Petugas Pelaksana Eksekusi Jaminan Fidusia PT. BFI Sampit Mengeluh.

Sampit-Kalteng,RN  Langgang L Petugas pelaksana eksekusi (Defkolektor) objek jaminan fidusia dari PT. SIP mitra dari PT. BFI Finance Ind...

Kapolda Kalteng Kunker ke Polres Kotim dan Polres Kobar

Kapolda Kalteng Kunker ke Polres Kotim dan Polres Kobar

Masyarakat Mau Buktikan Ketegasan Presiden Joko.W

Sampit-Kalteng,RN 
Langgang L Petugas pelaksana eksekusi (Defkolektor) objek jaminan fidusia dari PT. SIP mitra dari PT. BFI Finance Indonesia Tbk Cabang Sampit mengeluh lantaran rumit dan susahnya untuk mendapakat pendampingan dari Polres Kotim untuk mengeksekusi dua unit Mobil yang menjadi Jaminan Fidusia dari Debitur bermasalaha  berinisial SM yang masih kontrak kredit di PT. BFI Finance Indonesia Tbk Cabang Sampit.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Radar Nusantara News.com, bahwa upaya Depkolektor untuk menjalankan tugasnya sebagai eksekutor yang patuh dan taat kepada aturan patut di apresiasi dan diacungi jempol.

Kepada wartawan ini dikatakannya bahwa tugas yang diembannya tidak bisa dianggap gampang dan mudah penuh dengan resiko, jika salah melangkah bisa berakibat fatal dan bisa berujung berurusan dengan hukum kalau tidak sabar dan berhati dingin menghadapi Debitur yang bermasalah seperti yang dialaminya saat ini.

“Hampir tujuh bulan upaya saya untuk melakukan eksekusi dua unit jaminan fidusia dari Debitur yang bermasalah ini belum juga berhasil, beberapa kali saya datangi kerumahnya awal nya kedatangan saya disambut baik, Debitur  selalu memberi janji akan menyelesaikan nya kepada saya tapi selalu saja di ingkari,” Ujar Langgang.

“ Karena seringnya saya datang untuk menanyakan janji itu rupa-rupanya oknum dan keluarga debitur ini tidak lagi bersikap baik dan lunak bahasanya dengan saya dan selalu kasar untuk memancing – mancing  hal-hal yang tidak di inginkan (Red) saya berusaha sabar dan tidak terpancing  ,” keluh Langgang.

“ Bukan saya tidak berani untuk melakukannya karena legalitas dan data yang saya pegang sudah lengkap dan tidak diragukan lagi untuk dilaksanakan eksekusi,  namun saya takut melanggar hukum kalau ini saya paksakan tanpa adanya pengawalan dan pendampingan  dari pihak kepolisian sebagai pengamanan dan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak di inginkan,” papar Langgang.

“ Saya sadar secara umum oknum petugas defkolektor dinegeri ini sudah dinilai kurang baik dan selalu meresahkan  masyarakat dan dipandang sebagai preman untuk mengeksekusi dan dianggap merampas barang jaminan fidusia secara paksa dari debetur atau konsumen yang bermasalah dan kinerja semacam itu banyak sudah diviralkan dimedia massa,” ungkap langgang.

“ Untuk meminta pendampingan itu, hampir empat bulan permohonan saya belum juga dikabulkan oleh  Polres Kotim, yang sebelumnya saya minta pendampingan dari Polsek Baamang , kemudian saya diarahkan ke Polres Kotim, berkas saya dikoreksi beberapa unit di polres itu , bahkan sampai diarahkan juga ke Pengadilan Negeri, kemudian Pengadilan Negeri kembali mengarahkan ke Polres Kotim, dan saat ini masih menunggu persetujuan dari Kapolres Kotim, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah disetujui,” Tutup Langgang. (Misnato)