Ngopi bersama tamu,Kades berparas cantik dibawa kebalai desa

Mukomuko,  Radar Nusantara  Kepala Desa (Kades) Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto didapati oleh warga dikediamanya sedang berduaan dengan R...

Mukomuko, Radar Nusantara 

Kepala Desa (Kades) Majunto Jaya Kecamatan Air Majunto didapati oleh warga dikediamanya sedang berduaan dengan RS, yang merupakan Kades Tunggal Jaya Kecamatan Terus Terunjam, Sabtu malam (06/06/2020) sekitar pukul 21.15 wib. 

Kedua Kades aktif di Kabupaten Mukomuko itu dinilai warga setempat telah melanggar norma adat dengan menerima tamu dari luar desa tanpa berpamitan dengan lingkungan sekitar. Kemudian keduanya dibawa ke balai desa untuk dilakukan mediasi. Warga, menuntut DW untuk mundur dari jabatannya. 

 

"Jangan muter-muter (berbelit-belit-red). Buat surat pernyataan untuk mundur atau akan di arak," kata seorang warga. 

"Intinya masyarakat ingin mendengarkan penjelasan bu Kades atas permintaan warga untuk di tanggapi. Mau mundur atau tidak," timpal warga lainnya. 

DW dalam mediasi bersama warganya mengatakan saat RS bertamu ke rumahnya, orang tuanya ada dan memberi izin. Menurutnya saat dirinya didapati oleh warga sedang tidak berbuat asusila. kehadiran tamunya (RS-red) juga masih di jam yang wajar.

"Orang tua saya ada dan memberi izin saat beliau (RS-red) berkunjung. Jika RS salah tentu sudah di usir oleh bapak saya. Saat RS berada di kediamanya tidak melakukan tindakan asusila, sebab orang tuanya ada di rumah tersebut," kata DW yang memiliki paras cantik itu saat memberikan klarifikasi dihadapan warganya, Sabtu (06/06/2020).

"Jadi, kami menjelaskan bagaimana yang sebenarnya," imbuhnya. 

Sementara Camat Air Manjunto, Sardi menyampaikan, tuntutan warga itu dinilai tidak relevan. Menurutnya, saat warga mendatangi rumah DW, ia dan tamunya sedang berada diruang tamu dan tidak melakukan perbuatan asusila.

"Tamu yang berkunjung ke rumah DW adalah RS, Kepala Desa Tunggal Jaya Kecamatan Teras Terunjam. Ketika warga datang pukul 21.15 wib, mereka berada diruang tamu sedang minum kopi," kata Sardi, Minggu (06/06/2020) 

Sardi juga memaparkan, saat itu, waktu berkunjung masih tahap kewajaran. Ia menganggap hal itu tidak menyalahi norma adat. Namun jika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi agar DW mundur dari jabatannya, maka kewenangan pemberhentian ada pada Bupati Mukomuko. 

"Silahkan masyarakat menyampaikan aspirasinya kepada anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat untuk membuat surat kepada Bupati Mukomuko dan aspirasi tersebut akan saya sampaikan," jelas Sardi. 

Selain itu, dalam rapat mediasi bersama warga, Camat Air Majunto juga mengatakan, masyarakat tidak boleh memaksakan kehendaknya. Ada mekanisme untuk memberhentikan Kepala Desa. 

Di lain sisi, dalam mediasi tersebut terungkap, jika DW dan RS sedang menjalin hubungan asmara (pacaran-red) dan sudah berniat untuk menikah. Namun saat ini keinginan mereka terkendala dengan surat dari pengadilan atas status pasangan RS. Sementara DW sendiri diketahui telah resmi menjanda. 

Data terhimpun, mediasi itu berlangsung hingga Minggu (07/06/2020) sekitar pukul 02.00 wib,. Akhirnya warga membubarkan diri dengan tertib. 

Tampak hadir saat itu Camat Air Manjunto, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Perangkat Desa Majunto Jaya, BPD, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga desa setempat.(Citymm)