Blitar, RN Tahun anggaran 2017, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Blitar menganggarkan Rp 11.000.000.000,- untuk pengadaan sepeda bagi s...
Blitar, RN
Tahun anggaran 2017, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Blitar menganggarkan Rp 11.000.000.000,- untuk pengadaan sepeda bagi siswa SMP se-Kota Biltar dengan total jumlah sepeda 4398 unit. Dalam lelang elektronik yang diikuti oleh 39 peserta tersebut banyak kejanggalan terjadi dan dapat dilihat dengan kasat mata.
Kejanggalan – kejanggalan tersebut antara lain sebagai berikut :
Antara pagu dan HPS sama persis yaitu Rp 10.995.000.000,- , hal ini menurut beberapa pelaku pengadaan biasanya telah terjadi kong kalikong. Seharusnya HPS turun antara 3 – 5 %.
Pemenang tender hanya membuang 0,3% yaitu Rp 10.973.010.000,- yang sangat kuat diduga akan terjai mark – up harga. Wajarnya penawaran turun antara 10 – 20%.
Pemenang tender adalah PT. TERANG DUNIA INTERNUSA yang beralamat di JLN. CIDENG BARAT NO. 46 RT/RW 001/004 KEL. CIDENG KEC. GAMBIR WIL. KOTA ADM. JAKARTA PUSAT - Jakarta Pusat (Kota) - DKI Jakarta, setelah dicek di website ternyata beralamat di Citereup Bogor.
Dalam pelaksanaannya ternyata diduga perusahaan tersebut hanya dipinjam benderanya, dari keterangan pihak Disdikbud Kota Blitar pengadaan dilaksanakan oleh warga lokal yang bernama Galih.
Penawar lain dari 39 perusahaan hanya 5 (lima) yang mengajukan penawaran salah satunya CV. BIMA PUTRA yang ternyata juga dipinjam oleh Galih dari seorang anggota Dewan bernama Yudi Mahendra.
Dua penawar yaitu CV. BIMA PUTRA dan PT. PEMBANGUNAN JAYA SAKTI mengajukan penawaran aneh yaitu di atas pagu masing – masing Rp 10.997.408.000,- dan Rp 10.997.408.000,- alias sama persis , diduga hanya sebagai pasaing abal – abal.
Penawar yang terlihat wajar yaitu CV. LADANG HIJAU dan CV. EDUSARANA masing – masing gugur dengan alasan klarifikasi yang janggal terkesan memang kurang berminat.
CV. LADANG HIJAU dengan alasan : Dukungan tidak menyampaikan jumlah barang, tidak menyampaikan pabrikan siap ditinjau, tidak menyampaikan SNI, tidak menyampaikan bersedia melakukan pendampingan. Surat pernyataan tidak menyebutkan bersedia menyampaikan contoh barang pada saat pembuktian kualifikasi , Sedangkan CV. EDUSARANA dengan alasan Spesifikasi barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan brosur yang disampaikan. Barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan SNI yang disampaikan.
Dari sekian banyak kejanggalan tersebut diduga proyek pengadaan tersebut sudah diatur pemenangnya sebelumnya. Dari penelusuran dilapangan harga sepeda dalam spesifikasi tersebut adalah Rp 2.050.000,- (harga bulan Februari 2020), sedangkan dari beberapa sumber mengatakan bahwa harga pada tahun 2017 sekitar Rp 1.600.000,- s/d Rp 2.000.000,-.
Asumsi kerugian negara bisa diperkirakan sebagai berikut :
Pph dan Ppn 13% x Rp 10.973.010.000,- = Rp 142.649.300,-
Rp 10.973.010.000,- - Rp 142.649.300,- = Rp 10.830.361.000,-
Harga sepeda Rp 2.000.000,- x 4400 (pembulatan) = Rp 8.800.000.000,-
Keuntungan 10% x Rp 10.973.010.000,- = Rp 1.083.036.100,-
Perkiraan kerugian negara Rp 947.324.900,-
Itu kalau harga di pasar memang segitu, tetapi kalau harga ternyata dibawahnya lagi dan perhitungan potongan harga biasanya 5% bisa hitung sendiri. (pt)
Tahun anggaran 2017, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Blitar menganggarkan Rp 11.000.000.000,- untuk pengadaan sepeda bagi siswa SMP se-Kota Biltar dengan total jumlah sepeda 4398 unit. Dalam lelang elektronik yang diikuti oleh 39 peserta tersebut banyak kejanggalan terjadi dan dapat dilihat dengan kasat mata.
