Manokwari, RN Perkembangan pendidikan di Kabupaten Manokwari saat ini dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunika...
Manokwari, RN
Perkembangan pendidikan di Kabupaten Manokwari saat ini dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu teknologi informasi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan saat ini di Kabupaten Manokwari adalah pembelajaran Daring di tengah pendemik covid-19.
Pembelajaran sistem daring di tengah covid-19 bertujuan sebagai penghubung antar pendidik dengan siswanya dengan jaringan internet yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Media daring yang digunakan adalah bermacam- macam (WhatsApp, Google Classroom, Website).
Trisep Kabuaya menilai, Sistem pembelajaran bersifat online ini dapat memberikan dampak yang sangat besar, baik dampak positif dan juga dampak negative. Dapak positif misalnya Memicu percepatan transformasi pendidikan, banyak kursus online, kolaborasi orang tua dan guru untuk mendidik anak, membangun mental positif kepada anak, munculnya kreaktifitas tanpa batas, penerapan ilmu ditengah keluarga. Kata Trisep
Dampak negative dari system Pendidikan jarak jauh (PJJ) menggunakan system daring di Kabupaten Manokwari antara lain : system belajar mengajar tidak efektif, banyak anak tidak di layani dengan baik disebabkan karena kuota internet menjadi salah satu masalah dan factor utama dalam pembelajaran daring, sebagian besar orang tua dari (OAP) & anak-anak mereka tidak memiliki Hp Android, sebagian besar orang tua siswa yang ekonominya terdampak Pendemic covid-19 juga terbebani dan kesulitan dengan kuota internet. Jelasnya
Contoh, salah satu orang tua memiliki 2-3 anak, lalu ke tiga-tiganya harus menggunakan kuota internet, kemudian jadi sulit mendapatkan biaya untuk membeli kuota, karena makan dan biaya hidup lain saja sudah sulit. Akhirnya semakin hari semakin banyak anak yang tidak terlayani pembelajaran daring karena bermasalah kepada pembelian kuota internet. Factor lain juga sperti anak-anak yang berada di wilayah terpencil sangat tidak mungkin untuk belajar dengan system daring. Anak-anak di wilayah perkotaan saja sudah mengalami kesulitan. Apalagi anak-anak yang berada di wilayah terpencil atau distrik dan kampung. Tandasnya
Dengan kondisi seperti ini, maka dinas pendidikan kabupaten Manokwari di minta untuk segera meninjau & mengevaluasi kembali metode mengajar dari para guru yang tengah berlansung menggunakan sisitem daring. Dinas pendidkan tidak bisa memakai system atau aturan yang di terapakan dari Jakarta untuk di samahkan di daerah seperti di kabupaten manokwari.
Metode mengajar dengan menggunakan sistem daring jika berkenan di gunakan pada sekolah-sekolah yang di anggap fasilitas memadai dengan orang tua yang benar-benar telah siap untuk membantu mengajar anak mereka di rumah, bahkan juga telah siap dari sisi kelengkapan fasilitas.
Namun beberapa sekolah yang berada di sepanjang pinggir kota seperti, SD Inpres Diaspora Mulyono, Sekolah Dasar Segemey Amban, SD 02 & SD 64 Amban, Sekolah Dasar 09 Anggori, Sekolah Dasar YPK Petrus Kafiar, Sekolah Dasar di kelurahan Sanggeng, Sekolah Dasar di wilayah Brawijaya & Kampung Ambon, sekolah Dasar di wilah Distrik Manokwari Timur, SD Inpres Kampung Inggramui, Sekolah yang berada wilayah distrik manokwari selatan, dan distrik Tanah Rubu, Sekolah yang berada di wilayah warpramasi, dan wilayah pantura, ini perlu dinas pendidkan mengambil kebijakan dengan membuka jadwal belajar mengajar di dalam gedung atau bisa juga dinas memfasilitasi untuk pemasangan tenda di luar halaman sekolah untuk proses belajar mengajar dengan memperhatikan aturan protocol covid-19.Pukasnya jelasnya
Dengan cara seperti ini saya yakin dapat membantu mengatasi atau memudahkan proses belajar mengajar bagi anak-anak atau orang tua yang tidak memiliki HP android atau kuota internet atau anak-anak yang tidak mendapatkan jaringan internet di wilayah kampung atau distrik terpencil di luar kota.
Setidaknya kebijakan ini bisa di terapkan minimal khusus untuk anak-anak Kelas 1- SD sampai Kelas 3 SD di Kabupaten Manokwari agar anak-anak yang tidak memiliki HP android dan sejenisnya atau orang tua yang memiliki hp android namun tidak memiliki kuota internet bisa dapat hadir mengantarkan anak mereka secara lansung untuk mengikuti proses belajar mengajar secara dekat di sekolah masing-masing. Tuti
Perkembangan pendidikan di Kabupaten Manokwari saat ini dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu teknologi informasi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan saat ini di Kabupaten Manokwari adalah pembelajaran Daring di tengah pendemik covid-19.
