Inovasi RDF Dan Pembangunan PDU Menjadi Solusi Dalam Menangani Persoalan Sampah Di Karawang

Karawang-RN Perkembangan penduduk di suatu negara atau daerah setiap waktunya terus bertambah. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap ju...

Wartawan Karawang Gelar Aksi Damai Dikantor Dinas DLHK Karawang

Oknum Pejabat Bidang Jalan Dinas PUPR Yang Tercantum Didalam Berita Acara Diduga Dapat Fee Dan Tidak Tegas Terhadap kontraktor Yang Membuat Jalan Mirip Batik

Lembaga BPAN Angkat Bicara : Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Langensari I Kualitasnya Diduga Janggal

Karawang-RN
Perkembangan penduduk di suatu negara atau daerah setiap waktunya terus bertambah. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi sampah yang di hasilkan oleh manusia. Sama halnya seperti yang di alami oleh Karawang, walau pun Karawang sudah memiliki Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang, jika tidak ada innovasi khusus, seiring berjalannya waktu kapasitas TPAS akan overload.

Pemerhati politik dan pemerintahan, Andri Kurniawan mengatakan. "Berdasarkan penelitian ilmiah yang di lakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, setiap orang di Karawang ini setiap harinya menghasilkan sampah antara 0,4 Kg sampai 0,7 Kg, di kalikan dengan jumlah penduduk Karawang sebanyak 2,2 juta jiwa,"Kata Andri Kurniawan, Rabu(27/11/2019)

"Artinya, setiap hari ada 800 sampai 900 ton sampah yang di hasilkan. Sementara berdasarkan data, yang setiap hari di angkut ke TPAS Jalupang, hanya 300 sampai 400 ton. Berarti ada sekitar 500 ton sampah yang bercecer,"Ucapnya

"Jadi, pantas saja kalau permasalahan sampah di Karawang tidak pernah tuntas, dan sering kali sampah berceceran di mana - mana.",

"Untuk Karawang sendiri persoalan anggaran sampah terus menurun dari Tahun ke Tahunnya. Jika pada Tahun Anggaran 2018 DLHK Karawang memiliki anggaran sebesar Rp 37,4 miliar, di Tahun Anggaran 2019 merosot menjadi Rp 36 miliar, dan di Tahun Anggaran 2020 turun lagi menjadi Rp 3,4 miliar,"Ungkapnya

"Tentu dengan turunnya anggaran tersebut sangat berpengaruh pada persoalan penyelesaian sampah di Karawang. Oleh karena itu, innovasi - innovasi tertentu harus segera di lakukan oleh Karawang, untuk mengantisipasi munculnya kembali masalah sampah,"Katanya

"Sebelumnya memang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui DLHK Karawang, pernah melakukan innovasi khusus, merubah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Innovasi ini jika sudah berjalan, tentu sangat menjadi solusi penanganan masalah sampah di Karawang,"Lanjutnya

"Lalu selain itu, dalam kondisi defisitnya anggaran Karawang, kabar baik juga datang dari pihak lain. Konon katanya Karawang akan mendapat bantuan hibah untuk membuat Pusat Daur Ulang (PDU) sampah,"Ungkapnya

"Keberadaan PDU juga akan sangat membantu penanganan masalah sampah. Karena sampah akan menjadi produktif dengan di daur ulang. Selain itu, dari sisi perekonomian, adanya PDU bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat,"Jelas Andri

"Jadi, dua hal tersebut. Yakni innovasi RDF dan wacana pembangunan PDU akan menjadi solusi penanganan sampah di Karawang,"Pungkasnya.

(sep)