Kab. Agam,RN Berdasarkan hasil investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat –Badan Investigasi Demokrasi Informasi dan Keadilan Republik Indon...
Kab. Agam,RN
Berdasarkan hasil investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat –Badan Investigasi Demokrasi Informasi dan Keadilan Republik Indonesia (LSM-BIDIK RI).
Gusrizal mengatakan kepada awak media selaku wakil ketua Prov. Sumbar yang di dampingi directur investigasi M. Ilham (21/07/20) terkait pekerjaan pengaspalan jalan.
Gusrizal menanbahkan, bahwa pekerjaan PT. Anugrah Tripa Raya yang bergerak dibidang pengaspalan jalan sering menjadi sorotan public, karena diduga curi material bahan aspal untuk meraup keuntungan.
Pasalnya, setiap tahunnya perusahaan (PT. ATR) selalu diprioritaskan di Kab. Agam
Namun yang menjadi perhatian kita terang Gusrizal lagi, adalah bobroknya pekerjaan rekanan ini, dari hasil investigasi kami pada tanggal 19 juli 2020 kelapangan.
Terdapat pekerjaan pengaspalan masih menggunakan aspal curah atau aspal drum dan ketebatalannya dalam analisa kami berkisar 2 cm terlihat pada bahan aspal mudah pecah tidak kental pada bagian aspalnya.
kemudian lanjut Gusrizal, jenis aspal yang dipakai tidak ada yang bersedia memberikan keterangan saat kami mengkomfirmasi dilapangan.
Kuat dugaan kami (LSM-BIDIK RI) bahwa Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang dipakai oleh PT. ATR tidak mengacu pada spekfikasi teknis, alasannya.sirtu (siraman pasir batu) yang dipakai masih menggunakan sirtu mangga atau batu campur tanah.
Jikan ia (PT. ATR) untuk pemadatan bahu jalan 1 meter kiri / kanan seyogianya harus memakai sirtu pecahan batu, hal ini hasil komfirmasi kami dari pedagang material, bahwa kekuatan dan pemadatannya lebih kuat tekanan penahannya, bukan memakai batu campur tanah tegas Gusrizal.
Kami melihat pengawasan dari konsultan dan PPTK, PKK PUTR Kab. Agam terkesan tutup mata kuat dugaan kita menilai adanya korporasi persekongkolan, dan juga adanya tekanan piskologi pimpinan daerah. Kepada jajaran bawah sihingga rekanan langganan (PT. ATR) harus diprioritaskan, meskipun pekerjaan nya diduga amburadul.
Pekerjaan pengaspalan lebih kurang 700 meter mulai dari simpang bukik – simpang kubang putih.
Pada tempat terpisah Awak media ini mengkomfirmasi Kadis PUTR Kab. Agam Hamdi via whasapp nya 08126751xxx (21/07), terkait pertanyaan wartawan tentang plank proyek dan ketebalan permukaan aspal baru. Hamdi hanya menjawab plank proyek namun itu DIJAWAB dengan kiriman photo.
Tetapi tentang ketebalan permukaan aspal dari Hamdi (Kadis PUTR) tidak menjawab. Sampaik berita ini ditayangkan.
(Tim RN)
Berdasarkan hasil investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat –Badan Investigasi Demokrasi Informasi dan Keadilan Republik Indonesia (LSM-BIDIK RI).
Gusrizal mengatakan kepada awak media selaku wakil ketua Prov. Sumbar yang di dampingi directur investigasi M. Ilham (21/07/20) terkait pekerjaan pengaspalan jalan.
Gusrizal menanbahkan, bahwa pekerjaan PT. Anugrah Tripa Raya yang bergerak dibidang pengaspalan jalan sering menjadi sorotan public, karena diduga curi material bahan aspal untuk meraup keuntungan.
Pasalnya, setiap tahunnya perusahaan (PT. ATR) selalu diprioritaskan di Kab. Agam
Namun yang menjadi perhatian kita terang Gusrizal lagi, adalah bobroknya pekerjaan rekanan ini, dari hasil investigasi kami pada tanggal 19 juli 2020 kelapangan.
Terdapat pekerjaan pengaspalan masih menggunakan aspal curah atau aspal drum dan ketebatalannya dalam analisa kami berkisar 2 cm terlihat pada bahan aspal mudah pecah tidak kental pada bagian aspalnya.
kemudian lanjut Gusrizal, jenis aspal yang dipakai tidak ada yang bersedia memberikan keterangan saat kami mengkomfirmasi dilapangan.
Kuat dugaan kami (LSM-BIDIK RI) bahwa Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang dipakai oleh PT. ATR tidak mengacu pada spekfikasi teknis, alasannya.sirtu (siraman pasir batu) yang dipakai masih menggunakan sirtu mangga atau batu campur tanah.
Jikan ia (PT. ATR) untuk pemadatan bahu jalan 1 meter kiri / kanan seyogianya harus memakai sirtu pecahan batu, hal ini hasil komfirmasi kami dari pedagang material, bahwa kekuatan dan pemadatannya lebih kuat tekanan penahannya, bukan memakai batu campur tanah tegas Gusrizal.
Kami melihat pengawasan dari konsultan dan PPTK, PKK PUTR Kab. Agam terkesan tutup mata kuat dugaan kita menilai adanya korporasi persekongkolan, dan juga adanya tekanan piskologi pimpinan daerah. Kepada jajaran bawah sihingga rekanan langganan (PT. ATR) harus diprioritaskan, meskipun pekerjaan nya diduga amburadul.
Pekerjaan pengaspalan lebih kurang 700 meter mulai dari simpang bukik – simpang kubang putih.
Pada tempat terpisah Awak media ini mengkomfirmasi Kadis PUTR Kab. Agam Hamdi via whasapp nya 08126751xxx (21/07), terkait pertanyaan wartawan tentang plank proyek dan ketebalan permukaan aspal baru. Hamdi hanya menjawab plank proyek namun itu DIJAWAB dengan kiriman photo.
Tetapi tentang ketebalan permukaan aspal dari Hamdi (Kadis PUTR) tidak menjawab. Sampaik berita ini ditayangkan.
(Tim RN)
COMMENTS