Pekanbaru Riau,RN Apriawan Salah seorang mahasiswa di Riau beropini,Karni Ilyas (Presiden ILC) akhir² ini nampaknya sedang merindukan sos...
Pekanbaru Riau,RN
Apriawan Salah seorang mahasiswa di Riau beropini,Karni Ilyas (Presiden ILC) akhir² ini nampaknya sedang merindukan sosok Rocky Gerung. Sosok yang selalu memantik logika publik dan menarik perhatian ini selalu saja—di manapun, kapanpun, dalam kondisi bagaimanpun dia tidak pernah lepas dari perbincangan masyarakat pada umumnya. Itu dikarenkan, kritikannya yang tajam selalu membuat kuping pemerintah panas, dan masyarakat menganggap kritikan itu mewakili keadaan ekonomi, sosial, dan politik merka hari ini. Apalagi argumentasinya yang ilmiah itu membuat lawan debatnya selalu kalang kabut.
Siapakah sebenarnya Rocky Gerung ini? Sehingga membuat orang selalu ingin menantikan kalimatnya, menantikan kritikannya. Kita tahu, selama ini tokoh publik kalau ada yang berbau politik, atau akademisi, sangat jarang digandrungi masyarat pada lazimnya. Dikarenakan, masyarakat tidak suka dengan hal yg berat² seperti itu. Masyarakat ingin yang ringan² dan dapat dicerna saja.
Tetapi berbeda hal dengan Rocky Gerung, ia seperti magnet. Orang muda bahkan yang tua, terutama kaum emak-emak sangat mengandungi pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 1950 ini. Rocky Gerung merupakan seorang filsuf, akademisi dan intelektual publik. Rocky Gerung yang sama-sama kita pernah mendengar kisahnya, ia pernah mengajar di Universitas Indonesia, tidak tanggung-tanggung, Rocky mengajar untuk calon doktoral.
Rocky pertama kali masuk di Universitas Indonesia pada tahun 1979. Menurut pengakuannya, ia pertama kali masuk ke jurusan politik, yang pada saat itu tergabung dalam fakultas ilmu sosial, nah sebelum memutuskan pindah ke jurusan filsafat dan lulus pada tahun 1986. Selama berkuliah, Rocky Gerung pernah dekat dengan para aktivis berhaluan sosialis seperti Marsilam Simanjuntak, Hariman Siregar, dan lain-lain.
Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di departemen ilmu filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015. Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister; sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
Rocky tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat. Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah artis cantik Dian Sastrowardoyo.
Kembali kepada topik pembicaraan kita tadi.Kerinduan itu terlihat dalam beberapa episode Rocky Gerung tidak pernah hadir lagi di ILC. Netizen selalu menanyakannya. Banyak sekali spekulasi yang bermunculan dari netizen, ada yg mengatakan bahwa Rocky dicekal dan lain sebagainya, ada pula yang yang menuding Rocky sengaja dibanned pihak TvOne karena takut ini dan itu.
Namun dugaan itu ternyata tidak asalan saja. Dugaan itu kalau ditilik kembali ada basisnya. Karena semenjak Rocky pernah menyatakan "pak presiden tidak paham Pancasila" semenjak itu pulalah Rocky tidak lagi dihadirkan. Bahkan videonya yang menyatakan itu pun dipotong di kanal youtube ILC. Tentu saja hal itu sangat disayangkan sekali jika memang benar demikian.
Tak hadirnya Rocky Gerung dengan berbagai dugaan dan tudingan yang bermacam-macam bentuknya. Membuat pihak tvOne angkat bicara. Andri selaku penanggung jawab ILC tvOne, menegaskan jika pihaknya tidak pernah memblokir Rocky. Ia lantas mengatakan jika alasan Rocky karena faktor kesibukan.
"Tidak pernah di-banned. Kenapa nggak muncul lagi? karena narasumber memiliki kesibukan masing-masing, bukan cuma Rocky, ada Fahri Hamzah dan Fadli Zon," kata Andri seperti dikutip dari webinar kanal YouTube Talk Show tvOne, Selasa (30/6/2020).
Di sisi lain, Andri mengatakan jika pihaknya selalu memilih narasumber yang cocok dengan isu yang tengah dibahas.
"Kan nggak tiap minggu juga ada tema-tema yang cocok (untuk narsum). Kita nggak bisa sembarangan undang apa pun temanya narasumbernya dia. Rocky Gerung tak pernah di-banned, dan kita tidak pernah nge-banned narsum siapa pun," imbuh Andri.
