Mamuju, RN Untuk sekian kalinya pelayanan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) menjadi sorotan masyarakat, dimana pelayanan yang di be...
Mamuju, RN
Untuk sekian kalinya pelayanan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) menjadi sorotan masyarakat, dimana pelayanan yang di berikan petugas SPBU tidak memuaskan, apalagi pada saat pengendara sedang antri menunggu pengisian, petugas SPBU dengan sengaja mengisi BBM kedalam jerigen tanpa melihat kondisi dan situasi pengendara yang sedang ramai-ramainya sedang mengantri.
Seperti yang terjadi pada hari Kamis (19/09/2019) di SPBU Belang-belang dengan No:74.915.06 Yang berada di jalan Poros Belang-belang Kec.Kalukku ,Kab.Mamuju beberapa pengendara mengeluhkan pelayanan petugas SPBU yang lebih mengutamakan pengisian jerigen ketimbang melayani pengendara kendaraan bermotor yang lagi mengantri.
Salah seorang pengendara Sahril (35) mengakui harus mengantri lama, karena petugas SPBU lebih mengutamakan melayani pengisian BBM kedalam jerigen.
“Bapak lihat sendiri kondisi saat ini, petugas SPBU dengan sengaja mengisi BBM ke dalam jerigen.
Sementara kita harus antri sampai belakang, sementara yang membawa jerigen langsung di layani tidak perlu lama mengantri, kenapa mereka yang di utamakan, sementara kita harus menunggu antrian hingga lama, ini sudah tidak benar lagi, seharusnya para pengendara dulu yang di lanyani baru jerigen”. Ucapnya dengan nada kesal.
Sementara itu kami mencoba mengkonfirmasi petugas SPBU yang enggan dia sebutkan namanya, ketika melakukan aksi pengisian kedalam jerigen, secara spontan berkata “ saya tidak tau jawabnya sambil trus melakukan aksinya.
Beredar kabar kalau petugas SPBU mendapatkan uang isi jerigen sekitar Rp 5.000 hingga Rp10.000/satu jerigen yang diisinya, apa lagi kalau petugas SPBU mengisi mobil yang tangkinya sudah di modifikasi (tangki siluman) , petugas itu bisa mendapat lebih besar lagi sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000/sekali isi.
Tentunya membuat petugas SPBU lebih memilih mengisi BBM kedalam jerigen dan mengisi mobil yang tangkinya sudah dimodifikasi (tangki siluman),dengan ada komisi uang isi ketimbang mengisi BBM kendaraan konsumen yang sudah antri lama, menunggu giliran.
Hal ini dibenarkan oleh seorang warga yang ikut mengisi memakai jerigen yang tidak ingin disebutkan namanya ke Radar Nusantara dirinya mengatakan setiap pengisian satu jerigen, yang isinya 25 liter dikenakan biaya persatu jerigennya Rp 5.000 sedangkan jerigen yang isinya 35 liter dikenakan Rp 10.000/sekali isi.
Para pengendara meminta ketegasan kepada pengawas SPBU serta pihak pertamina pusat untuk memberikan teguran dan sanksi tegas kepada pengelola dan petugas SPBU nakal yang merugikan pengendara, disaat kondisi lagi ramai, petugas SPBU dengan sengaja mendahulukan pengisian dalam jerigen dan tangki siluman.
“kita menduga adanya permainan nakal SPBU, bahkan disini BBM sering abis, yang mana pembelian menggunakan jerigen dalam jumlah besar hingga berton-ton, tentunya ini harus menjadi perhatian khusus bagi pihak Pertamina dan Pengawas SPBU, karena yang dirugikan kita para pengendara kendaraan.”Ujar beberapa pengguna kendaraan yang sedang antri.
Sementara Radar Nusantara mencoba mencari tahu pemilik SPBU untuk di konfirmasi, para petugas yang di temui memilih diam dan enggan berbicara sambil menghindar.
(Kamal )
Untuk sekian kalinya pelayanan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) menjadi sorotan masyarakat, dimana pelayanan yang di berikan petugas SPBU tidak memuaskan, apalagi pada saat pengendara sedang antri menunggu pengisian, petugas SPBU dengan sengaja mengisi BBM kedalam jerigen tanpa melihat kondisi dan situasi pengendara yang sedang ramai-ramainya sedang mengantri.
Seperti yang terjadi pada hari Kamis (19/09/2019) di SPBU Belang-belang dengan No:74.915.06 Yang berada di jalan Poros Belang-belang Kec.Kalukku ,Kab.Mamuju beberapa pengendara mengeluhkan pelayanan petugas SPBU yang lebih mengutamakan pengisian jerigen ketimbang melayani pengendara kendaraan bermotor yang lagi mengantri.
Salah seorang pengendara Sahril (35) mengakui harus mengantri lama, karena petugas SPBU lebih mengutamakan melayani pengisian BBM kedalam jerigen.
“Bapak lihat sendiri kondisi saat ini, petugas SPBU dengan sengaja mengisi BBM ke dalam jerigen.
Sementara kita harus antri sampai belakang, sementara yang membawa jerigen langsung di layani tidak perlu lama mengantri, kenapa mereka yang di utamakan, sementara kita harus menunggu antrian hingga lama, ini sudah tidak benar lagi, seharusnya para pengendara dulu yang di lanyani baru jerigen”. Ucapnya dengan nada kesal.
Sementara itu kami mencoba mengkonfirmasi petugas SPBU yang enggan dia sebutkan namanya, ketika melakukan aksi pengisian kedalam jerigen, secara spontan berkata “ saya tidak tau jawabnya sambil trus melakukan aksinya.
Beredar kabar kalau petugas SPBU mendapatkan uang isi jerigen sekitar Rp 5.000 hingga Rp10.000/satu jerigen yang diisinya, apa lagi kalau petugas SPBU mengisi mobil yang tangkinya sudah di modifikasi (tangki siluman) , petugas itu bisa mendapat lebih besar lagi sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000/sekali isi.
Tentunya membuat petugas SPBU lebih memilih mengisi BBM kedalam jerigen dan mengisi mobil yang tangkinya sudah dimodifikasi (tangki siluman),dengan ada komisi uang isi ketimbang mengisi BBM kendaraan konsumen yang sudah antri lama, menunggu giliran.
Hal ini dibenarkan oleh seorang warga yang ikut mengisi memakai jerigen yang tidak ingin disebutkan namanya ke Radar Nusantara dirinya mengatakan setiap pengisian satu jerigen, yang isinya 25 liter dikenakan biaya persatu jerigennya Rp 5.000 sedangkan jerigen yang isinya 35 liter dikenakan Rp 10.000/sekali isi.
Para pengendara meminta ketegasan kepada pengawas SPBU serta pihak pertamina pusat untuk memberikan teguran dan sanksi tegas kepada pengelola dan petugas SPBU nakal yang merugikan pengendara, disaat kondisi lagi ramai, petugas SPBU dengan sengaja mendahulukan pengisian dalam jerigen dan tangki siluman.
“kita menduga adanya permainan nakal SPBU, bahkan disini BBM sering abis, yang mana pembelian menggunakan jerigen dalam jumlah besar hingga berton-ton, tentunya ini harus menjadi perhatian khusus bagi pihak Pertamina dan Pengawas SPBU, karena yang dirugikan kita para pengendara kendaraan.”Ujar beberapa pengguna kendaraan yang sedang antri.
Sementara Radar Nusantara mencoba mencari tahu pemilik SPBU untuk di konfirmasi, para petugas yang di temui memilih diam dan enggan berbicara sambil menghindar.
(Kamal )
COMMENTS