Disebut Jarang Ngantor, Kades Padamulya Tunda Gaji 3 Prades

Pandeglang, Radar Nusantara  Tiga perangkat desa (Prades) Padamulya Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diseb...

Pandeglang, Radar Nusantara 

Tiga perangkat desa (Prades) Padamulya Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten disebut jarang ngantor hingga Kepala Desa Padamulya berinisiatif menunda sebagian gajinya. Prades yang bernama Yanto, Herdiansyah dan Dedi hanya menerima penghasilan tetap dua bulan yang seharusnya empat bulan.

Berdasarkan Informasi dari sumber, bahwa ketiga perangkat desa tersebut merupakan lawan politik pada saat pemilihan kepala desa beberapa bulan yang lalu. Hal itu terungkap setelah di konfirmasi salah satu perangkat desa yang namanya minta dirahasiakan.

Menurut keterangannya, ketiga Perangkat Desa Padamulya hanya menerima Insentif dua bulan sekira 4 juta rupiah per orangnya, sebab perangkat desa Padamulya itu di gajinya hanya 2 juta rupiah per bulannya.

"Kalau Siltap saya tidak dipending, saya menerima siltap utuh sejumlah 8 juta rupiah untuk 4 bulan kerja,"katanya. Minggu (10/5/20).

Dijelaskan sumber bahwa ketiga perangkat desa tersebut bisa di sebut merupakan bagian dari lawan politik Pilkada, sebab bila di perhitungkan dari daftar kehadiran ke kantor desa bukan hanya tiga perangkat itu saja yang jarang masuk kantor.

"Yang aktif hadir ke kantor desa hanya 4 Perangkat, tapi yang lainnya sama saja seperti tiga perangkat yang pending siltapnya, kalau kades berbicara mengenai kehadiran kenapa tidak semuanya bagi perangkat yang jarang hadir. Ini tidak adil," imbuhnya.

Masih kata dia, beberapa perangkat yang jarang hadir itu seperti Sekretaris desa, Bendahara desa, dan perangkat lainnya.

"bendahara desa sejak di lantik, hanya dua kali ke kantor, Sekdes juga sama, Namun Sekdes menggunakan cara yang beda yakni dengan cara melakukan paraf di daftar kehadiran, dan kepala desa sejak bulan puasa ini hanya dua kali masuk kantor, yakni diantaranya saat pencairan ADD," sambungnya dia struktur pemerintahan desa belum ada artinya masih kosong.

Di Konfirmasi Dedi salah seorang Perangkat Desa Padamulya yang dipending penghasilan tetapnya selama dua bulan, dirinya merasa heran dengan perlakuan Kepala Desa yang terlalu membeda-bedakan, dan mengenai jarangnya masuk kantor itu bukan hanya saya.

"Jelas ini tidak adil kalau seperti ini, kenapa hanya kami yang di pending kenapa yang lain tidak, kaitan dengan politik sudah usai dan tidak seharusnya dilibatkan dalam proses pembayaran penghasilan saya, saya hanya terima uang 2 juta rupiah yaitu hanya di bayar dua bulan," jelasnya.

Sementara Kepala Desa Padamulya Juman yang saat ini sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)  berdalih bahwa ketiga Perangkat Desa tersebut tidak masuk kantor hingga beberapa bulan.

"Semisal hanya tiga hari dalam satu bulan apa itu yah di sebutnya apa itu jarang apa tidak masuk kantor, apa harus di kasihkan saja semuanya," Kata Kades menanyakan kepada Wartawan.

Juman mengaku bahwa penghasilan tetap Tiga Perangkat Desa Padamulya tersebut bukan di pangkas melainkan di tunda, kita lihat saja nanti apakah uang tersebut di serahkan full kepada perangkat atau seperti apa. "Kalau tidak di serahkan otomatis uang tersebut akan di silpakan ke Kas Desa," dalihnya. **(Iwan RN).