Dugaan Pungli BST di Desa Kadumalati, BPD Minta Pelaku Di Proses

Pandeglang, Radar Nusantara Mencuatnya persoalan dugaan pungli Bantuan Sosial Tunai (BST) terdampak Covid-19 dari Kementerian Sosial Tahu...

Pandeglang, Radar Nusantara
Mencuatnya persoalan dugaan pungli Bantuan Sosial Tunai (BST) terdampak Covid-19 dari Kementerian Sosial Tahun 2020 di Desa Kadumalati Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang berkat adanya keberanian salah satu pemuda warga Kadumalati bernama Jaenal yang tidak menginginkan warga masyarakatnya dijadikan ajang untuk melakukan pungutan liar.

Beberapa saat lalu, pemuda tersebut mengemukakan perihal dugaan pungli kepada beberapa awak media, bahkan dirinya mengaku telah mengabadikan beberapa video saat bertemu dengan beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdampak Covid-19 dan dari isi beberapa video tersebut adalah pengakuan dari KPM yang mengatakan dengan jelas di minta uang oleh oknum RT yang sempat viral di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Jaya selaku Ketua BPD Desa Kadumalati ketika dihubungi melalui telepon genggam oleh awak media, ia mengaku sampai saat ini dirinya tidak mengetahui perihal adanya dugaan pungli Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos di Desa Kadumalati.

 "Sampai detik ini, belum ada laporan ataupun pengaduan adanya pungli dari Ketua RT, RW, anggota BPD, Kepala Desa ataupun dari pihak masyarakat langsung kepada pada kami selaku BPD Desa Kadumalati Kecamatan Sindangresmi, " Ungkapnya Jaya saat dikonfirmasi melalui telepon genggam, Sabtu (27/6/20).

Dikatakan Jaya, bahwa saya selaku BPD sangat menyayangkan jika itu memang benar terjadi karena berdasarkan aturan tidak boleh adanya pungli dengan dalih apapun karena jelas itu perbuatan pidana, "imbuhnya.

Selain itu, kata Jaya, bila memang di Desa Kadumalati terbukti ada oknum yang melakukan pungli, saya minta kepada Aparat Penegak Hukum agar segera menindak lanjuti dugaan pungli di Desa Kadumalati ini, "tegasnya.

Sementara Kepala Desa Kadumalati Sudri saat hendak ditemui untuk konfirmasi di Kantor Desa nya pada hari Senin (29/6/20) saat jam kerja tidak ada di tempat bahkan saat dihubungi melalui telepon genggam tidak bisa tersambung. (Iwan/EB).