JakartaRN Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) serentak 2020. Pilkada serentak dij...
JakartaRN
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) serentak 2020. Pilkada serentak dijadwalkan 9 Desember 2020 akan datang di 270 Kabupaten/Kota dan 9 Provinsi. Salah satunya Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesai Tengah (Sulteng). Pilkada Banggai 2020 diprediksi ada 5 calon pasangan yang akan bertarung di kancah pesta demokrasi Banggai kali ini.
Adapun lima bakal calon pilkada Banggai 2020 di antaranya Amirudin Tamoreka – Furqanuddin Masulili, Sri Indraningsi Lalusu – Fuad Muid, Syamsul Bahri Mang – Heppy Veremay Manopo, Suliyanti Murad – Zainal Abidin Ali hamu dan petahana Bupati Banggai 2016-2021 Herwin Yatim – Mustar Labolo (PDIP).
Sumber laman berita Metrosulteng.com menyebut, sejumlah pemerhati Politik Banggai memprediksikan pasangan Sri Indraningsi Lalusu – Fuad Muid merupakan kader murni PDI Perjuangan. Ia punya peluang sangat besar jika DPP PDIP merekomendasikan anak kandungnya (kader murni) untuk maju bertarung di Pilkada Banggai kali ini.
Sementara, Ketua Dewan Adat Banggai, tokoh Kharsimatik,dan eks Ketua DPC PNI Marhaen Kabupaten Banggai,Burhanuddin Mang,BA menyebut, jika itu terjadi, maka Sri Lalusu akan menjadi perempuan pertama calon Bupati Banggai. Sri merupakan Ketua Komisi I DPRD Sulteng, yang saat ini sudah memasuki periode ke-4 Anggota DPRD dari PDIP Sulteng. Ia selalu dipercaya memimpin Komisi Hukum dan HAM di DPRD Sulteng.
Selain ayahnya merupakan Jaksa ke 2 di PN Luwuk,Kabupaten Banggai. Meski demikian,bukan persoalan latar belakang orang tuanya, tapi politsi perempuan tangguh di Sulteng ini sosok pemimpin yang tegas,dan cukup populer dibanding dengan putra-putri Negeri Sulteng,khususnya Banggai lainnya.
Adapun, Pasangan Herwin Yatim – Mustar Labolo diprediksikan dua kemungkinan yakni pertama diusung PDIP Banggai,dan atau kedua bisa melalului jalur independen. Namun, alternatip independen untuk saat ini sudah tak mungkin dikarenakan pendaftaran sudah tutup pada Frebuari 2020 yang lalu.
Untuk diketahui, Herwin Yatim merupakan ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai, sementara Mustar Labolo Ketua DPD Gerindra Kabupaten Banggai. Maka, apabila rekomendasi melenceng dari harapan, maka bisa jadi Herwin Yatim akan berpindah ke lain hati. Sumber yang cukup dipercaya menyebut, selama ini HY telah membangun komunikasi dengan Partai Golkar dan PKS Banggai. Apabila gagal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, maka Herwin Yatimtak mungkin meninggalkan PDIP dan maju dari partai yang selama ini telah didekatinya untuk meraih rekomendasi dan melenggang ke Pilkada Banggai 2020.
Jika itu terjadi,maka 10 kursi DPRD PDIP Banggai bakal dibuang Herwin Yatim ke laut. PDIP akan tak punya calon Pilkada di Pilkada 2020. Bahkan peluang 2024 bagi PDIP di Banggai tak berharap banyak untuk menang.
Mustar Labolo diharapkan "Tidak Kutu Loncat"
Sama halnya petahana wakil Bupati Banggai Mustar Labolo pun sudah berulang kali pindah-pindah partai. Dengan berpindah-pindah partai, Mustar Labolo diduga tidak memiliki komitmen dan militansi dalam berpartai.
Melansir dari berbagai sumber, wakil Bupati Banggai, Mustar Labolo tercatat 4-5 kali Pindah-Pindah Partai Politik hanya untuk mendapatkan rekomendasi calon pilkada.
