Diduga Langgar Sempadan Pantai, Bangunan Hotel Di Pasauran Disoal

Serang, Radar Nusantara Aktivis dari Pergerakan Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) 212 Propinsi Banten, menyoal pembangunan sebuah Vi...

Serang, Radar Nusantara
Aktivis dari Pergerakan Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) 212 Propinsi Banten, menyoal pembangunan sebuah Villa/Hotel yang dalam pekerjaannya menjorok hingga tepat di bibir Pantai Desa Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, diduga telah melanggar aturan dan perundang undang yang berlaku tentang batas wilayah sempadan pantai.

Kepada radar nusantara'.com, Senin (11/05/2020) Pengurus GAIB 212 Propinsi Banten, Suhada menduga pekerjaan pembangunan Villa/Hotel Amanda tersebut melabrak banyak aturan karena dibangun persis di bibir pantai.

"Hal ini perlu dipertanyakan perijinannya terutama Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), dari Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, apakah sudah berijin atau belum. Dan rencananya GAIB dalam waktu dekat akan menemui pihak dinas perijinan di Kota Serang," ujar Suhada

Sebagai lembaga sosial kontrol, kata Suhada, pihaknya telah melayangkan surat konfirmasi kepada pemilik Villa/Hotel mempertanyakan perijinan mendirikan bangunan tersebut.

"Ya sejauh ini kami sudah melayangkan surat kepada pemilik hotel dan mempertanyakan IMB bangunan itu," tambahnya

Karena menurut kami, sempadan pantai memiliki aturan khusus yang termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2016, perihal pemanfaatan kawasan sempadan pantai sebagai kawasan lindung yang lestari dan berkelanjutan, dengan memperhatikan pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau.

Selain itu tambah Suhada, kawasan pantai juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), serta Perda Kabupaten Serang No 02 Tahun 2013 tentang Rencana Zonasi Wilayah pesisir dan Pulau Pulau Kecil.

"Harapan kami kepada Pemerintah Daerah, jika dalam pelaksanaan pembangunan gedung itu tidak  berijin, tentunya pemerintah harus ambil sikap tegas, dengan memberikan sanksi pembongkaran," tutup Suhada seraya mengatakan hingga kini surat dari GAIB 212, belum ada jawaban balasan dari pihak pemilik Villa/Hotel tersebut. (Iwan RN).