Tulungagung, RN Seorang oknum Guru Tidak Tetap (GTT) di SMK 1 Pertanian Kabupaten Tulungagung yang bernama AZIZA telah menjadi perbincanga...
Tulungagung, RN
Seorang oknum Guru Tidak Tetap (GTT) di SMK 1 Pertanian Kabupaten Tulungagung yang bernama AZIZA telah menjadi perbincangan lingkungan Instansi tersebut karena diduga telah menjadi selingkuhan Kepala UPT Dinas Pendidikan Propinsi Cabang Tulungagung yaitu SOLIKIN, S.Pd., M.M.. Hal tersebut mencuat karena meskipun hanya sebagai seorang GTT dia sering diajak oleh SOLIKIN jika ada tugas luar kota atau rapat di Propinsi, dan informasi yang berhasil dihimpun bahkan seringkali keluar masuk hotel seperti layaknya orang yang lagi kasmaran.
Yang sangat disayangkan adalah AZIZA sebenarnya sudah mempunyai calon suami, tetapi gara – gara godaan SOLIKIN, hubungan AZIZA dengan calon suami menjadi retak. AZIZA menjadi tergoda karena iming – iming dari SOLIKIN bahwa dia akan diangkat menjadi Guru Tetap atau PNS.
Kelakuan SOLIKIN ternyata tidak sampai di situ saja, dia bahkan menggauli SANTI yang merupakan anak sopir pribadinya yang biasa dipanggil Pak Endut warga Perum Tulungagung Permai Blok K – 17 . Mula – mula SANTI bekerja di warung milik istri SOLIKIN selama 3 (tiga) tahun, lama kelamaan SOLIKIN menaruh hati dan menggoda SANTI dan akhirnya SANTI tergoda. Takut hubungan mereka ketahuan, SOLIKIN dengan tanpa alasan memberhentikan Pak Endut sebagai sopir pribadinya.
Hubungn tersebut berlangsung saat SOLIKIN masih menjadi Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Ngunut, dan setelah SOLIKIN diangkat menjadi Kepala UPT Dinas Pendidikan Propinsi Cabang Tulungagung, SANTI sudah tidak diurusi lagi. Padahal banyak janji – janji dari SOLIKIN yang tidak ditepati seperti merehab rumah dan modal usaha.
Hal tersebut yang membuat SANTI sakit hati dan berani membuka aib tersebut kepada awak media. SANTI lebih sakit hati lagi karena SOLIKIN punya selingkuhan baru yaitu AZIZA.
Awal tahun ini sekitar Februari 2019, SOLIKIN kedapatan dijemput seorang wanita bernama SUSI di kantor Cabang Dinas Propinsi UPT Trenggalek, setelah itu langsung meluncur ke arah Surabaya. Ternyata sesampai di Surabaya mereka berdua chek-in di Hotel Surabaya Suites dan chek-out hari besoknya. Selang sebulan kemudian kedapatan mereka chek-in di hotel yang sama. Kuat dugaan bahwa setelah SANTI dan AZIZA, SOLIKIN menggandeng perempuan lain bernama SUSI.
Hal ini sudah menjadi bahan perbincangan di kalangan guru dan Kepala Sekolah khususnya SMA/SMK. Bahkan telah muncul dipemberitaan online. Belum lagi permasalahan dugaan tindakan korup dan pungli yang dilakukan Solikin serta tindakan penghalangan mencari informasi kepada awak media khususnya di Tulungagung. Anehnya istri Solikin bertindak sebagai empunya kantor Cabang Dinas Propinsi UPT Tulungagung apabila SOLIKIN tidak ada di tempat.
SOLIKIN memang dikenal sebagai orang kuat dan tak tersentuh hukum, karena berbagai laporan tentang dugaan korupsinya selalu berhenti. Dari penelusuran awak media kuat dugaan SOLIKIN membentuk sistem bersama kroninya dengan kegiatan yang banyak menghasilkan uang untuk kantong mereka yaitu :
1. Pungli terhadap Guru yang ingin menjadi Kepala Sekolah konon berkisar Rp 200.000.000,- s/d Rp 350.000.000,- ; 2. Pungli pada calon siswa baru untuk SMA dan SMK berkisar antara Rp 5.000.000,- s/d Rp 20.000.000,-;
3. Pembiaran Kepala Sekolah lewat Komite melakukan pungutan jutaan rupiah kepada Wali Murid asal setoran lancar.
Baru – baru ini SOLIKIN bersama kroninya berusaha menghalangi kerja jurnalis maupun LSM untuk transparansi yaitu dengan menghimbau Kepala Sekolah untuk menolak memberikan keterangan kepada insan Pers.
Adapun kroni SOLIKIN yang jelas mendukung langkah nya berkonfrontasi dengan jurnalis dan LSM bisa disebut di sini yaitu:
1. MUHARI (SMKN 3 Tulungagung), 2. HAMZAH (SMKN 2 Tulungagung), 3. MUJI RAHAYU (SMAN 1 Gondang), dan 4. JAMROJI (SMKN 2 Boyolangu).
Keterangan dari salah satu LSM di Tulungagung yaitu CAKRA, bahwa mereka akan dilaporkan ke Gubernur Jawa Timur karena masih nekat mengadakan pungli kepada wali murid dengan memperalat Komite Sekolah.
