajak ke setiap kelurahan itu dilaksanakan selama empat kali. Terbaru, operasi sisir dilaksanakan pada 5-20 Agustus lalu.
Kepala Bidang Penerimaan dan Pengendalian Pendapatan pada Bappenda Kota Cimahi, Lia Yuliati mengatakan, operasi sisir merupakan salah satu langkah dari pihaknya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk pelayanan pembayaran PBB.
"Opsir terbilang ampuh, semakin mendekatkan layanan kepada masyarakat. Terutama untuk masyarakat yang termasuk pembayaran buku satu. Misalkan dibawah Rp 100 ribu," ujarnya.
Sampai saat ini, terang Lia, pihaknya sudab tiga kali melaksanakan Opsir OBB. Pada pelaksanaan Opsir pertama, ada 1.992 Wajib Pajak yang melakukan pembayaran, dengan nominal keseluruhan mencapai Rp 136 juta lebih. Kemudian Opsir kedua WP yang melakukan pembayaran mencapai 1.463 dengan jumlah nominal Rp 188 juta lebih.
Selanjutnya pada Opsir ketiga, ada 8.700 WP yang melakukan pembayaran. Nominal uang yang terkumpulnya Rp 113 juta lebih. Opsir ketiga mengalami penurunan sebab puncak pembayaran terbesar, jelas Lia, terjadi pada Ospir pertama dan kedua atau setelah Surat Pemberitahuan Piutang Pajak (SPPT) diterbitkan.
"Jadi total sudah 3 (tiga) putaran Opsir ini dan sudah terkumpul 3.525 wajip pajak dengan nila Rp 437 juta lebih. Opsir tetakhir kemungkinan nanti pas mau jatuh tempo pembayaran PBB," ungakapnya.
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, lanjut Lia, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak sendiri sudah cukup bangun. Selain terlihat pada kegiatan Opsir, kesadaran itu terlihat aktifitas permintaan masyarakat agar Bappenda mengakomidir pelayanan langsung ke wilayah.
Ia mencontohkan, ada para WP PBB di wilayah tertentu di Kota Cimahi yang ingin melaksanakan pembayaran secara bersamaan dengan dikoordinir oleh RW setempat. Kemudian usulan itu disampaikan kepada pihak kelurahan dan ditembuskan kepada Bappenda Kota Cimahi.
"Nanti kami langsung dilayani di tempat sesuai waktu yang sudah disepakati," ucapnya.
Sampai akhir Juli lalu, ungkap Lia, capaian realisasi PBB di Kota Cimahi baru mencapai Rp 11,5 miliar atau sekitar 13,10 persen dari yang ditargetkan yakni Rp 52 miliar. Dengan waktu yang tersisa, pihaknya optimis target itu akan tercapai.
"Insya Alloh terkejar target. Biasanya banyak yang bayar itu pas mau mendekati jatuh tempo," tegasnya.
R. Harry KP.
COMMENTS