Sukabumi, RN Sungguh Miris di era revolusi mental sekarang ini, yang digadang gadang bagi para pengguna anggaran, kuasa pengguna angga...
Sukabumi, RN
Sungguh Miris di era revolusi mental sekarang ini, yang digadang gadang bagi para pengguna anggaran, kuasa pengguna anggaran, satker atau PPK, kontraktor dan pengawas untuk membangun Infrastruktur jalan, agar lebih meningkatkan dalam kemajuan perekonomian bagi kesejahtraan pembangunan pelayanan masyarakat semakin jauh lebih baik. "Ungkap Tokoh Warga Pemerhati Infrastruktur Jalan yang tidak mau disebutkan namanya.
Selanjutnya tokoh warga pemerhati infrastruktur jalan tersebut menyayangkan, Akan tetapi baru terhitung kurang lebih tujuh bulan (7) saja, dari sejak awal pelaksanaan pengaspalan jalan pada bulan juli 2019 di kerjakan, sudah seperti makanan kerupuk yang tercabik cabik dan tidak sedikit kucuran anggaran untuk pengaspalan jalan tersebut sudah dikeluarkan dengan senilai ( Rp. 1.423,126,000,.M ), sebagaimana didalam penggesahaan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dari para dewan kehormatan sidang paripurna DPRD.
Mungkin saja ini bukan kesalahan manusia yang terlibat dalam pembangunan jalan tersebut, biasanya para pelaku suka mengkambinghitamkan dari faktor alam yang menjadi suatu alasan clasik, seperti meningginya curah hujan atau adanya pergerakan tanah dan sehingga jalan
yang baru saja dibangun ruksak kembali, bisa saja tidak sesuai dengan spesifikasi dan jauh dari umur teknis yang sudah diperkirakan sebelum jalan aspal tersebut dibangun, ahh basi. "Kesalnya.
Ditambahkan, kami sebagai masyarakat tidak mengetahui secara pasti, apakah jalan tersebut sudah diserah terimakan kepada pemerintah atau masih dalam masa pemeliharaan, sebelum diserahkan kepada Dinas PERUMAHAN dan KAWASAN PEMUKIMAN atau Pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi jika kalau tahun 2020 tidak ada.
Kami sebagai rakyat kecil hanya pengguna jalan agar termanfaatkan oleh kami dan kami berharap kepada bapak JOKOWI Presiden RI kiranya dapat memberikan Solusi dalam permasalahan perkeliruan pada Pekerjaan Infrastruktur Jalan ini, siapakah yang harus bertanggungjawab.
"Semoga jangan di PHP terus oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab, hanya untuk mencari keuntungan pribadi, kelompok atau demi keuntungan kepentingan politik. "Harapannya.
Bahwa dengan adanya dugaan korupsi dalam kontruksi pelaksanaan pembangunan Pengaspalan Jalan (PSU) Perum Taman Sari, Kelurahan pelabuhanratu, Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi,
Kami sebagai warga masyarakat berharap, kepada seluruh APH / Tipikor di Sukabumi sampai tingkat Tinggi, dapat menyimak dalam perkeliruan pada Pekerjaan Infrastruktur Jalan tersebut, untuk segera dilakukan uji petik atau uji (LAB) kontruksi secara fisik dengan Pemanggilan dan Pemeriksaan secara menyeluruh, terutama kepada CV. SATRIA PERKASA JAYA sebagai Pemenang Tender pelaksana kontruksi dan sebelum awal pelaksanaan pada pekerjaan pengaspalan itu dimulai, turut serta melibatkan dari Tim TP4D Kejaksaan Negri Kabupaten Sukabumi, tetapi buktinya seperti ini, "Paparnya. ((3 121 ©))
Sungguh Miris di era revolusi mental sekarang ini, yang digadang gadang bagi para pengguna anggaran, kuasa pengguna anggaran, satker atau PPK, kontraktor dan pengawas untuk membangun Infrastruktur jalan, agar lebih meningkatkan dalam kemajuan perekonomian bagi kesejahtraan pembangunan pelayanan masyarakat semakin jauh lebih baik. "Ungkap Tokoh Warga Pemerhati Infrastruktur Jalan yang tidak mau disebutkan namanya.
Selanjutnya tokoh warga pemerhati infrastruktur jalan tersebut menyayangkan, Akan tetapi baru terhitung kurang lebih tujuh bulan (7) saja, dari sejak awal pelaksanaan pengaspalan jalan pada bulan juli 2019 di kerjakan, sudah seperti makanan kerupuk yang tercabik cabik dan tidak sedikit kucuran anggaran untuk pengaspalan jalan tersebut sudah dikeluarkan dengan senilai ( Rp. 1.423,126,000,.M ), sebagaimana didalam penggesahaan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dari para dewan kehormatan sidang paripurna DPRD.
Mungkin saja ini bukan kesalahan manusia yang terlibat dalam pembangunan jalan tersebut, biasanya para pelaku suka mengkambinghitamkan dari faktor alam yang menjadi suatu alasan clasik, seperti meningginya curah hujan atau adanya pergerakan tanah dan sehingga jalan
yang baru saja dibangun ruksak kembali, bisa saja tidak sesuai dengan spesifikasi dan jauh dari umur teknis yang sudah diperkirakan sebelum jalan aspal tersebut dibangun, ahh basi. "Kesalnya.
Ditambahkan, kami sebagai masyarakat tidak mengetahui secara pasti, apakah jalan tersebut sudah diserah terimakan kepada pemerintah atau masih dalam masa pemeliharaan, sebelum diserahkan kepada Dinas PERUMAHAN dan KAWASAN PEMUKIMAN atau Pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi jika kalau tahun 2020 tidak ada.
Kami sebagai rakyat kecil hanya pengguna jalan agar termanfaatkan oleh kami dan kami berharap kepada bapak JOKOWI Presiden RI kiranya dapat memberikan Solusi dalam permasalahan perkeliruan pada Pekerjaan Infrastruktur Jalan ini, siapakah yang harus bertanggungjawab.
"Semoga jangan di PHP terus oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab, hanya untuk mencari keuntungan pribadi, kelompok atau demi keuntungan kepentingan politik. "Harapannya.
Bahwa dengan adanya dugaan korupsi dalam kontruksi pelaksanaan pembangunan Pengaspalan Jalan (PSU) Perum Taman Sari, Kelurahan pelabuhanratu, Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi,
Kami sebagai warga masyarakat berharap, kepada seluruh APH / Tipikor di Sukabumi sampai tingkat Tinggi, dapat menyimak dalam perkeliruan pada Pekerjaan Infrastruktur Jalan tersebut, untuk segera dilakukan uji petik atau uji (LAB) kontruksi secara fisik dengan Pemanggilan dan Pemeriksaan secara menyeluruh, terutama kepada CV. SATRIA PERKASA JAYA sebagai Pemenang Tender pelaksana kontruksi dan sebelum awal pelaksanaan pada pekerjaan pengaspalan itu dimulai, turut serta melibatkan dari Tim TP4D Kejaksaan Negri Kabupaten Sukabumi, tetapi buktinya seperti ini, "Paparnya. ((3 121 ©))
COMMENTS