Pembangunan Normalisasi Perkerasan Telford Desa Cijaralang Dikeluhkan Warga

Pandeglang, Radar Nusantara Sejumlah masyarakat warga Desa Cijaralang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengeluhkan r...

Iptu Hasan Basri Pimpin Patroli dan Pengamanan di PT Indonesia Power PLTU Banten 2 Labuan

DPD Badak Banten Gelar Konsolidasi dan Bukber di Majasari

Meski Dilarang Pertamina, SPBU 34.422.15 Masih Layani Konsumen Pertalite Pakai Jerigen

Pandeglang, Radar Nusantara
Sejumlah masyarakat warga Desa Cijaralang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengeluhkan realisasi pembangunan Normalisasi Perkerasan Telford di lokasi Kp.Cikadu - Kp.Tagelan dengan ukuran 2,5 X 355 M yang menghabiskan anggaran dana desa tahap III  Tahun 2019 sebesar Rp.120.055.000,- yang terkesan asal jadi dan tidak mengacu kepada standar teknis pekerjaan sesuai dengan rencana awal pembangunan.

"Pengerasan jalan Telford yang menghubungkan dari kampung Cikadu ke Kampung Tagelan itu bermasalah bahkan menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat saat ini karena terkesan asal jadi bahkan beberapa badan jalan nampak masih berlubang dan ada beberapa item material seperti pasir dan batu belah yang tidak dipasang, "Ungkap Soma, salah seorang pengguna jalan yang setiap hari melintasi jalan tersebut.

Selain itu,Soma juga mengatakan bahwa seharusnya pembangunan normalisasi perkerasan jalan itu selain upah yang sewajarnya sesuai RAB, pengadaan prasasti dan juga harus menggunakan batu belah, batu sekrop dan pasir urug, harus ada papan informasi kegiatan serta alat pemadat jalan, "ujar warga Desa Cijaralang, Kecamatan Cimanggu ke awak media radarnusantara.com, Selasa (21/1/2020).

"Soal papan informasi kegiatan saya juga tidak pernah melihat terpasang di lokasi dari mulai pekerjaan sampai selesai kegiatan lebih anehnya lagi perkerasan jalan ini sebagian lokasi pengerjaanya dipindah kelokasi lain yang tidak ada dalam RAB, yaitu ke kampung Cijaralang,"Imbuhnya.

Sementara, Ajot (50) selaku Ketua RT 10 saat dikonfirmasi menjelaskannya bahwa terkait papan informasi memang tidak melihat di lokasi pembangunan juga pengadaan batu belah juga tidak ada, hanya batu sekrop yang dikirim tapi untuk pasir urug setahu saya ada cuma satu mobil, "paparnya.

"Adapun soal adanya perubahan lokasi pembangunan perkerasan jalan mungkin terjadi, karena menurut informasi bahwa pengerjaan kegiatan dilaksanakan di Kampung Cikadu 2,5 x 139 Meter, di Kampung Tagelan 2,5x 106 meter dan di Kampung Cijaralang 2,5 x 110 meter jadi total 2,5 x 355 M sedangkan untuk upah para pekerja hanya dibayarkan Rp.15.000,-  permeternya oleh Jakani Warga Desa Ciburial," pungkasnya. **(Iwan RN).