Kuat Dugaan Oknum Istansi tertentu Lakukan Kong kali Kong dengan Oknum Pengusaha

Meranti,RN Kuat dugaan terhadap Oknum istansi tertentu lakukan Kong kali kong  dengan salah seorang oknu...

Meranti,RN

Kuat dugaan terhadap Oknum istansi tertentu lakukan Kong kali kong  dengan salah seorang oknum pengusaha Galangan pembuatan Kapal di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, sangat menjadi tanda tanya, siapa Oknum baju seragam  dibalik Usaha ini?. 

Buktinya, tidak tanggung tanggung Ratusan ton tumbukan kayu dilokasi Galangan pembuatan Kapal Motor milik  inisial AS di Tanjung mayat,  juga terlihat bermacam jenis kayu dan ukuran untuk bahan baku pembuatan Kapal,  hal ini timbul dugaan hasil kayu tebangan liar dikawasan Hutan Kabupaten Kepulauan Meranti. 

Aktivitas para pelaku penebangan kayu secara liar diduga tidak terlepas atas dukungan oleh pemilik pengusaha ,  serta dukungan pihak oknum tertentu,  hal seperti ini perlu dilakukan penyusuran penyidikan dari pihak  terkait 

Sebab,  diduga tidak sedikit kerugian Negara  selama aktivitas Usaha tersebut, awak media ingin melakukan konfirmasi pada pemiliknya,  namun tidak berhasil ditemui,    menirut  keterangan salah seorang pekerja mengatakan AS tidak ada ditempat, katanya. 

Menurut keterangan salah seorang warga masyarakat setempat yang tidak mau dijelaskan identitasnya mengatakan pada awak media baru baru ini,  terkait pengusaha Galangan pembuatan Kapal Motor milik AS,  itu sudah berjalan puluhan tahun sudah  ,sampai saat sekarang aktivitasnya tetap berjalan terus  , malah semakin besar usahanya. 

 Yang menjadi tanda tanya banyak orang,  terkait dari mana asal kayu tersebut?  karena usaha tersebut membutuhkan bahan baku yang cukup banyak ,kok bisa lolos ,  dan terlihat aman aman saja,  pada hal petugas keamanan baik Laut maupun didarat cukup ketat , tentu menimbulkan asumsi opini miring dari kalangan masyarakat, katanya.

Berdasarkan  Undang undang  Nonor 18 Tahun 2013, Pasal 92 Ayat ( 1 ) Tentang pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan,  perseorangan dengan sengaja, begitu juga Pasal 17 Ayat ( 2 ) Huruf a,  dengan Pidana Pencara Paling Sedikit Tiga Tahun dan Palinglama 10 ( Sepuluh ) tahun serta Pidana Denda Palingsedikit Rp 1.500.000. 000, ( Satu miliar Lima ratus juta rupiah)  dan Paling banyak Rp 5.000. 000. 000, ( Lima miliar rupiah.

Kenyataannya Undang undang tersebut semacam tidak digubriskan,  baik pelaku perusak hutan maupun pelaku pendadah kayu selama ini tidak tersintuh dengan Hukum yang berlaku, seolah olah mereka kebal Hukum. 

Akibatnya itu ulah Oknum pihak istansi yang terkait tidak adakeseriusan menjalankan amanah jabatan yang disandangnya,  diduga kuat Oknum tertentu telah melakukan Kong kali kong terhadap Oknum pengusaha.

Sewaktu awak media ini ingin melakukan konfirmasi dengan Kepala Kantor Pemerintah Provinsi Riau Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Tebing Tinggi 

Jalan Pramuka , namun tidak pernah berhasil,  menurut staf kantornya bapak lagi Pekanbaru belum masuk kantor,katanya.

DPW LSM Rakyat Mandiri Sadar Hukum ( RMSH ) Provinsi Riau,Rustam," disaat dimintai keterangan terkait pengusaha galangan pembuatan kapal milik AS, diminta segera Kapolda Riau bentuk tim khusus peninjauan lokasi cek in ricek terhadap galangan kapal milik Aseng yang ada di Selatpanjang ini yang kami duga merupakan bos kelas kakap pembalakan liar pengusaha illegal logging yang sampai detik ini usahanya adem - adem seakan tidak ada pihak penegak hukum di daerah ini.

Dan kita tidak juga menginginkan bak kat pepatah " hukum di negeri ini tajam kebawah tumpulnya keatas"pungkasnya.Tim.