Aksi Damai Mahasiswa se-Kalbar Sampaikan Tuntutan di Kantor DPRD Provinsi

Pontianak (Kalbar), RN Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kalimantan Barat menyampaikan 11 tuntutan dengan ak...

Pontianak (Kalbar), RN

Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kalimantan Barat menyampaikan 11 tuntutan dengan aksi Damai di Halaman Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bangka Belitung Darat, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (30/9/2019), pukul 09.44 - 13.00 WIB.

Adapun 11 (sebelas) tuntutan dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar, yang disampaikan oleh Arni, juru bicara Mahasiswi dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar saat membaca tuntutannya kepada Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat periode 2019 - 2024, yaitu :

1. Menolak UU KPK dan mendesak Presiden agar segera mengeluarkan Perppu pembatalan hasil Revisi UU KPK.

2. Cabut ijin dan pidanakan Korporasi yang terlibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat, serta bebaskan petani/peladang dari tuduhan pembakaran lahan. Dan tegakan reforma agraria.

3. Mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan rancangan UU penghapusan kekerasan seksual.

4. Mendesak Kejari dan Polda agar segera menuntaskan kasus korupsi di Kalimantan Barat, serta meminta KPK turun tangan dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut.

5. Hapus pasal-pasal di Revisi KUHP yang memukul mundur demokrasi di Indonesia dan mengkhianati cita-cita Reformasi.

6. Tegakkan HAM dan Hentikan Diskriminasi di Papua, serta menolak tegas pendekatan Militer oleh Pemerintah untuk menyelesaikan persoalan di Papua.

7. Menolak Rencana Pembangunan PLTN di Kalimantan Barat dan mendesak Pemerintah untuk mengoptimalkan energi baru terbarukan yang bersih dan aman.

8. Hentikan Kriminalisasi dan teror terhadap aktivis. Serta meminta Polri untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kekerasan dan penembakkan terhadap mahasiswa.

9. Menuntut Pemerintah melaksanakan pemerataan pendidikan dalam hal infrastruktur dan fasilitas pendidikan daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Kalbar.

10. Menurut Pemerintah melindungi hak pengguna internet.

11. Menuntut DPRD Kalimantan Barat yang baru dilantik untuk bekerja maksimal dan serius memperjuangkan kepentingan Rakyat.

Bukan hanya itu, ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar menilai bahwa Revisi KUHP yang cukup lama dirancang pun masih memiliki banyak catatan baik terkait kemunduran demokrasi maupun Penegakan HAM yang terkesan lemah.

"terdapat pasal-pasal yang membuat mundurnya demokrasi di Indonesia seperti pengekangan kebebasan Pers, masuknya pidana Korupsi dalam KUHP dengan ancaman paling rendah 2 tahun serta masih abainya terhadap penegakan HAM di Indonesia,"ungkap massa dalam tuntutan yang disampaikan kepada DPRD Provinsi Kalimantan Barat.

Terhadap aksi dan tuntutan yang disampaikan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar, Pimpinan sementara DPRD Provinsi Kalimantan Barat, periode 2019-2024 menilai bahwa aksi yang dilakukan ribuan massa Mahasiswa tersebut adalah hal yang wajar. Dalam tersebut Pimpinan DPRD Provinsi Kalbar juga mempersilakan kepada massa Mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.

"Apa yang dilakukan oleh adek-adek Mahasiswa hari ini adalah hal yang wajar, karena saya juga dulunya pernah jadi Mahasiswa. Justru kita pertanyakan kalau tidak reaksi dan aksi seperti ini, tapi perlu adek-adek ketahui bahwa itu merupakan prodak hukum disenayan di Pusat sana. Namun walaupun demikian karena kita merupakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi itu berlaku dari Sabang sampai Merauke,"ungkap Pimpinan sementara DPRD Provinsi itu depan ribuan massa.

Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol.Didi Haryono yang dalam kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar karena dalam penyampaian tuntutannya dengan aksi demo tidak dengan arkis sehingga situasi berjalan aman, damai dan kondusif.

"Terima kasih kepada semua rekan-rekan yang hadir disini dan adek-adek Mahasiswa yang melakukan aksi hari ini dengan damai dan tidak anarkis. Para teman-teman, adek-adek adalah Mahasiswa yang terpelajar, jadi yang diutamakan dalam menyampaikan aspirasi tentu dengan rasionalitas bukan emosionalitas. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan damai. Aspirasi dan pernyataan bersama juga sudah dilakukan. Mahasiswa Kalbar sangat intelektual dan sangat bagus aspirasinya,"kata Didi Haryono di depan ribuan massa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar.

Sementara itu, dalam pantauan dilapangan situasi aksi ribuan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar dari Kota Pontianak, Ketapang, Sambas dan Kapuas Hulu dengan pengawalan pihak Kepolisian dan TNI, berjalan dengan aman, kondusif dan damai hingga pukul 13.00 WIB. 

(Adrian).