Rekam jejak wakil Bupati Banggai ini yang kerap berpindah-pindah partai politik . Ia memulai karier politiknya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mustar kemudian pindah ke Partai Bintang Reformasi (PBR). dari PBR ia bergeser ke Partai Demokrat (PD). dari Demkokrat Mustar lalu hijrah ke Partai Gerindra dan kini Mustar (bakal) Loncat lagi ke Partai PDI Perjuangan.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan DPD PDIP Sulteng Lasnardi Lahi menilai Mustar Labolo menduga Mustar hanya ingin memanfaatkan PDIP untuk mendapatkan rekomendasi calon wakil bupati. Buya,demikian ia disapa dinilai PDIP tak Loyal terhadap partai dan tidak memiliki integritas kepada partai.
Peraturan yang tertuang dalam AD/ART PDIP tahun 2019 Pasal 12 ayat 2 menyebut, anggota partai terdiri atas : a.Anggota Biasa.b.Anggota. c Kader, d Anggota Kehormatan.
Lanjut Lasnardi, hingga saat sekarang pihaknya (PDIP) belum menerima surat pengunduran diri dari Mustar Labolo selaku Ketua DPC Partai Gerindra maupun surat permohonannya menjadi anggota PDIP sebagaimana syarat menjadi anggota partai.
"Saya kira tidak ada sanksi kepada ketua maupun pengurus DPC PDIP Banggai,asalkan Mustar betul-betul telah mundur dari Partai Gerindra. Kami partai terbuka,dan kami bisa menerima itu. Kalau DPC PDI Banggai sudah menerima surat pengunduran diri dari Mustar,dan kami di DPD menunggu tembusannya."Kata Lasnardi,dikutip kabarluwukbangga,selasa (18/2/2020).
Lanjut Ketua Badan Pemenangan PDIP Sulteng itu, bahwa sebagai anggota biasa PDIP maka Mustar diminta tidak melakukan hal-hal yang lain seperti masa lalu yakni "berpindah-pindah Partai serta konsisten berpartai dalam artian "Tidak Kutu Loncat" Harapan PDIP sebagai Partai terakhir untuk Mustar Labolo karena kader PDIP itu semuanya militan.Salah satu persyaratan di PDIP.
Sejumlah pihak menilai,masuknya Mustar Labolo ke PDIP sebagai langkah pragmatis meraih rekomendasi parati.Karena instruksi Partai menyebut petahana harus menggandeng kader Partai.Namun bukan anggota biasa PDIP,karena untuk menjadi kader itu membutuhkan sejumlah penjenjangan. ** (Arief)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) serentak 2020. Pilkada serentak dijadwalkan 9 Desember 2020 akan datang di 270 Kabupaten/Kota dan 9 Provinsi. Salah satunya Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesai Tengah (Sulteng). Pilkada Banggai 2020 diprediksi ada 5 calon pasangan yang akan bertarung di kancah pesta demokrasi Banggai kali ini.
Adapun lima bakal calon pilkada Banggai 2020 di antaranya Amirudin Tamoreka – Furqanuddin Masulili, Sri Indraningsi Lalusu – Fuad Muid, Syamsul Bahri Mang – Heppy Veremay Manopo, Suliyanti Murad – Zainal Abidin Ali hamu dan petahana Bupati Banggai 2016-2021 Herwin Yatim – Mustar Labolo (PDIP).
Sumber laman berita Metrosulteng.com menyebut, sejumlah pemerhati Politik Banggai memprediksikan pasangan Sri Indraningsi Lalusu – Fuad Muid merupakan kader murni PDI Perjuangan. Ia punya peluang sangat besar jika DPP PDIP merekomendasikan anak kandungnya (kader murni) untuk maju bertarung di Pilkada Banggai kali ini.
Sementara, Ketua Dewan Adat Banggai, tokoh Kharsimatik,dan eks Ketua DPC PNI Marhaen Kabupaten Banggai,Burhanuddin Mang,BA menyebut, jika itu terjadi, maka Sri Lalusu akan menjadi perempuan pertama calon Bupati Banggai. Sri merupakan Ketua Komisi I DPRD Sulteng, yang saat ini sudah memasuki periode ke-4 Anggota DPRD dari PDIP Sulteng. Ia selalu dipercaya memimpin Komisi Hukum dan HAM di DPRD Sulteng.
Selain ayahnya merupakan Jaksa ke 2 di PN Luwuk,Kabupaten Banggai. Meski demikian,bukan persoalan latar belakang orang tuanya, tapi politsi perempuan tangguh di Sulteng ini sosok pemimpin yang tegas,dan cukup populer dibanding dengan putra-putri Negeri Sulteng,khususnya Banggai lainnya.