Pembelajaran sistem daring di tengah covid-19 bertujuan sebagai penghubung antar pendidik dengan siswanya dengan jaringan internet yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Media daring yang digunakan adalah bermacam- macam (WhatsApp, Google Classroom, Website).
Trisep Kabuaya menilai, Sistem pembelajaran bersifat online ini dapat memberikan dampak yang sangat besar, baik dampak positif dan juga dampak negative. Dapak positif misalnya Memicu percepatan transformasi pendidikan, banyak kursus online, kolaborasi orang tua dan guru untuk mendidik anak, membangun mental positif kepada anak, munculnya kreaktifitas tanpa batas, penerapan ilmu ditengah keluarga. Kata Trisep
Dampak negative dari system Pendidikan jarak jauh (PJJ) menggunakan system daring di Kabupaten Manokwari antara lain : system belajar mengajar tidak efektif, banyak anak tidak di layani dengan baik disebabkan karena kuota internet menjadi salah satu masalah dan factor utama dalam pembelajaran daring, sebagian besar orang tua dari (OAP) & anak-anak mereka tidak memiliki Hp Android, sebagian besar orang tua siswa yang ekonominya terdampak Pendemic covid-19 juga terbebani dan kesulitan dengan kuota internet. Jelasnya
Contoh, salah satu orang tua memiliki 2-3 anak, lalu ke tiga-tiganya harus menggunakan kuota internet, kemudian jadi sulit mendapatkan biaya untuk membeli kuota, karena makan dan biaya hidup lain saja sudah sulit. Akhirnya semakin hari semakin banyak anak yang tidak terlayani pembelajaran daring karena bermasalah kepada pembelian kuota internet. Factor lain juga sperti anak-anak yang berada di wilayah terpencil sangat tidak mungkin untuk belajar dengan system daring. Anak-anak di wilayah perkotaan saja sudah mengalami kesulitan. Apalagi anak-anak yang berada di wilayah terpencil atau distrik dan kampung. Tandasnya
Dengan kondisi seperti ini, maka dinas pendidikan kabupaten Manokwari di minta untuk segera meninjau & mengevaluasi kembali metode mengajar dari para guru yang tengah berlansung menggunakan sisitem daring. Dinas pendidkan tidak bisa memakai system atau aturan yang di terapakan dari Jakarta untuk di samahkan di daerah seperti di kabupaten manokwari.
Metode mengajar dengan menggunakan sistem daring jika berkenan di gunakan pada sekolah-sekolah yang di anggap fasilitas memadai dengan orang tua yang benar-benar telah siap untuk membantu mengajar anak mereka di rumah, bahkan juga telah siap dari sisi kelengkapan fasilitas.
Namun beberapa sekolah yang berada di sepanjang pinggir kota seperti, SD Inpres Diaspora Mulyono, Sekolah Dasar Segemey Amban, SD 02 & SD 64 Amban, Sekolah Dasar 09 Anggori, Sekolah Dasar YPK Petrus Kafiar, Sekolah Dasar di kelurahan Sanggeng, Sekolah Dasar di wilayah Brawijaya & Kampung Ambon, sekolah Dasar di wilah Distrik Manokwari Timur, SD Inpres Kampung Inggramui, Sekolah yang berada wilayah distrik manokwari selatan, dan distrik Tanah Rubu, Sekolah yang berada di wilayah warpramasi, dan wilayah pantura, ini perlu dinas pendidkan mengambil kebijakan dengan membuka jadwal belajar mengajar di dalam gedung atau bisa juga dinas memfasilitasi untuk pemasangan tenda di luar halaman sekolah untuk proses belajar mengajar dengan memperhatikan aturan protocol covid-19.Pukasnya jelasnya
Dengan cara seperti ini saya yakin dapat membantu mengatasi atau memudahkan proses belajar mengajar bagi anak-anak atau orang tua yang tidak memiliki HP android atau kuota internet atau anak-anak yang tidak mendapatkan jaringan internet di wilayah kampung atau distrik terpencil di luar kota.
Setidaknya kebijakan ini bisa di terapkan minimal khusus untuk anak-anak Kelas 1- SD sampai Kelas 3 SD di Kabupaten Manokwari agar anak-anak yang tidak memiliki HP android dan sejenisnya atau orang tua yang memiliki hp android namun tidak memiliki kuota internet bisa dapat hadir mengantarkan anak mereka secara lansung untuk mengikuti proses belajar mengajar secara dekat di sekolah masing-masing. Tuti
COMMENTS