Kejanggalan – kejanggalan tersebut antara lain sebagai berikut :
Antara pagu dan HPS sama persis yaitu Rp 10.995.000.000,- , hal ini menurut beberapa pelaku pengadaan biasanya telah terjadi kong kalikong. Seharusnya HPS turun antara 3 – 5 %.
Pemenang tender hanya membuang 0,3% yaitu Rp 10.973.010.000,- yang sangat kuat diduga akan terjai mark – up harga. Wajarnya penawaran turun antara 10 – 20%.
Pemenang tender adalah PT. TERANG DUNIA INTERNUSA yang beralamat di JLN. CIDENG BARAT NO. 46 RT/RW 001/004 KEL. CIDENG KEC. GAMBIR WIL. KOTA ADM. JAKARTA PUSAT - Jakarta Pusat (Kota) - DKI Jakarta, setelah dicek di website ternyata beralamat di Citereup Bogor.
Dalam pelaksanaannya ternyata diduga perusahaan tersebut hanya dipinjam benderanya, dari keterangan pihak Disdikbud Kota Blitar pengadaan dilaksanakan oleh warga lokal yang bernama Galih.
Penawar lain dari 39 perusahaan hanya 5 (lima) yang mengajukan penawaran salah satunya CV. BIMA PUTRA yang ternyata juga dipinjam oleh Galih dari seorang anggota Dewan bernama Yudi Mahendra.
Dua penawar yaitu CV. BIMA PUTRA dan PT. PEMBANGUNAN JAYA SAKTI mengajukan penawaran aneh yaitu di atas pagu masing – masing Rp 10.997.408.000,- dan Rp 10.997.408.000,- alias sama persis , diduga hanya sebagai pasaing abal – abal.
Penawar yang terlihat wajar yaitu CV. LADANG HIJAU dan CV. EDUSARANA masing – masing gugur dengan alasan klarifikasi yang janggal terkesan memang kurang berminat.
CV. LADANG HIJAU dengan alasan : Dukungan tidak menyampaikan jumlah barang, tidak menyampaikan pabrikan siap ditinjau, tidak menyampaikan SNI, tidak menyampaikan bersedia melakukan pendampingan. Surat pernyataan tidak menyebutkan bersedia menyampaikan contoh barang pada saat pembuktian kualifikasi , Sedangkan CV. EDUSARANA dengan alasan Spesifikasi barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan brosur yang disampaikan. Barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan SNI yang disampaikan.
Dari sekian banyak kejanggalan tersebut diduga proyek pengadaan tersebut sudah diatur pemenangnya sebelumnya. Dari penelusuran dilapangan harga sepeda dalam spesifikasi tersebut adalah Rp 2.050.000,- (harga bulan Februari 2020), sedangkan dari beberapa sumber mengatakan bahwa harga pada tahun 2017 sekitar Rp 1.600.000,- s/d Rp 2.000.000,-.
Asumsi kerugian negara bisa diperkirakan sebagai berikut :
Pph dan Ppn 13% x Rp 10.973.010.000,- = Rp 142.649.300,-
Rp 10.973.010.000,- - Rp 142.649.300,- = Rp 10.830.361.000,-
Harga sepeda Rp 2.000.000,- x 4400 (pembulatan) = Rp 8.800.000.000,-
Keuntungan 10% x Rp 10.973.010.000,- = Rp 1.083.036.100,-
Perkiraan kerugian negara Rp 947.324.900,-
Itu kalau harga di pasar memang segitu, tetapi kalau harga ternyata dibawahnya lagi dan perhitungan potongan harga biasanya 5% bisa hitung sendiri. (pt)
COMMENTS