DESA BENTANG PEDULI SALURKAN BLT, DAMPAK COVID-19 KABUPATEN TAKALAR

Takalar, RN Sejak mewabah virus Corona atau dikenal pandemi covid-19, pemerintah Indonesia tak henti memberikan program bantuan kepada...

Takalar, RN
Sejak mewabah virus Corona atau dikenal pandemi covid-19, pemerintah Indonesia tak henti memberikan program bantuan kepada warga, baik itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial di Kelurahan dan desa.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) diberikan Pemerintah Pusat salah satunya, melalui Kelurahan dan Desa kepada warga yang tergolong kurang mampu dan miskin akibat dampak pandemi covid-19.

Seperti halnya, Desa Bentang yang berada di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga akibat pandemi covid-19, bertempat di Kantor Desa Bentang, Sabtu (30/05/2020).

Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dihadiri aparat Kepala Desa bersama staf, Bhabimkamtibmas dan Babinsa serta masyarakat warga penerima manfaat BLT Desa Bentang.

Menurut Pj. Kepala Desa Bentang Gau, S.Sos., bersama Sekretaris Desa Muh. Al Kadri yang ditemui awak media di Kantor Desa mengatakan, bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan kepada warga penerima manfaat secara bertahap melalui Dana Desa tahun 2020.

Adapun dana BLT yang dianggarkan di Desa Bentang sebesar 30 % yang disalurkan kepada warga penerima manfaat atau sebesar Rp. 248.395.000,- melalui Dana Desa sebesar Rp. 827.980.000,-.

Penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang di disalurkan kepada setiap warga per orang Kartu Keluarga (KK) sebesar Rp. 600.000,- dan sebanyak 137 KK warga penerima manfaat yang sudah didata.

Selain itu, penyaluran penerima manfaat BLT hanya sebanyak 103 KK warga yang terverifikasi sudah mendapatkan dan sisa kurang lebih 86 KK verifikasi masuk data susulan, karena penyaluran BLT di Desa Bentang secara bertahap.

"Benar, mengingat data yang kami terima di desa banyak yang sudah tidak layak menerima, karena ada yang sudah haji suami istri, lagipula hanya sesuai data 103 KK orang penerima manfaat, sisanya masuk dalam data susulan dan verifikasi lanjut berhubung penyaluran secara bertahap", jelas Sekdes Bentang.

Sementara itu di tempat terpisah Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Dirham, S.Sos., yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan memang benar BLT diiberikan kepada warga miskin atau tergolong kurang mampu, namun harus disalurkan pada tepat sasaran, sesuai peraturan menteri tentang desa.

Hal ini ditambahkan bahwa bantuan ini sebagai wujud kepedulian pemerintah pusat dan daerah akibat pasca dampak dari pandemi covid-19 yang melanda sejumlah negara khususnya negara kita Indonesia.
(Rahmat)