PN Sintang Vonis Bebas 6 orang Peladang

Pontianak (Kalbar), RN Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang dipimpin oleh Hendro Wicaksono mem...

Pontianak (Kalbar), RN

Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang dipimpin oleh Hendro Wicaksono memutuskan bahwa enam (6) orang peladang tidak bersalah dan memebaskan dari seluruh dakwaan.

"Membebaskan terdakwa dari semua dakwaan penuntut umum,"ucap Majelis Hakim, di ruang Cakra Pengadilan Negeri Sintang, saat membacakan putusan sidang terkait kasus Karhutla, Senin (9/3/2020), sekitar pukul 11.30 WIB.

Sementara itu, Tim Penasehat hukum dari keenam (6) orang peladang kepada ribuan massa yang mengawal jalannya sidang putusan tersebut mengatakan bahwa keenamnya telah divonis bebas tanpa syarat oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sintang. Menurut Tim Penasehat hukum, putusan tersebut diterima oleh Tim Penasehat hukum dan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Pada hari ini, Senin, 9 Maret 2020, keenam terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana, mereka di bebaskan, tidak terbukti melakukan tindak pidana, karena berladang merupakan kearifan lokal. Sekali lagi, kepada saudara-saudara ku supaya pulang dengan damai dan tertib,"kata Andel, salah satu Tim Kuasa Hukum, di halaman Kantor Pengadilan Negeri Sintang usai sidang Putusan terhadap keenam peladang.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Kuasa Hukum juga mengucapkan terimakasihnya kepada ribuan massa dan TNI - Polri yang telah mengawal dan bekerjasama menjaga keamanan dan ketertiban berjalanya proses sidang putusan tersebut, sehingga situasi tetap aman, kondusif.

Keenam peladang yaitu Magan, Agustinus, Antonius Sujito, Dugles, Boanergis dan Dedi Kurniawan, sebelumnya didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah melanggar Pasal 108 Jo Pasal 69 ayat 1 huruf h Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Pasal 108 Jo Pasal 56 ayat 1 Undang-undang nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan dan Pasal 187 KUHP atau Pasal 188 KUHP.

Sebelum di dakwa, keenam peladang ini sebelumnya ditangkap oleh pihak Kepolisian Polres Sintang pada tahun 2019 karena membakar ladangnya. Seperti diketahui, pembakaran ladang yang dilakukan oleh para peladang merupakan tradisi adat istiadat dan kebudayaan yang dilakukan oleh para peladang secara turun menurun dari Nenek moyang.

Adrian.