Adapun, Pasangan Herwin Yatim – Mustar Labolo diprediksikan dua kemungkinan yakni pertama diusung PDIP Banggai,dan atau kedua bisa melalului jalur independen. Namun, alternatip independen untuk saat ini sudah tak mungkin dikarenakan pendaftaran sudah tutup pada Frebuari 2020 yang lalu.
Untuk diketahui, Herwin Yatim merupakan ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai, sementara Mustar Labolo Ketua DPD Gerindra Kabupaten Banggai. Maka, apabila rekomendasi melenceng dari harapan, maka bisa jadi Herwin Yatim akan berpindah ke lain hati. Sumber yang cukup dipercaya menyebut, selama ini HY telah membangun komunikasi dengan Partai Golkar dan PKS Banggai. Apabila gagal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, maka Herwin Yatimtak mungkin meninggalkan PDIP dan maju dari partai yang selama ini telah didekatinya untuk meraih rekomendasi dan melenggang ke Pilkada Banggai 2020.
Jika itu terjadi,maka 10 kursi DPRD PDIP Banggai bakal dibuang Herwin Yatim ke laut. PDIP akan tak punya calon Pilkada di Pilkada 2020. Bahkan peluang 2024 bagi PDIP di Banggai tak berharap banyak untuk menang.
Mustar Labolo diharapkan "Tidak Kutu Loncat"
Sama halnya petahana wakil Bupati Banggai Mustar Labolo pun sudah berulang kali pindah-pindah partai. Dengan berpindah-pindah partai, Mustar Labolo diduga tidak memiliki komitmen dan militansi dalam berpartai.
Melansir dari berbagai sumber, wakil Bupati Banggai, Mustar Labolo tercatat 4-5 kali Pindah-Pindah Partai Politik hanya untuk mendapatkan rekomendasi calon pilkada.
Rekam jejak wakil Bupati Banggai ini yang kerap berpindah-pindah partai politik . Ia memulai karier politiknya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mustar kemudian pindah ke Partai Bintang Reformasi (PBR). dari PBR ia bergeser ke Partai Demokrat (PD). dari Demkokrat Mustar lalu hijrah ke Partai Gerindra dan kini Mustar (bakal) Loncat lagi ke Partai PDI Perjuangan.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan DPD PDIP Sulteng Lasnardi Lahi menilai Mustar Labolo menduga Mustar hanya ingin memanfaatkan PDIP untuk mendapatkan rekomendasi calon wakil bupati. Buya,demikian ia disapa dinilai PDIP tak Loyal terhadap partai dan tidak memiliki integritas kepada partai.
Peraturan yang tertuang dalam AD/ART PDIP tahun 2019 Pasal 12 ayat 2 menyebut, anggota partai terdiri atas : a.Anggota Biasa.b.Anggota. c Kader, d Anggota Kehormatan.
Lanjut Lasnardi, hingga saat sekarang pihaknya (PDIP) belum menerima surat pengunduran diri dari Mustar Labolo selaku Ketua DPC Partai Gerindra maupun surat permohonannya menjadi anggota PDIP sebagaimana syarat menjadi anggota partai.
"Saya kira tidak ada sanksi kepada ketua maupun pengurus DPC PDIP Banggai,asalkan Mustar betul-betul telah mundur dari Partai Gerindra. Kami partai terbuka,dan kami bisa menerima itu. Kalau DPC PDI Banggai sudah menerima surat pengunduran diri dari Mustar,dan kami di DPD menunggu tembusannya."Kata Lasnardi,dikutip kabarluwukbangga,selasa (18/2/2020).
Lanjut Ketua Badan Pemenangan PDIP Sulteng itu, bahwa sebagai anggota biasa PDIP maka Mustar diminta tidak melakukan hal-hal yang lain seperti masa lalu yakni "berpindah-pindah Partai serta konsisten berpartai dalam artian "Tidak Kutu Loncat" Harapan PDIP sebagai Partai terakhir untuk Mustar Labolo karena kader PDIP itu semuanya militan.Salah satu persyaratan di PDIP.
Sejumlah pihak menilai,masuknya Mustar Labolo ke PDIP sebagai langkah pragmatis meraih rekomendasi parati.Karena instruksi Partai menyebut petahana harus menggandeng kader Partai.Namun bukan anggota biasa PDIP,karena untuk menjadi kader itu membutuhkan sejumlah penjenjangan. ** (Arief)
COMMENTS