Mahasiswa Pertanyakan Keterlibatan DAP dalam Masalah Internal Kejati

Manokwari,RN Mahasiswa Papua pertanyakan keterlibatan dengan Adat Papua dalam mengintervensi masalah internal Kejati Papua Barat.  Aktivitas...

Manokwari,RN

Mahasiswa Papua pertanyakan keterlibatan dengan Adat Papua dalam mengintervensi masalah internal Kejati Papua Barat. 

Aktivitas BEM Universitas Papua, Yulius Woy mengatakan Kejati Papua Barat itu bukan anak Papua, yang harus diperjuangkan mati matian untuk dipertahankan.

Namun hari DAP Wilayah III Doberay versi Paul Finsen Mayor" bekerja keras mempertahankan Mantan Kejati, Yusuf, SH.,MH sebagai kepala Kejati Papua Barat. Sebenarnya ada apa, sehingga DAP wilayah III berjuang mempertahankan Mantan Kejati. 

"Namun keterlibatan DAP dalam masalah ini menimbulkan pertanyaan publik apakah ada kepentingan individu yang mengatasnamakan DAP kah,"ucap Yulius, Kamis 27/8/2020. 

Yuliu menerangkan, sebagai Mahasiswa,  mereka wajib tanyakan sebenarnya ada apa sehingga DAP harus sampai ke Jakarta untuk pertahankan Kejati yang baru bekerja selama enam bulan lalu di copot. Mereka kejar sampai ke Jakarta untuk meminta SK Pembatalan dari Jaksa Agung dengan tempo waktu 3 hari.

Menurut Yulius, DAP sebagai lembaga Masyarakat adat, harusnya berperan untuk menampung aspirasi di moment berakhir Otsus.

Harusnya DAP tanyakan kepada rakyat Papua mau lanjutkan otsus atau tidak. Sebab DAP adalah lembaga yang menampung aspirasi masyarakat. Kata Yulius.

DAP sebagai lembaga representasi masyarkat Adat Papua harusnya punya tanggung jawab besar di era berakhirnya UU nomor nomor 21 Tahun 2001 dan rencana evaluasinya bukan sibuk urus Kejati. 

Sebagai lembaga Adat Papua,   mereka harus punya tanggung jawab bagimana merangkul masyarakat hukum Adat Papua untuk membahas  mengenai evaluasi Otusus Nomor 21 Tahun 2001. Papar Yulius .

Mereka harus ambil peran di bagian itu, mereka harus lebih banyak berbicara tentang hak-hak Adat masyarakat Papua ketimbang membahas urusan  pemerintahan," Tandas Yulius.

Tuti