Anak Pasien 01 Covid-19 Asal Kabupaten Mukomuko Di Kota Bengkulu Belum Dilakukan Test Rapid

Y : Saya diminta bayar Rp. 600.000,- kalau mau test Swab Mukomuko, Radar Nusantara  Anak pasien 01 Covid-19 Kabupaten Mukomuko y...

Y : Saya diminta bayar Rp. 600.000,- kalau mau test Swab

Mukomuko, Radar Nusantara 

Anak pasien 01 Covid-19 Kabupaten Mukomuko yang terkonfirmasi positif terpapar virus Corona dan saat berada  di Kota Bengkulu belum dilakukan test rapid oleh pihak manapun. Akan tetapi Y tetap melakukan isolasi mandiri di rumah di Kota Bengkulu.

"Tanggal 01 Mei 2020, berdasarkan test rapid yang dilakukan oleh pihak RSHD Kota Bengkulu orang tua saya dinyatakan reaktif. Saat itu langsung diisolasi di Rumah Sakit itu. Sedangkan saya disuruh dokter untuk karantina mandiri selama 2 pekan di rumah," kata Y kepada radarnusantara.com via telepon, Selasa (12/05/2020). 

Menurut Y saat itu dirinya tidak dilakukan test rapid. Pada tanggal 10/05 /2020, Ia menghubungi seorang dokter yang bertugas RSHD Kota Bengkulu. 

"Saat itu saya telpon dokter yang ada di RSHD Kota Bengkulu, saya bilang saya kan keluarga pasien terkonfirmasi positif terpapar virus Covid-19, karena kontak langsung dengan orang tua saya, saya ingin dilakukan test rapid," ucap Y. 

Saat itu, kata  Y dokter itu mengatakan jika pada tanggal 10/05 /2020 di suruh menunggu di rumah, sebab akan ada petugas kesehatan dari Puskesmas setempat yang akan datang, dan Y diminta menyebutkan alamat rumahnya. 

"Setelah itu, Alhamdulillah waktu yang dijanjikan tidak ada pihak manapun yang menjemput maupun datang untuk melakukan test rapid," ungkapnya. 

Demi mendapatkan kepastian akan kesehatannya, Senin (11/05 /2020), Y mendatangi RSHD Kota Bengkulu. 

"Saya berinisiatif untuk mendatangi Rumah Sakit, sebab keluarga yang di Kabupaten Mukomuko dan sudah satu bulan lebih tidak kontak langsung dengan orang tua saya telah dilakukan test rapid," paparnya. 

Setibanya di Rumah Sakit, Y bertanya kepada salah satu perawat dan mengatakan ingin melakukan test rapid. 

"Saya bertanya kepada perawat jika saya ingin melakukan test rapid. Perawat itu nanya test rapid umum atau pribadi? Karena saya belum tahu saya mengatakan jika saya kontak langsung dengan orang tua saya (Pasien terkonfirmasi positif terpapar virus Covid-19 - red) dan saat ini orang tua saya sudah di isolasi," ujar Y. 

Perawat itu, lanjut Y akan menanyakan kepada dokter terlebih dahulu. Setelah itu, Ia mengatakan kalau dirinya langsung test Swab. 

"Perawat itu bilang, ada dua jenis test, karena saya sudah kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi Corona, maka saya dianjurkan untuk langsung test Swab pribadi, kemungkinan biayanya Rp. 600.000,-," jelasnya. 

Y sempat bertanya, bukankah ada Test yang gratis? Saya bersedia mengikuti prosedur dari test rapid. Jika hasilnya reaktif baru saya test swab. 

"Namun perawat itu beralasan jika daftar tunggu test rapid hari ini sudah penuh dan untuk konfirmasi kembali esok. Karena di rumah sakit tersebut untuk melakukan test rapid hanya 25 orang perhari. Karena tidak memiliki biaya akhirnya saya pulang," imbuhnya. 

Hal ini ( Rabu, 13/05 /2020 - red) radarnusantara.com kembali menghubungi Y sehubungan dengan test rapid maupun test swab. Ia mengatakan, ada telepon dari RSHD Kota Bengkulu yang meminta untuk datang besok untuk test rapid. 

" Jika dihitung sejak orang tua saya di isolasi (01/05 /2020) besok ( Kamis 14/05 /2020 - red) merupakan hari ke 14 saya melakukan karantina mandiri." pungkasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu saat dikonfirmasi radarnusantara.com via pesan WhatsApp dan telepon selulernya belum bisa memberikan keterangan, sampai berita ini dirilis, belum memberikan tanggapan apapun.(Citymm)