Lebih lanjut, Andri menuturkan bahwa kriteria pemilihan narasumber itu tak hanya berlaku bagi Rocky Gerung namun juga tokoh lainnya.
"Kenapa dia jarang tampil karena tema-tema yang kita hadirkan selama ini mungkin nggak cocok sama Rocky. Biasanya kalau ada tema yang pas kita undang, siapapun nggak cuma Rocky. Kita tak bahas nama per nama, narasumber itu nggak bisa sembarangan," ujar Andri memungkasi.
Namun, kalau kita perhatikan dalam beberapa hari ini. Sangking banyaknya komentar netizen yang menginginkan Rocky Gerung kembali dihadirkan disebabkan kerinduan netizen dengan sosok yg selalu akrab dg kata "dungu" dan "akal sehatnya" itu netizen merasakan, "kami sedang dikuliahi dan ilmu kami bertambah ketika mendengar Rocky bertutur" ujar para netizen.
Bahkan kerinduan itu ditumpahkan dikolom komentar sosial media karni ilyas. Dengan kalimat "Kapan, kapan, Rocky dihadirkan kembali". Sampai² Karni Ilyas pun sering mengaplod video ulang Rocky dikanal youtube ILC, dan fotonya di sosmed pribadinya.
Apa yang membuat hal demikian terjadi? Kenapa hanya video lamanya yang terus direaplod kenapa gak dundang saja orangnya langsung? Apakah ada tanda-tanda Rocky akan kembali di ILC? Tentu netizen heran melihatnya dan terus melemparkan pertanyaan kepada Karni Ilyas.
Apakah Pak Karni Ilyas juga sama merindukan sosok Rocky Gerung? Entahlah, kawan. Saya juga tak dapat menjawab pertanyaanmu itu. Hanya Pak Karni Ilyas sendiri yang merasakan kerinduannya. Sampai akhirnya, kita pun berkata. Bahwa pengaruh seorang Rocky tak dapat dipandang sebelah mata. Sosok yang sangat berpengaruh sekali dalam diskusi publik. Hingga pengaruhnya itu menentukan nasib ILC ke depannya.
Apakah kalian setuju dengan pernyataan terakhirku ini? Nasib ILC ditentukan Rocky Gerung, Kalau setuju silahkan Share
(KUMBANG)
Apriawan Salah seorang mahasiswa di Riau beropini,Karni Ilyas (Presiden ILC) akhir² ini nampaknya sedang merindukan sosok Rocky Gerung. Sosok yang selalu memantik logika publik dan menarik perhatian ini selalu saja—di manapun, kapanpun, dalam kondisi bagaimanpun dia tidak pernah lepas dari perbincangan masyarakat pada umumnya. Itu dikarenkan, kritikannya yang tajam selalu membuat kuping pemerintah panas, dan masyarakat menganggap kritikan itu mewakili keadaan ekonomi, sosial, dan politik merka hari ini. Apalagi argumentasinya yang ilmiah itu membuat lawan debatnya selalu kalang kabut.
Siapakah sebenarnya Rocky Gerung ini? Sehingga membuat orang selalu ingin menantikan kalimatnya, menantikan kritikannya. Kita tahu, selama ini tokoh publik kalau ada yang berbau politik, atau akademisi, sangat jarang digandrungi masyarat pada lazimnya. Dikarenakan, masyarakat tidak suka dengan hal yg berat² seperti itu. Masyarakat ingin yang ringan² dan dapat dicerna saja.
Tetapi berbeda hal dengan Rocky Gerung, ia seperti magnet. Orang muda bahkan yang tua, terutama kaum emak-emak sangat mengandungi pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 1950 ini. Rocky Gerung merupakan seorang filsuf, akademisi dan intelektual publik. Rocky Gerung yang sama-sama kita pernah mendengar kisahnya, ia pernah mengajar di Universitas Indonesia, tidak tanggung-tanggung, Rocky mengajar untuk calon doktoral.
Rocky pertama kali masuk di Universitas Indonesia pada tahun 1979. Menurut pengakuannya, ia pertama kali masuk ke jurusan politik, yang pada saat itu tergabung dalam fakultas ilmu sosial, nah sebelum memutuskan pindah ke jurusan filsafat dan lulus pada tahun 1986. Selama berkuliah, Rocky Gerung pernah dekat dengan para aktivis berhaluan sosialis seperti Marsilam Simanjuntak, Hariman Siregar, dan lain-lain.
Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di departemen ilmu filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015. Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister; sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
Rocky tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat. Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah artis cantik Dian Sastrowardoyo.
Kembali kepada topik pembicaraan kita tadi.Kerinduan itu terlihat dalam beberapa episode Rocky Gerung tidak pernah hadir lagi di ILC. Netizen selalu menanyakannya. Banyak sekali spekulasi yang bermunculan dari netizen, ada yg mengatakan bahwa Rocky dicekal dan lain sebagainya, ada pula yang yang menuding Rocky sengaja dibanned pihak TvOne karena takut ini dan itu.
Namun dugaan itu ternyata tidak asalan saja. Dugaan itu kalau ditilik kembali ada basisnya. Karena semenjak Rocky pernah menyatakan "pak presiden tidak paham Pancasila" semenjak itu pulalah Rocky tidak lagi dihadirkan. Bahkan videonya yang menyatakan itu pun dipotong di kanal youtube ILC. Tentu saja hal itu sangat disayangkan sekali jika memang benar demikian.
Tak hadirnya Rocky Gerung dengan berbagai dugaan dan tudingan yang bermacam-macam bentuknya. Membuat pihak tvOne angkat bicara. Andri selaku penanggung jawab ILC tvOne, menegaskan jika pihaknya tidak pernah memblokir Rocky. Ia lantas mengatakan jika alasan Rocky karena faktor kesibukan.
"Tidak pernah di-banned. Kenapa nggak muncul lagi? karena narasumber memiliki kesibukan masing-masing, bukan cuma Rocky, ada Fahri Hamzah dan Fadli Zon," kata Andri seperti dikutip dari webinar kanal YouTube Talk Show tvOne, Selasa (30/6/2020).
Di sisi lain, Andri mengatakan jika pihaknya selalu memilih narasumber yang cocok dengan isu yang tengah dibahas.
"Kan nggak tiap minggu juga ada tema-tema yang cocok (untuk narsum). Kita nggak bisa sembarangan undang apa pun temanya narasumbernya dia. Rocky Gerung tak pernah di-banned, dan kita tidak pernah nge-banned narsum siapa pun," imbuh Andri.
Lebih lanjut, Andri menuturkan bahwa kriteria pemilihan narasumber itu tak hanya berlaku bagi Rocky Gerung namun juga tokoh lainnya.
"Kenapa dia jarang tampil karena tema-tema yang kita hadirkan selama ini mungkin nggak cocok sama Rocky. Biasanya kalau ada tema yang pas kita undang, siapapun nggak cuma Rocky. Kita tak bahas nama per nama, narasumber itu nggak bisa sembarangan," ujar Andri memungkasi.
Namun, kalau kita perhatikan dalam beberapa hari ini. Sangking banyaknya komentar netizen yang menginginkan Rocky Gerung kembali dihadirkan disebabkan kerinduan netizen dengan sosok yg selalu akrab dg kata "dungu" dan "akal sehatnya" itu netizen merasakan, "kami sedang dikuliahi dan ilmu kami bertambah ketika mendengar Rocky bertutur" ujar para netizen.
Bahkan kerinduan itu ditumpahkan dikolom komentar sosial media karni ilyas. Dengan kalimat "Kapan, kapan, Rocky dihadirkan kembali". Sampai² Karni Ilyas pun sering mengaplod video ulang Rocky dikanal youtube ILC, dan fotonya di sosmed pribadinya.
Apa yang membuat hal demikian terjadi? Kenapa hanya video lamanya yang terus direaplod kenapa gak dundang saja orangnya langsung? Apakah ada tanda-tanda Rocky akan kembali di ILC? Tentu netizen heran melihatnya dan terus melemparkan pertanyaan kepada Karni Ilyas.
Apakah Pak Karni Ilyas juga sama merindukan sosok Rocky Gerung? Entahlah, kawan. Saya juga tak dapat menjawab pertanyaanmu itu. Hanya Pak Karni Ilyas sendiri yang merasakan kerinduannya. Sampai akhirnya, kita pun berkata. Bahwa pengaruh seorang Rocky tak dapat dipandang sebelah mata. Sosok yang sangat berpengaruh sekali dalam diskusi publik. Hingga pengaruhnya itu menentukan nasib ILC ke depannya.
Apakah kalian setuju dengan pernyataan terakhirku ini? Nasib ILC ditentukan Rocky Gerung, Kalau setuju silahkan Share
(KUMBANG)
COMMENTS