Masyarakat Pertanyakan Alokasi Pembangunan Rehab SDN 1 Tegalkarang

Cirebon,RN Beberapa sekolahan SDN yang ada di Kab. Cirebon ditahun 2019 telah dialokasikan anggaran Dana Alokasi Kusus (DAK) mil...

Cirebon,RN

Beberapa sekolahan SDN yang ada di Kab. Cirebon ditahun 2019 telah dialokasikan anggaran Dana Alokasi Kusus (DAK) milyaran rupiah dari pemerintah. Alokasi nominal anggaran beragam menyesuaikan, dari mulai pembangunan Ruang Baru, Rehab Ringan, Sedang, Berat dan Pembangunan perpustakaan. Tapi sayang, satu diantara penerima manfaat SDN 1 Tegalkarang Kec. Palimanan saat ini menuai pertanyaan masyarakat.

Tim lima pemantau DPW LP2TRI Kab. Cirebon. Wastija menyebutkan. Ada beberapa kejanggalan alokasi anggaran pembangunan rehab di SDN 1 Tegalkarang itu. Dari mulai anggaran peruntukan dua kelas menjadi tiga kelas. Kayu usuk yang katanya diganti seluruhnya tapi terlihat tidak ada bekas kayu yang diganti, Plafon yang katanya diganti tidak terlihat ada penggarntian dan yang terlihat diganti hanya beberapa kusen jendela dan pintu serta pengecetan tembok.

Dikatakannya. SDN Tergalkarang dari data yang tertulis dianggaran Rp 169 juta diperuntukkan rehab dua ruangan. Akan tetapi, pihak sekolah mengalkoasikan angaran itu untuk tiga ruangan yang katanya dari hasil konsultasi dengan pihak konsultan. Padahal, terhitung sampai saat ini silokasi rehab hanya dua ruangan yang ada bentuk rehabnya, sementara satu ruangan terlihat dalam keadaan terkunci dan tidak ada perubahan.

“ Saya menduga, sekolah dalam menuangkan anggaran sepertinya asal-asalan saja,” kata Wastija kepada RN, Kamis (14/11/2019). 

Seperti kayu usuk. Wastija meneruskan, sekolah menyatakan adanya 100 persen pergantian dengan dalih kayu sudah dimakan usia (kropos-red). Tapi kenyataannya, dilokasi rehab tidak terlihat bekas kayu usuk hanya beberapa daun jendela dan menja kursi yang memang terlihat rapuh. Hal itu jadi tanda tanya besar, apakah benar kayu usuk diganti seluruhnya.

Dan selain kayu usuk diganti, pihak sekolah mengatakan plafon juga seluruhnya ganti baru karena sudah pada ambruk. Padahal, terlihat dilalokasi rehab tidak ada pergantian hanya sebatas beberapa tambalan dan cat baru. “ Orang awam-pun akan melihat dan menilai mana yang baru dengan mana yang hanya sebatas ditambal dengan dicat”, ujar Wastija.

Dan diakuinya, kalau ada pergantian kusen jendela dan daun pintu karena ditempat lapang terlihat ada beberapa bekas kusen yang sudah kropos termakan usia. Dan diyakinai tembok tidak seluruhnya dikelupas dan ditabal baru, karena yang terlihat dialoksi terang sekali hanya sebatas tambalan dan dicat baru. Artinya, pengelupasan tembok hanya sebatas tembok yang terlihat ngelupas termakan usia saja lalu dicat baru.

Wastija berharap. Dalam persoalan pengalokasian anggaran dana DAK 2019, sekolah yang menerima manfaat seyogyanya melakasanakan sesuai bestek. Karena menurutnya, apa yang dilakukan kepala sekolah SDN 1 Tegalkarang adalah bentuk penyalagunaan pelaksananan anggaran Negara yang tidak sesuai peruntukan diperncanaan dan indikasi ada tujuan mereka-yasa laporan pertanggung jawaban kerjaan.

Sementara. Kepala sekolah SDN 1 Tegalkarang Oong Rohaeni SPd saat ditemui dikantornya menyatakan. Sekolah saat ini dalam sarana prasarana perlu ada perbaikan. Kerana menurutnya, sekolah dibangun sudah hampir puluhan tahun. Terlihat tembok terkelupas dan beberapa plafon tidak laik dilihat. 

Dan dibenarkan. Anggaran yang dialokasikan dalam mata anggaran peruntukannya untuk dua lokal. Akan tetapi, pihaknya melalui konsultan meminta untuk dialokasikan tiga lokal. “ Karena, dari deretan lima ruang tiga yang terlihat tidak laik dilihat, baik atapnya, temboknya dan ubinya “ kilah Oong.

Dan boleh cek lokasi rehab. Oong melanjutkan, dari sebelumnya tidak laik dilihat sekarang cukup enak dilihat. Karena, dari mulai atap baik kayu usuk dan plafon sudah seluruhnya diganti baru. Dan ubin (kramik) dari ukuran kecil diganti sedikit besar. Dan maaf, kalau tembok terihat kotor, menurutnya hal itu dikarenakan ruangan dipakai anak-anak untuk saat semesteran.

“ Pada dasarnya, kami dalam melaksanakan kegatan kerjaan seuai rancangan yang ada, dan selalu koordinasi dengan konsultan dan komite yang saat ini almarhum. “ ucap Oong. 

(Hasan)