Penyebab Ambrolnya Bendung Garon, Kesalahan Perencanaan atau Kwalitas Pekerjaan yang Buruk?

Tulungagung, RN  Proyek Rehabilitasi Bangunan Bendung Garon  (DAK) yang lokasinya di Desa Samar Kecamatan Pagerwojo Kab. Tulungagung terjad...

Tulungagung, RN 
Proyek Rehabilitasi Bangunan Bendung Garon  (DAK) yang lokasinya di Desa Samar Kecamatan Pagerwojo Kab. Tulungagung terjadwal mulai pekerjaan tanggal 17 Juli 2019 selesai tanggal 14 oktober 2019 mengalami ambrol, Sabtu malam (15/02).

Proyek yang bersumber dari APBD 2019  dengan nilai proyek sebesar Rp. 656.700.000 dikerjakan oleh CV. DUA BERSAUDARA dengan konsultan pengawas CV. KUSUMA ABADI.

Paket pekerjaan ini dilelang lewat LPSE Tulungagung dengan nilai pagu Rp. 950.000.000.

Menurut Sukirman (Kepala Dusun Garon) memang pada hari sabtu itu sedang turun hujan mulai sore hari hingga tengah malam. Penutup air (Dam) pada bangunan itu kurang tinggi, dengan curah hujan yang tinggi air melompati Dam, dengan debit air yang bertambah akhirnya membuat bangunan bendung itu ambrol. Senin (17/02).

"ambrolnya itu kira-kira tengah malam, karena paginya saya dilapori oleh pemilik sawah bahwa bendung itu ambrol." Jelasnya

Lanjut sukirman, bendung itu masih baru beberapa bulan, lokasinya berada di persawahan belakang rumah ini. Untuk kwalitas bangunannya saya kurang paham karena bukan ahlinya. Tapi salah satu penyebabnya menurut saya karena penutup air (dam) nya kurang tinggi.

"Kerugian masyarakat dari dampak ambrolnya bendung itu g sampai puluhan juta. Karena tanaman padi juga masih muda, masih bisa untuk diperbaiki." Jelasnya.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Sumberdaya Air Kab. Tulungagung melalui Kabid Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Karna Tukul, saat dikonfimasi melalui pesan whatsapp mengatakan, setelah kita cek bersama dinas SDA, konsultan, kades dan ketua hippa infonya memang terjadi banjir (debit besar)  dan pintu pengambilan terbuka lebar.

Lanjut Karna, sekitar yang longsor ada lubang pengambilan yang menggerus pondasi terus menerus sehingga terjadi pasangan terguling.

"Tindakkannya pasangan langsung diperbaiki dan pintu pengambilan sementara ditutup total." Jelasnya.

Sementara itu, direktur CV. DUA BERSAUDARA Tulungagung saat dikonfimasi mengatakan saya tetap bertanggungjawab, terimakasih atas perhatiannya.

Ketika ditanya mengenai kwalitas bangunan, direktur CV tersebut tidak mau menjawab malah balik bertanya kepada awak media.

"kata siapa?" Tanyanya

Terkait dengan kompensasi warga terdampak ambrolnya bangunan bendung, direktur cv tersebut akan mengganti asalkan dengan nominal yang masuk akal.

Dikutip dari laman harian-news.com, Nurkodik sempat menyayangkan  mengapa  dengan medan yang disana, tidak menggunakan kontruksi beton bertulang? ” Ya mungkin karena panjangnya 12 meter dan tingginya 80 cm maka tidak memakai beton,” ucapnya memberikan jawaban sendiri. (pt)