DAD Kotim Adakan Rapat Ada Apa Yaa….

Sampit, kalteng, RN Dalam rangka menyikapi persoalan yang terjadi beberapa waktu yang lalu, dimana tela...

Sampit, kalteng, RN

Dalam rangka menyikapi persoalan yang terjadi beberapa waktu yang lalu, dimana telah terjadi kembali konflik kecil antara anak-anak muda warga Dayak dengan anak-anak muda etnis Madura, karena itu Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengadakan rapat ini.

Informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan radarnusantara.com saat melakukan peliputan bahwa, rapat tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Oktober 2019 di Kantor DAD Kotim Jalan A.Yani Sampit.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh HM. Taufiq Mukri selaku Ketua Harian DAD Kotim yang dihadiri oleh Unsur Pimpinan DAD Kotim, Damang dan Mantir Adat Dayak sekabupaten Kotim, Perwakian dari Pemkab Kotim, perwakilan TNI/Polri, serta Kesbangpol.

Rapat tersebut dilaksanakan guna menyatukan persefsi agar jangan masyarakat terkecoh dan terpancing dengan isu-isu dan kabar yang menyesatkan yang pada akhirnya merugikan kita semua sebagai anak bangsa.

Sebagaimana yang dikatakan oleh HM. Taufiq Mukri,” Kejadian yang baru lalu itu adalah kejadian yang sifatnya kriminal murni yang sudah ditangani oleh pihak Kepolisian, setelah selesai proses di kepolisian nanti akan kita sepakati untuk diadakan sidang adat antara DAD dengan pihak etnis Madura,” Ujar Taufiq Mukri.

“ Hasilnya nanti adalah mengutamakan kedamaian diantara kedua etnis dan juga kita akan memberikan informasi kepada etnis-etnis yang lain bahwa kita memberlakukan kebersamaan hidup bermasyarakat di kotim ini dengan aman dan kondusif,” Pungkas Taufiq Mukri

Menurut Supriadi seorang Politikus mantan wakil ketua DPRD Kotim periode yang lalu bahwa,”Pada hari ini kita baru saja selesai mengikuti rapat DAD Kab.Kotim dalam rangka menyikapi persoalan beberapa waktu yang lalu, dimana terjadinya konflik antara warga kita Dayak dengan etnis Madura,” Ujar Supriadi.

“ Walaupun perkelahian tersebut sipatnya adalah perkelahian kriminal murni yang dilakukan oleh anak-anak muda baik dari warga kita Madura, Banjar dan Dayak kita sudah serahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Kotim melalui aparat penegak hukum dimana telah dilaksankan hukum fositif yang bersangkutan telah dipanggil dan ditahan di Polda kalteng,” Kata Supriadi.

“Namun beberapa tokoh masyarakat, dan tokoh adat diminta agar supaya dilaksanakan sidang adat, oleh karena nya pada hari ini telah disepakati oleh DAD Kotim yang insya allah akan dilaksanakan sidang terbuka oleh DAD Kotim, dimana nanti akan mengundang seluruh tokoh- tokoh warga dari etnis Madura dan warga Dayak,” jelas Supriadi.

“Kita berharap pelaksanaan sidang terbuka ini adalah yang pertama dan terakhir, setelah itu kita berharap tidak lagi terjadi perkelahian-perkelahian, konflik dan lain sebagainya yang mana bisa memicu serta mengingat kembali persoalan yang telah lalu, mudah mudahan dengan sidang adat yang terbuka ini nantinya dapat menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan persoalan antara warga kita Dayak dengan warga Madura yang selama ini belum terselesaikan secara tuntas secara hukum Adat,” Harap Supriadi.

“Pelaksanaan nya nanti tinggal menunggu kesiapan dari DAD Kotim berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kotim untuk menentukan waktunya , dan tempat pelaksanaan nya.

kita akan mengundang seluruh komunitas baik warga dari Sulawesi, Jawa dan lain-lain dengan harapan sidang terbuka ini menjadi pelajaran yang berharga bagi warga masyarakat yang tinggal dan berdomisili di Kotim bahwa masyarakat Kotim khususnya masyarakat Dayak memiliki aturan aturan tertentu dalam rangka menyikapi berbagai macam persoalan secara adat dan budaya mereka ,” Papar Supriadi.

“Saya menghimbau kepada masyarakat Kotim jaga kondisitivitas, jaga persatuan dan kesatuan karena ini merupakan Kriminal murni yang dilakukan oleh anak-anak muda kita jangan mudah terpancing, jangan mudah terprovokasi terhadap persoalan-persoalan yang akan merugikan kita semua,” Tutupnya.

*Misnato