(Bersambung-Pratama rifal ivan toni)
Seorang oknum Guru Tidak Tetap (GTT) di SMK 1 Pertanian Kabupaten Tulungagung yang bernama AZIZA telah menjadi perbincangan lingkungan Instansi tersebut karena diduga telah menjadi selingkuhan Kepala UPT Dinas Pendidikan Propinsi Cabang Tulungagung yaitu SOLIKIN, S.Pd., M.M.. Hal tersebut mencuat karena meskipun hanya sebagai seorang GTT dia sering diajak oleh SOLIKIN jika ada tugas luar kota atau rapat di Propinsi, dan informasi yang berhasil dihimpun bahkan seringkali keluar masuk hotel seperti layaknya orang yang lagi kasmaran.
Yang sangat disayangkan adalah AZIZA sebenarnya sudah mempunyai calon suami, tetapi gara – gara godaan SOLIKIN, hubungan AZIZA dengan calon suami menjadi retak. AZIZA menjadi tergoda karena iming – iming dari SOLIKIN bahwa dia akan diangkat menjadi Guru Tetap atau PNS.
Kelakuan SOLIKIN ternyata tidak sampai di situ saja, dia bahkan menggauli SANTI yang merupakan anak sopir pribadinya yang biasa dipanggil Pak Endut warga Perum Tulungagung Permai Blok K – 17 . Mula – mula SANTI bekerja di warung milik istri SOLIKIN selama 3 (tiga) tahun, lama kelamaan SOLIKIN menaruh hati dan menggoda SANTI dan akhirnya SANTI tergoda. Takut hubungan mereka ketahuan, SOLIKIN dengan tanpa alasan memberhentikan Pak Endut sebagai sopir pribadinya.
Hubungn tersebut berlangsung saat SOLIKIN masih menjadi Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Ngunut, dan setelah SOLIKIN diangkat menjadi Kepala UPT Dinas Pendidikan Propinsi Cabang Tulungagung, SANTI sudah tidak diurusi lagi. Padahal banyak janji – janji dari SOLIKIN yang tidak ditepati seperti merehab rumah dan modal usaha.
Hal tersebut yang membuat SANTI sakit hati dan berani membuka aib tersebut kepada awak media. SANTI lebih sakit hati lagi karena SOLIKIN punya selingkuhan baru yaitu AZIZA.
Awal tahun ini sekitar Februari 2019, SOLIKIN kedapatan dijemput seorang wanita bernama SUSI di kantor Cabang Dinas Propinsi UPT Trenggalek, setelah itu langsung meluncur ke arah Surabaya. Ternyata sesampai di Surabaya mereka berdua chek-in di Hotel Surabaya Suites dan chek-out hari besoknya. Selang sebulan kemudian kedapatan mereka chek-in di hotel yang sama. Kuat dugaan bahwa setelah SANTI dan AZIZA, SOLIKIN menggandeng perempuan lain bernama SUSI.
Hal ini sudah menjadi bahan perbincangan di kalangan guru dan Kepala Sekolah khususnya SMA/SMK. Bahkan telah muncul dipemberitaan online. Belum lagi permasalahan dugaan tindakan korup dan pungli yang dilakukan Solikin serta tindakan penghalangan mencari informasi kepada awak media khususnya di Tulungagung. Anehnya istri Solikin bertindak sebagai empunya kantor Cabang Dinas Propinsi UPT Tulungagung apabila SOLIKIN tidak ada di tempat.
SOLIKIN memang dikenal sebagai orang kuat dan tak tersentuh hukum, karena berbagai laporan tentang dugaan korupsinya selalu berhenti. Dari penelusuran awak media kuat dugaan SOLIKIN membentuk sistem bersama kroninya dengan kegiatan yang banyak menghasilkan uang untuk kantong mereka yaitu :
1. Pungli terhadap Guru yang ingin menjadi Kepala Sekolah konon berkisar Rp 200.000.000,- s/d Rp 350.000.000,- ; 2. Pungli pada calon siswa baru untuk SMA dan SMK berkisar antara Rp 5.000.000,- s/d Rp 20.000.000,-;
3. Pembiaran Kepala Sekolah lewat Komite melakukan pungutan jutaan rupiah kepada Wali Murid asal setoran lancar.
Baru – baru ini SOLIKIN bersama kroninya berusaha menghalangi kerja jurnalis maupun LSM untuk transparansi yaitu dengan menghimbau Kepala Sekolah untuk menolak memberikan keterangan kepada insan Pers.
Adapun kroni SOLIKIN yang jelas mendukung langkah nya berkonfrontasi dengan jurnalis dan LSM bisa disebut di sini yaitu:
1. MUHARI (SMKN 3 Tulungagung), 2. HAMZAH (SMKN 2 Tulungagung), 3. MUJI RAHAYU (SMAN 1 Gondang), dan 4. JAMROJI (SMKN 2 Boyolangu).
Keterangan dari salah satu LSM di Tulungagung yaitu CAKRA, bahwa mereka akan dilaporkan ke Gubernur Jawa Timur karena masih nekat mengadakan pungli kepada wali murid dengan memperalat Komite Sekolah.
(Bersambung-Pratama rifal ivan toni)









COMMENTS