Mikirin Combine Harvester Ketua Poktan Bina Setia Ngaku Was-was

Pandeglang, Radar Nusantara Dalam rangka mendorong dan mewujudkan swasembada pangan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daera...

Pandeglang, Radar Nusantara
Dalam rangka mendorong dan mewujudkan swasembada pangan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terus berupaya memberikan bantuan kepada kelompok tani salah satunya Poktan Bina Setia Desa Kadupandak Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Ketua Kelompok Tani Bina Setia, Hamami mengatakan, "Alhmdulilah kami berhasil mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa Combine Harvester bermerek Inari pada hari Jumat (6/3/20) melalui Distan Kabupaten Pandeglang hasil pengajuan proposal kelompok yang diketahui oleh Ppl, Korluh, dan Kepala Desa Kadupandak," ungkapnya saat dikonfirmasi di kediamannya di Kadupandak, Kamis (9/4/2020).

Hamami mengaku awalnya merasa senang dapat bantuan alat pengolah padi untuk kelompok tani dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya di desa Kadupandak.

"Awalnya kami merasa senang dapat bantuan Combine Harvester tersebut sekalipun biaya untuk pengirimannya tergolong mahal, kami diminta Rp.1.500.000,- namun karena uangnya kurang, kami hanya sanggup memberikan Rp.1.000.000,- saja yang diserahkan kepada driver bernama Yudi melalui Dadan pegawai BBI Caringin pada hari Jumat (6/3/2020) padahal jaraknya dari Caringin ke Kadupandak hanya ± 38 Km," paparnya.

Selain jadi Petani, Ia mengaku jadi guru PNS di SDN Pasirsedang 2 Picung kini menyampaikan rasa kekhawatirannya dengan persoalan tidak adanya alat pengolah padi tersebut.

"Terus terang saya sekarang ini merasa was was karena Combine Harvester itu tidak ada dirumah, awalnya barang bantuan itu saya terima pada hari Jumat tanggal 6 Maret 2020 lalu tetapi pada hari Senin malam selasa sekira pukul 23.00 WIB Combine Harvester tersebut diambil oleh orang berinisial IP warga Picung dan RS dengan alasan mau dikaryakan ke daerah Cikeusik,"terangnya.

"Pengambilan mesin alat pemanen padi tersebut tengah malam oleh saudara IP dan RS, tapi tidak ada bukti pengambilan dan belum ada persetujuan dari para anggota kelompok tani bina setia itu yang bikin pusing ditambah belum tahu secara pasti ada di mana, "imbuhnya.

Sementara Ubed selaku anggota petani mengatakan bahwa mesin pemanen padi untuk kelompok tani itu sebenarnya sudah ada namun barang tersebut diambil kembali oleh saudara IP dengan alasan mau dikaryakan ke daerah Cikeusik padahal beda kecamatan,"beber Anggota Kelompok Tani Bina Setia.

"Mesin itu cuma ada 4 hari dirumah ketua kelompok dan sekarang tidak ada karena dipinjamkan ke warga Kecamatan Cikeusik tanpa persetujuan anggota Poktan. Kami berharap alsintan pemanen padi tersebut segera dikembalikan karena anggota kelompok tani di Kadupandak sangat membutuhkan," pungkasnya. **(Iwan RN).