DPUPR JEPARA TEGUR PT. FORMUSA YANG BELUM MENGANTONGI IZIN LENGKAP

Jepara , RN  Aktivitas pembangunan pabrik di Desa Sengon Bugel Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara mendapat perhatian sejumlah pih...

Jepara , RN 

Aktivitas pembangunan pabrik di Desa Sengon Bugel Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara mendapat perhatian sejumlah pihak. Diduga dalam aktifitas pembangunan pabrik dari pihak perusahaan  belum mengantogi izin mendirikan bangunan (IMB)

Atas kondisi tersebut, baru-baru ini di pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) , telah melayangkan surat teguran kepada piminan PT. Formusa Bag Indonesiayang berlokasi di jalan Raya Jepara-Kudus KM.28 Desa Sengon Bugel , Kecamatan Mayong Kabupaten Jeparadan meminta aktifitas pembangunan pabrik tersebut dihentikan sebelum mengantongi izin dari Dinas terkait .

Dari pengamatanTIm Radar Nusantara memang Perusahaan tersebut belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB) , kami telah mewawancarai dari salah satu narasumber yang bernama Bapak Sugito dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara yang di duga sebagai mediator/makelar dalam pembuatan izin tersebut. Beliau mengatakan bahwa PT. Formusa memang belum mengantongi izin karena pembuatan izin sangatlah sulit. Selanjutnya Bapak Sugito juga mengatakan “apabila ada yang bisa membuatkan izin maka berapa saja harga pembuatan izin tersebut akan kami bayar lunas”.

Namun menurut kami Tim Radar Nusantara menyimpulkan pernyataan bapak Sugito tersebut hanyalah suatu alasan semata untuk membolak-balikkan fakta sebab dalam kenyataannya PT. Formusa tersebut sebelum mendapatkan ini (IMB) justru sudah terlebih dahulu mendirikan bangunan, maka dari dinas (DPUPR) melayangkan surat teguran kepada Pimpinan PT Formusa Bag Indonesia agar menghentikan aktifitas pembangunan sebelum melengkapi izin terlebih dahulu” ujar Ary Bahtiyar, Kepala DPUPR Jepara. (selasa,05/11/2019).

Menurut saudara Ary Bahtiyar selaku Kepala Dinas DPUPR, saat ini Perusahaan sudah mengajukan Permohonan Perizinan IMB, namun pihaknya akan memeriksa kelengkapan berkas terlebih dahulu sebelum memberikan rekomendasi penerbitan IMB , izin tata ruang sudah ada tinggal pemeriksaan berkas yang lain “ katanya.

Berbeda dengan pernyataan narasumber yang lain yang bernama solekan warga desa sengon bugel mengaku “ selama pembangunan beberapa pabrik di desanya adalah merupakan perusahaan milik warga asing (WNA) yang dinilai minim memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Menurutnya selama ini ia mengetahui bahwa ada lahan sekitar 15 hektar tersebut hanya akan dibangun sebuah pabrik dan tidak dijelaskan akan didirikan beberapa pabrik.

Dulu pernah ada sosialisasi saat pembangunan pabrik Century . saya kira hanya satu pabrik, setelah itu tak berselang lama kenyataannya ada pembangunan lagi. Setelah saya mencari tahu ternyata akan didirikan pabrik TB 2 , sempat juga kita hentikan , namun tetap berjalan dan sekarang ada lagi pembangunan pabrik Formusa “;. Ujarnya.

Maksudnya selama ini pihak perusahaan tidak pernah memberikan kompensasi kepada warga sekitar yang terkena dampak dari aktifitas pembangunan bahkan saluran air (sungai desa) selebar 3 meter  yang berada dalam kawasan pabrik tersebut sekarang hanya menjadi kurang dari 1 meter dan di khawatirkan jika saat memasuki musim penghujan nanti air akan menggenangi rumah warga.  Warga juga menuntut , namun belum juga diselesaikan tuntutan tersebut.

Untuk itu saat ini warga berharap agar seluruh aktifitas pembangunan di hentikan senelum perusahaan menepati apa yang sudah menjadi kesepakatan antara warga dan perusahaan . sebelum perusahaan menyelesaikan tuntutan warga , kita akan mencoba menghentikan aktifitas pembangunan”. Jelasnya.

Tim