Sukabumi, RN Baru-baru ini sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Kota Sukabumi mendatangi gedung balaik...
Sukabumi, RN
Baru-baru ini sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Kota Sukabumi mendatangi gedung balaikota agar Walikota Sukabumi menata Para Pedagang Kaki Lima (PKL). Aspirasi itu, disampaikan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Balaikota.
Menurut Ketua PC PMII Kota Sukabumi, Isep Ucu Agustina mengatakan, persoalan PKL merupakan masalah yang sudah cukup lama dialami Kota Sukabumi. Dirinya berharap, pada masa pemerintahan ini ada langkah kongkrit dari pemerintah.
“Yang pertama, aspirasi yang kami sampaikan adalah tentang PKL di Kota Sukabumi, dimana saat ini PKL belum tertata dengan baik.
Yang kedua, yakni Pemerintah Kota Sukabumi harus memantau progres pembangunan Pasar Pelita. Selain itu, pemerintah harus memberikan keadilan kepada para pedagang kecil agar bisa memiliki los dan kios. Serta jangan lupa harus meninjau Jalan Harun Kabir sampai ke Jalan Pasar Gudang Ramayana yang sangat tidak tertata rapih.
“Pemerintah harus bisa memastikan agar pembangunan Pasar Pelita dapat selesai sesuai waktu yang telah disepakati anatara pengembang dan pemerintah,” ujarnya.
Sementara menurut Wakil Walikota Sukabumi menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa. Pihaknya juga mengajak, agar semua pihak turut berperan membangun dan peduli terhadap Kota Sukabumi.
“Terima kasih kepada mahasiswa yang telah ikut mengontrol, Kami yakin itu bentuk kepedulian terhadap Kota Sukabumi,” ujarnya.
Untuk penataan PKL di Kota Sukabumi yakni gerbang awalnya adalah penyelesaian Pasar Pelita. Pemerintah Kota Sukabumi terus melakukan pemantauan ke lapangan untuk memastikan proses pengerjaan terus berjalan.
“Kami rutin pantau ke lokasi pembangunan, semua bukti keseriusan kami,” pungkasnya. Pantauan di lapangan, aksi mahasiswa ini tidak berhenti di Balaikota Sukabumi. Mereka pun mengarahkan aksinya ke gedung DPRD Kota Sukabumi untuk meminta pertanggung jawaban soal Perda yang sudah disahkan.
Aksi mahasiswa ini sempat terjadi dorong-dorongan lantaran ingin merangsek masuk. Namun hal itu bisa dikendalikan saat Wakil DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda meminta perwakilan pengunjuk rasa untuk masuk.
Ajakan tersebut tidak digubris mahasiswa, sebab ingin masuk semuanya. Lantaran di dalam gedung DPRD Kota Sukabumi sedang ada kegiatan dan lain hal, akhirnya batal dan akhirnya massa pun membubarkan diri dengan tertib dan damai.
Sebagai catatan prestasi yang banyak diraih oleh Pemkot Sukabumi, bahwa setiap tahunnya selalu meraih Piala Adipura sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, tetapi pada kenyataannya tidak sesuai di lapangan. Penataan tata kota tidak layak menerima piala dimaksud, justru harus dikoreksi ulang atas penerimaan piala ini. Belum lagi WTN (Wahana Tata Nugraha) yang diraih, juga belum tepat diraih oleh Kota Sukabumi.
Jadi intinya kita harus mengkaji diri sendiri, sudah sampai mana kita telah berkarya selama ini, bukan hanya pencitraan saja yang ditonjolkan tetapi bentuk pembangunan yang nyata kepada masyarakat yang dirasakan langsung manfaatnya. Semoga. (H.M. Husaeni)
Baru-baru ini sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Kota Sukabumi mendatangi gedung balaikota agar Walikota Sukabumi menata Para Pedagang Kaki Lima (PKL). Aspirasi itu, disampaikan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Balaikota.
Menurut Ketua PC PMII Kota Sukabumi, Isep Ucu Agustina mengatakan, persoalan PKL merupakan masalah yang sudah cukup lama dialami Kota Sukabumi. Dirinya berharap, pada masa pemerintahan ini ada langkah kongkrit dari pemerintah.
“Yang pertama, aspirasi yang kami sampaikan adalah tentang PKL di Kota Sukabumi, dimana saat ini PKL belum tertata dengan baik.
Yang kedua, yakni Pemerintah Kota Sukabumi harus memantau progres pembangunan Pasar Pelita. Selain itu, pemerintah harus memberikan keadilan kepada para pedagang kecil agar bisa memiliki los dan kios. Serta jangan lupa harus meninjau Jalan Harun Kabir sampai ke Jalan Pasar Gudang Ramayana yang sangat tidak tertata rapih.
“Pemerintah harus bisa memastikan agar pembangunan Pasar Pelita dapat selesai sesuai waktu yang telah disepakati anatara pengembang dan pemerintah,” ujarnya.
Sementara menurut Wakil Walikota Sukabumi menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa. Pihaknya juga mengajak, agar semua pihak turut berperan membangun dan peduli terhadap Kota Sukabumi.
“Terima kasih kepada mahasiswa yang telah ikut mengontrol, Kami yakin itu bentuk kepedulian terhadap Kota Sukabumi,” ujarnya.
Untuk penataan PKL di Kota Sukabumi yakni gerbang awalnya adalah penyelesaian Pasar Pelita. Pemerintah Kota Sukabumi terus melakukan pemantauan ke lapangan untuk memastikan proses pengerjaan terus berjalan.
“Kami rutin pantau ke lokasi pembangunan, semua bukti keseriusan kami,” pungkasnya. Pantauan di lapangan, aksi mahasiswa ini tidak berhenti di Balaikota Sukabumi. Mereka pun mengarahkan aksinya ke gedung DPRD Kota Sukabumi untuk meminta pertanggung jawaban soal Perda yang sudah disahkan.
Aksi mahasiswa ini sempat terjadi dorong-dorongan lantaran ingin merangsek masuk. Namun hal itu bisa dikendalikan saat Wakil DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda meminta perwakilan pengunjuk rasa untuk masuk.
Ajakan tersebut tidak digubris mahasiswa, sebab ingin masuk semuanya. Lantaran di dalam gedung DPRD Kota Sukabumi sedang ada kegiatan dan lain hal, akhirnya batal dan akhirnya massa pun membubarkan diri dengan tertib dan damai.
Sebagai catatan prestasi yang banyak diraih oleh Pemkot Sukabumi, bahwa setiap tahunnya selalu meraih Piala Adipura sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, tetapi pada kenyataannya tidak sesuai di lapangan. Penataan tata kota tidak layak menerima piala dimaksud, justru harus dikoreksi ulang atas penerimaan piala ini. Belum lagi WTN (Wahana Tata Nugraha) yang diraih, juga belum tepat diraih oleh Kota Sukabumi.
Jadi intinya kita harus mengkaji diri sendiri, sudah sampai mana kita telah berkarya selama ini, bukan hanya pencitraan saja yang ditonjolkan tetapi bentuk pembangunan yang nyata kepada masyarakat yang dirasakan langsung manfaatnya. Semoga. (H.M. Husaeni)
COMMENTS