Bener Meriah, RN Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada bersama Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Hassanudin SIP MM melaunching Kampung...
Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada bersama Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Hassanudin SIP MM melaunching Kampung Tangguh Covid-19 dan Program Ketahanan Pangan di Kampung Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah, (9/7/20) lalu.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro SE, Anggota DPRA dapil 4, Salihin, Bardan Sahidi, dan Alaidin Abu Abbas dan disambut oleh Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi, dan unsur Forkopimda dan Forkopimda Plus.
Sebelum menuju Kampung Umah Besi, Kapolda dan Pangdam serta romobongan terlebih dahulu melaksanakan pemotongan padi menggunakan mesin pemotong di Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah.
Disela-sela pelaksankan launching Kampung Tangguh dan Program ketahan pangan juga dilaksanakan vidcon bersama Kapolri dan Panglima TNI dan dilajutkan dengan penyerahan bantuan berupa, bibit, pupuk, benih ikan, dan bantuan lainnya.
Selajutnya Kapolda dan pangdam serta rombongan lainya melakukan pemanenan jagung dan penanaman bibit jagung perdana di areal lahan seluas 25 hektar.
Dalam kesempatan tersebut Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada menyampaikan, pecanangan Kampung Tangguh Covid-19 dan Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Bener Meriah merupakan suatu hal yang sangat luar biasa.
“Ini menunjukan keseriusan dari Pemerintah dan kita semua dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19, mau tidak mau, suka tidak suka, ini harus kita hadapi bersama dan tidak ada kata-kata mundur,"tegasnya.
Disebutknya, agar tidak berdampak kemana-mana, maka harus melaksanakan suatu aktivitas untuk tetap bisa bertahan hidup namun dalam kondisi tatanan baru (new normal). "Sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya di seluruh dunia,”tegas Kapolda Aceh.
Ia menjelasankan pecanangan Kampung Tangguh Covid-19 ini bertujuan untuk membuat ketangguhan. "Kita harus tangguh untuk menghadapi Covid-19 agar kita tidak terkena penyakit ini,"ujarnya.
Untuk itu, ia menghimbau seluruh masyarakat Aceh untuk melaksankan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak (physical distancing) dan mencuci tangan.
"Sebenarnya ini hal yang sangat mudah kita lakukan sehari-hari kalau kita mau namun, kadang-kadang ada yang menganggap untuk apa memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, padahal itu adalah satu-satunya cara mencegah dari pandemi Covid-19 ini," jelasnya.
Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Hassanudin SIP MM menyampaikan, ide pertamanya Kampung Tangguh Covid-19 muncul dari Kapolda Jawa Timur dan dalam hal ini Aceh meniru hal positif dalam rangka menyikapi Covid-19 ini.
“ Yang sudah berdampak tidak semata-mata karena aspek kesehatan, namun sudah berdampak terhadap krisis ekonomi, krisis sosial dan lain sebagainya,”ungkapnya.
Disebutkanya, pemerintah Aceh juga sudah berupaya dan mengambil langkah turunan dari program tingkat Nasional sebagai mana diintruksikan oleh Presiden dan untuk Provinsi Aceh sebenarnya sudah melakukan jauh sebelumnya.
“Apa yang telah di programkan oleh pemerintah daerah bersama stahholder terkait langsung ditindak lanjuti oleh kabupaten kota diseluruh jajaran tentu ini sangat bagus sekali,“ katanya.
Ia manambahkan, tanaman padi di Provinsi Aceh saat ini masih surplus namun demikian, Aceh tidak berpikir pada diri sendiri dan tetap berpikir secara nasional untuk mempersiapakan yang lain-lain.
"TNI dan polisi akan selalu berdampingan bekerjasama bahu-membahu karena hal ini merupkan tugas masyarakat. Apa yang kami kerjakan ini bukan amal perbuatan kami tapi merupakan kewajiban kami sebagai aparat negara,” katanya.
Pangdam juga mengaku sangat mengapresiasi beberpa program Bupati yang menurutnya sangat baik. “ Bantuan selama ini hanya bersifat komersial dan langsung dinikmati namun program ini sangat baik untuk bagaima meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Sebelumnya Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi menyebutkan, Bener Meriah merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Aceh terdampak covid 19, baik secara kesehatan lebih-lebih perekonomian.
"Kita menyadari bahwa, covid 19 merupakan wabah yang paling memberi dampak negatif dalam kehidupan sampai saat ini, betapa tidak, wabah ini telah merusak tatanan perekonomian yang kian makin memburuk serta merubah pola kehidupan bahkan sampai kepada tatanan peribadahan keagamaan,"ungkapnya.
Namun katanya, hal ini tidak boleh menyurutkan semangat hidup sebab, kita harus berkeyakinan bahwa setiap persoalan itu merupakan sebuah tantangan yang pada akhirnya akan memberi hasil terbaik, dengan catatan harus secara bersama-sama dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikannya.
Ia menceritakan, di awal pandemi covid-19 di Bener Meriah ini, ada pukulan ekonomi yang mengakibatkan tergangunya karena ekspor khususnya komunditi kopi. "Kita diskusi dengan teman-teman untuk membuat sebuah upaya penguatan ketahanan pangan sambil melakukan physical distancing," katanya.
Menurutnya, Bener Meriah melakukan inovasi besar agar warga tidak terisolasi di rumah dan diajak produktif dengan berkebun sekaligus menerapkan physical distancing, yang sejalan dengan program pencegahan penularan virus corona.
"Di kebun mereka rata-rata bisa menanam sesuatu, mungkin mereka punya kendala tidak punya bibit maka kita masuk dengan program ketahanan pangan agar Social distancing dan ketahanan pangan dilakukan secara bersamaan" tegansya.
Disebutknya semaua program yang ada di kampung-kampung direvisi dan di arahkan ke tiga sektor antara lain penanganan covid di desa, bantuan langsung tunai (blt), dan ketahanan pangan.
Terkait mengenai program ketahanan pangan jelasnya seluruh masyarakat di Bener Meriah akan di bantu senilai Rp500.000 dalam bentuk bahan baku seperti padi, jagung, kacang-kacangan, kentang, ayam, bebek dan lain-lain.
"Ada 11 komoditi, dan program ini sudah berjalan dengan tujuan agar masyarakat tidak melakukan kerumunan dan selalu melakukan social distancing dengan berkebun. Ini salah satu sebagai inovasi penangan covid-19 di Bener Meriah walaupun ini sedikit sulit karena banyak masyarakat berbeda pemahaman, yang ingin instan," katanya.
Jika di kaji ulang sebut Sarkawi, ada beberapa jenis bantuan pemerintah yang sifatnya konsumtif yaitu, PKH, BPNT, BST, bantuan dari baitul mal, Cbp, serta bantuan sembako. "Satu jenis bantuan yang sifatnya produktif yaitu bantuan ketahanan pangan berupa bibit, ternak, pakan dan pupuk," tukasnya (Kin)
COMMENTS