Direktur RSHD Kota Bengkulu Klarifikasi Biaya Rp 600 Ribu

RSHD Bengkulu Mukomuko, Radar Nusantara Direktur RSHD Kota Bengkulu klarifikasi sehubungan dengan pemberitaan di radarnusa...

RSHD Bengkulu

Mukomuko, Radar Nusantara Direktur RSHD Kota Bengkulu klarifikasi sehubungan dengan pemberitaan di radarnusantara.com adanya biaya untuk test rapid anak pasien terkonfirmasi positif terpapar virus Covid-19 asal Kabupaten Mukomuko. 

Dalam pemberitaan itu, Y, anak pasien terkonfirmasi positif terpapar virus Covid-19 asal Kabupaten Mukomuko yang belum dilakukan test rapid. Hal ini benarkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. 

Dr.Lista Cerlyviera Direktur RSHD Kota Bengkulu.

"Kekhawatiran dan keresahan Y (anak pasien 01 - red) kita maklumi dan ini yang menjadi alasan Y datang ke RSHD Kota Bengkulu minta untuk dilakukan test rapid, " kata dr. Lista Cerlyviera, kepada radarnusantara.com, Kamis (14/05 /2020). 

dr. Lista Cerlyviera menjelaskan, melalui dokter Anelin, spesialis penyakit dalam yang merupakan Ketua Tim Klinis RSHD Kota Bengkulu telah meminta Y untuk menunggu tim tracking yang akan menelusuri dan datang ke rumahnya. 

"Tim tracking akan menganalisa tracking seseorang yang melakukan kontak fisik dengan pasien Covid-19. Setelah menganalisa tim akan memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan, apakah akan dilakukan test swab atau tidak," terangnya. 

Test rapid itu, lanjut dr. Lista, akan menunjukkan hasilnya apabila seseorang telah melakukan kontak fisik (terhitung terakhir kontak fisik - red) dengan pasien Covid-19 selama 7 sampai 14 hari kedepan. 

"Jadi tidak serta merta. Jika seseorang hari ini kontak langsung dengan pasien Covid-19, maka hari ini minta dilakukan test rapid, tidak seperti itu. Tidak akan kelihatan terinfeksi atau tidak. Masa inkubasi untuk kita terinfeksi itu ada waktu, " jelasnya. 

Menurut dr. Lista, jika seseorang melakukan kontak fisik dengan pasien Covid-19, yang harus dia lakukan adalah memgisolasi diri dulu. Sembari memantau apakah ada gejala Corona atau tidak. 

" Selama 14 hari isolasi itu, apakah kita menjadi batuk atau tidak, sesak atau tidak. Jika mengalami gejala itu maka harus segera melapor dan nantinya akan di rawat dulu menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) terlepas dari hasil test rapidnya positif atau tidak," paparnya. 

Untuk melakukan test rapid dapat dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu atau di RSHD Kota Bengkulu. 

Saat disinggung biaya Rp 600 ribu yang diduga diminta untuk test rapid, Direktur RSHD Kota Bengkulu ini menjelaskanya. untuk rapid test memang ada yang berbayar, bukan swab.

Rapid test yang berbayar itu diberlakukan untuk partikelir (swasta – red) atau orang umum atau bisa juga dikatakan untuk pribadi, bukan untuk tracking atau bukan untuk orang yang punya riwayat kontak.

“ Jika ada riwayat kontak dengan pasien Covid-19, rapid testnya gratis”, jelas Lista.

“Rapid test yang berbayar memang ada programnya di RSHD Kota Bengkulu, biayanya 600 ribu rupiah. Itu kegunaannya untuk pihak swasta yang ingin melakukan perjalanan ke luar kota. Saat ini seseorang yang akan melakukan perjalanan ke luar kota syaratnya harus test rapid di daerah asalnya, "imbuhnya. 

dr. Lista berharap dari pihak keluarga untuk benar-benar memahami penjelasan dari pihak rumah sakit dan menganggab ini hanya misskomunikasi saja.

“Nanti di jelaskan oleh dr. Anelin dan di komunikasikan kepada tim servei line dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Terkhusus Y nanti kita fasilitas untuk test rapidnya. " pungkasnya.(Citymm)